Media Jerman: Ukraina Klaim Mampu Bikin Bom Nuklir dalam Beberapa Minggu

Media Jerman: Ukraina Klaim Mampu Bikin Bom Nuklir dalam Beberapa Minggu

Berita Utama | sindonews | Jum'at, 18 Oktober 2024 - 09:28
share

Ukraina memiliki kemampuan untuk membuat bom nuklir dalam beberapa minggu. Demikian klaim pejabat tinggi Kyiv yang dikutip media Jerman, Bild.

Laporan tersebut muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyinggung kemungkinan negaranya memiliki senjata nuklir selama kunjungan ke Brussels pada hari Kamis.

Zelensky mengeklaim negaranya membutuhkan senjata nuklir atau menjadi anggota NATO.

Zelensky saat ini sedang mempromosikan "rencana kemenangannya" kepada negara-negara Barat pendukung Ukraina, yang menurutnya dapat mengakhiri perang dengan Rusia.

Baca Juga: Ukraina Serahkan 5.000 Senjata Nuklir 30 Tahun Lalu, Sekarang Menyesal

Mengutip laporan Bild, Jumat (18/10/2024), seorang pejabat tinggi Ukraina yang terlibat dalam pengadaan senjata mengeklaim beberapa bulan lalu bahwa Kyiv bersedia menggunakan senjata nuklir.

"Kami memiliki materi, kami memiliki pengetahuan. Jika perintah itu diberikan, kami hanya perlu beberapa minggu untuk memiliki bom pertama," kata pejabat tinggi Ukraina yang tidak disebutkan namanya tersebut.

"Barat seharusnya tidak terlalu memikirkan garis merah Rusia dan lebih memikirkan garis merah kami," ujarnya.

Penasihat Zelensky, Dmitry Litvin, membantah laporan Bild.

Dia mengatakan kepada media Ukraina; Strana, pada hari Kamis bahwa itu adalah "omong kosong" dan menyatakan bahwa tabloid Jerman itu dapat disalahartikan dengan propaganda Rusia.

Dalam pidatonya pada hari Kamis, Zelensky mengeklaim telah memberi tahu calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump tentang kemungkinan aspirasi nuklir Kyiv.

"Berbicara kepada Donald Trump, saya mengatakan kepadanya: Apa jalan keluar bagi kita? Ukraina akan memiliki senjata nuklir, dan senjata itu akan berfungsi sebagai perlindungan, atau kita perlu berada dalam semacam aliansi. Kita tidak tahu aliansi yang efektif kecuali NATO," kata Zelensky.

Dia juga mengeklaim bahwa Trump setuju dengannya.

Namun, mantan presiden AS itu tidak menyebutkan proposal nuklir Zelensky.

Sejak pertemuan mereka, dia juga mengemukakan pendapat dalam sebuah wawancara bahwa senjata nuklir merupakan ancaman terbesar bagi kemanusiaan dan bahwa dia berharap untuk membuat kesepakatan global mengenai denuklirisasi pada masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.

Pimpinan di Kyiv telah lama berpendapat bahwa AS dan sekutunya memiliki kewajiban untuk melindungi Ukraina karena Memorandum Budapest 1994, di mana AS, Inggris, dan Rusia memberikan jaminan keamanan sebagai imbalan atas pemindahan hulu ledak nuklir Soviet dari wilayah Ukraina.

Moskow telah menyatakan bahwa kudeta berdarah tahun 2014 di Kyiv telah membuat Barat melanggar memorandum tersebut dan bahwa Ukraina yang bermusuhan dan bersenjata nuklir di depan pintunya merupakan ancaman yang tidak dapat ditoleransi bagi keamanannya.

Topik Menarik