Serangan Udara Israel Guncang Beirut, Targetkan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Serangan Udara Israel Guncang Beirut, Targetkan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Global | okezone | Sabtu, 28 September 2024 - 08:54
share

BEIRUT - Gelombang serangan udara baru Israel menghantam pinggiran selatan Beirut, Lebanon pada dini hari saat Israel meningkatkan serangan terhadap Hizbullah. Serangan besar-besaran ini menargetkan markas besar kelompok yang didukung Iran itu yang tampaknya menyasar Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Saksi mata mengatakan mereka mendengar lebih dari 20 serangan udara terpisah sebelum fajar. Serangan hebat mengguncang Beirut selatan tanpa konfirmasi langsung tentang nasib Nasrallah.

Namun, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada wartawan bahwa Nasrallah tidak dapat dihubungi, dan kelompok bersenjata Lebanon itu belum memberikan pernyataan.

Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa Nasrallah masih hidup, dan kantor berita Iran Tasnim juga melaporkan bahwa ia selamat.

Serangan terbaru itu terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) bahwa negaranya berhak untuk melanjutkan kampanye.

"Selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan, dan Israel berhak untuk menyingkirkan ancaman ini dan mengembalikan warga kami ke rumah mereka dengan selamat," kata pemimpin Israel itu.

Beberapa delegasi keluar saat Netanyahu mendekati mimbar sementara para pendukung di galeri bersorak. Presiden Israel kemudian mempersingkat perjalanannya ke New York untuk kembali ke Israel.

 

Serangan itu, yang sejauh ini merupakan serangan paling dahsyat yang dilakukan Israel terhadap Beirut selama hampir setahun peperangan dengan Hizbullah, menandai eskalasi tajam konflik yang telah menyaksikan saling tembak rudal dan roket setiap hari antara kedua belah pihak.

Otoritas kesehatan Lebanon mengonfirmasi enam orang tewas dan 91 orang terluka dalam serangan awal, yang merupakan serangan keempat terhadap pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah dalam seminggu dan yang terparah sejak perang tahun 2006. Namun, jumlah korban akhir tampaknya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Otoritas di Lebanon mengatakan lebih dari 700 orang tewas dalam serangan selama seminggu terakhir.

Sumber keamanan di Lebanon mengatakan targetnya adalah area tempat para pejabat tinggi Hizbullah biasanya bermarkas.

Militer Israel telah memberi tahu penduduk di beberapa bagian pinggiran selatan Beirut untuk mengungsi karena menargetkan peluncur rudal dan tempat penyimpanan senjata yang katanya berada di bawah perumahan warga sipil.

Eskalasi minggu ini telah menyebabkan sekitar 100.000 orang mengungsi di Lebanon, sehingga jumlah total orang yang mengungsi di negara itu akibat konflik menjadi lebih dari 200.000 orang.

Pemerintah Israel telah menyatakan bahwa salah satu tujuan mereka dalam konflik di Timur Tengah adalah memulangkan 70.000 warga Israel yang dievakuasi ke rumah mereka.

Topik Menarik