Kementerian Kesehatan Gaza Menolak 88 Jenazah Warga Palestina Tanpa Identitas yang Dikirim Israel Lewat Peti Kemas

Kementerian Kesehatan Gaza Menolak 88 Jenazah Warga Palestina Tanpa Identitas yang Dikirim Israel Lewat Peti Kemas

Global | okezone | Kamis, 26 September 2024 - 17:57
share

GAZA - Kementerian Kesehatan Gaza menolak menerima peti kemas yang membawa 88 jenazah warga Palestina yang dikirim dari Israel tanpa koordinasi sebelumnya atau informasi tentang identitas mereka. Prosedur penerimaan peti kemas ditangguhkan hingga Israel memberikan data lengkap dengan nama korban, waktu kematian, dan lokasi asal mereka.

 “Ini adalah hak minimum orang-orang ini dan keluarga mereka,” terang kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram pada Rabu (25/9/2024).

Dalam pernyataan terpisah, Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut pengiriman jenazah yang tidak dapat diidentifikasi sebagai tindakan tidak manusiawi dan kriminal.

Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan jenazah-jenazah itu tidak dapat diidentifikasi karena sebagian besar telah membusuk.

"Ada tanda-tanda bahwa jenazah-jenazah itu telah berada di Israel untuk waktu yang lama," katanya.

"Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa militer Israel telah dengan sengaja menyembunyikan identitas orang-orang Palestina itu. Tidak ada informasi tentang nama, jenis kelamin, dan lokasi penculikan mereka. Keadaan penculikan mereka dari Jalur Gaza juga tidak jelas,” tambahnya.

Pertahanan Sipil Palestina mengatakan pada Rabu (25/9/2024) bahwa sedikitnya 53 warga Palestina telah tewas di seluruh Jalur Gaza dalam serangan Israel terhadap rumah dan tempat perlindungan mereka dalam 24 jam terakhir.

 

Satu orang tewas pada Rabu (25/9/2024) malam setelah sebuah rumah menjadi sasaran di Beit Lahiya di utara daerah kantong itu. Lalu di kamp pengungsi Nuseirat, dua warga Palestina tewas ketika tenda mereka terkena serangan udara Israel.

Mereka yang tewas di Nuseirat, Gaza tengah, berasal dari keluarga al-Ejla yang kehilangan 11 kerabat pada bulan Agustus.

Pada Rabu (25/9/2024) pagi, satu jenazah ditemukan dari daerah Khirbet al-Adas di utara Rafah. Pria yang ditemukan adalah Khalil Salim al-Nahl yang berusia 70 tahun.

Sebelumnya, Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa seorang wanita dan lima anaknya tewas dalam pengeboman Israel terhadap sebuah rumah di kota Hay al-Nasr, timur laut Rafah.

Topik Menarik