Kehidupan Rakyat Iran Tetap Normal Meski Diserang Israel, Mengapa?
Kehidupan sehari-hari terus berjalan lancar di seluruh Iran setelah pasukan pertahanan udara negara itu berhasil mencegat agresi Israel di lokasi militer di provinsi Teheran, Ilam, dan Khuzestan pada dini hari Sabtu.
Ledakan dilaporkan terjadi di beberapa bagian ibu kota Iran beberapa jam setelah tengah malam Jumat, dengan pasukan keamanan Iran mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh "aktivitas pertahanan udara" negara itu.
Video yang beredar daring menangkap pertahanan udara Iran yang menargetkan "objek musuh di wilayah udara sekitar provinsi Teheran."
Meskipun media arus utama melaporkan serangan udara Israel yang dibesar-besarkan, warga Iran memulai minggu mereka seperti biasa.
Rekaman dari Zona Ekonomi Khusus Pelabuhan Imam Khomeini di Khuzestan menunjukkan Perusahaan Petrokimia Bandar Imam (BIPC) tidak rusak, tanpa dampak yang terlihat pada fasilitas tersebut.
Di provinsi Ilam, rekaman video juga menangkap suasana yang tenang dan tanpa gangguan.
Melansir Press TV, pemandangan yang sama terjadi di Teheran, di mana penduduk terlihat melakukan latihan pagi rutin mereka di Taman Laleh, tidak terpengaruh oleh klaim Israel tentang serangan terhadap lokasi militer Iran.
Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengumumkan bahwa penerbangan telah dilanjutkan setelah gangguan singkat.
Rekaman dari Bandara Mehrabad di Teheran barat menunjukkan operasi berjalan normal, dengan penumpang bergerak seperti biasa.
Kementerian Olahraga dan Pemuda juga mengonfirmasi bahwa semua acara olahraga akan berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, menyampaikan rasa terima kasih kepada angkatan bersenjata Iran karena telah memastikan keamanan.
Perusahaan Penyulingan Minyak Teheran menepis rumor tentang serangan Israel terhadap fasilitasnya. "Tidak ada serangan terhadap kilang minyak, dan operasi berjalan seperti biasa," kata Shaker Khafaei, Kepala Hubungan Masyarakat perusahaan tersebut.
Sementara itu, pasar saham dibuka dengan catatan positif setelah beberapa hari mengalami penurunan, naik 9.732 poin pada perdagangan awal.
Setelah mencapai rekor tertinggi 680.000 rial di pasar terbuka dalam beberapa hari terakhir, dolar jatuh terhadap mata uang Iran menjadi sekitar 650.000 rial pada tengah hari Sabtu.
"Sejak dini hari, kami tidak melihat lonjakan signifikan dalam konsumsi bensin. Kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan dan kekuatan angkatan bersenjata kami membuat tidak ada yang terburu-buru ke pom bensin, sehingga malam di pom bensin menjadi tenang," kata juru bicara Serikat Pekerja Pompa Bensin Reza Navaz, yang menekankan kegagalan rezim Israel dalam "operasi psikologis."
Ia mengatakan bahwa berkat upaya angkatan bersenjata dan keamanan yang berlaku, jaringan pasokan dan distribusi bahan bakar terus beroperasi seperti biasa.
Kedutaan Besar Rusia di Teheran juga merilis sebuah pernyataan. "Situasi tetap tenang di ibu kota (Teheran) dan kota-kota besar lainnya. Kedutaan Besar dan lembaga-lembaga Rusia lainnya tetap menjalankan kegiatan seperti biasa, tanpa ada laporan cedera pada warga negara Rusia," demikian keterangan Kedutaan Besar Rusia untuk Iran.