Arab Saudi Ditunjuk Putin sebagai Lokasi Perundingan Damai dengan Ukraina

Arab Saudi Ditunjuk Putin sebagai Lokasi Perundingan Damai dengan Ukraina

Global | sindonews | Sabtu, 19 Oktober 2024 - 14:18
share

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan Arab Saudi akan menjadi negara yang baik untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak yang potensial untuk mengakhiri konflik Ukraina.

Pada konferensi pers tentang berbagai topik, seorang jurnalis Saudi meminta pendapat Putin tentang upaya mediasi kerajaan Arab, dan apakah Rusia akan menghadiri pertemuan puncak perdamaian jika Riyadh menjadi tuan rumah acara semacam itu "pada akhir tahun ini."

Putin menegaskan kembali bahwa Rusia memandang Arab Saudi sebagai "negara yang bersahabat." Ia memuji para pemimpin Saudi atas upaya "tulus" mereka untuk mewujudkan perdamaian.

"Jadi, jika acara semacam itu diselenggarakan di Arab Saudi, jelas, tempatnya sendiri akan cukup nyaman bagi kami," kata Putin, dilansir RT. Namun, ia menekankan bahwa penyelesaian akhir apa pun harus didasarkan pada rancangan yang disiapkan selama negosiasi yang dibatalkan di Istanbul, Turki, pada musim semi tahun 2022.

Menurut Putin, delegasi Ukraina awalnya menyetujui rancangan perjanjian yang akan mengubah Ukraina menjadi negara netral dan membatasi jumlah tentaranya, tetapi kemudian tiba-tiba meninggalkan meja perundingan. Para pejabat di Kiev kemudian mengatakan bahwa mereka tidak mempercayai Rusia dan bahwa para pemimpin Barat telah menyarankan mereka untuk tidak menerima persyaratan Moskow.

Mantan wakil menteri luar negeri AS Victoria Nuland selanjutnya menegaskan pada bulan September 2024 bahwa Washington percaya bahwa persyaratan yang ditawarkan kepada Ukraina di Istanbul bukanlah "kesepakatan yang bagus."

Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky sejak itu bersikeras bahwa perdamaian hanya dapat dicapai berdasarkan persyaratan Kiev, termasuk pemulihan wilayah Ukraina ke perbatasannya tahun 1991. Moskow menyatakan bahwa apa yang disebut formula perdamaian Zelensky tidak dapat diterima dan Kiev harus mengakui realitas teritorial yang baru.

Topik Menarik