Lebanon Nyatakan Perang Lawan Israel, Jet Zionis Bombardir Basis Hizbullah

Lebanon Nyatakan Perang Lawan Israel, Jet Zionis Bombardir Basis Hizbullah

Global | sindonews | Jum'at, 20 September 2024 - 07:16
share

Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati mengatakan negaranya sedang dilanda perang dengan Israel setelah perangkat elektronik meledak di seluruh negeri selama dua hari berturut-turut, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ribuan lainnya.

Sementara itu, militer Israel mengumumkan jet-jet tempurnya telah membombardir basis Hizbullah Lebanon dengan menghancurkan sekitar ratusan peluncur roket milik kelompok tersebut.

Pada hari Selasa, ribuan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak secara bersamaan, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Kemudian pada hari Rabu, sebanyak 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka ketika ribuan perangkat elektronik lainnya, termasuk walkie-talkie, laptop, dan radio, meledak.

Baca Juga: Giliran Ribuan Walkie-Talkie Meledak Tewaskan 20 Orang di Lebanon, Israel Umumkan Perang Baru

Hizbullah dan pemerintah di Beirut menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Namun, rezim Zionis tidak mengaku atau pun menyangkal bertanggung jawab.

Laporan berbagai media mengeklaim bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, memasang ribuan perangkat elektronik dengan muatan peledak kecil, yang dipicu melalui sinyal jarak jauh.

Kantor PM Lebanon mengatakan Mikati telah mengunjungi rumah sakit tempat para korban gelombang pertama ledakan dirawat.

"Kejahatan massal ini...terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, yang dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan," kata Mikati kepada wartawan.

Dia menegaskan bahwa Lebanon sedang berperang dengan Israel. "Perang ini dimulai sekitar 11 bulan lalu dan berdampak pada rakyat kami di selatan tempat rumah-rumah mereka dihancurkan," katanya.

Mikati merujuk pada baku tembak rutin antara Hizbullah dan militer Israel di perbatasan, serta serangan udara negara Yahudi itu ke wilayah Lebanon yang dimulai setelah serangan kelompok perlawanan Palestina; Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Perdana menteri itu kembali menyalahkan Israel atas ledakan perangkat elektronik tersebut, dengan mengeklaim bahwa seluruh sejarah negara Yahudi itu selama 75 tahun terakhir adalah kriminal.

"Kita menghadapi musuh yang mengabaikan semua hukum internasional dan kemanusiaan, dan pertanyaannya adalah--dapatkah ini terus berlanjut? Di mana PBB, yang misi utamanya adalah menyebarkan perdamaian?" tanya Mikati.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel telah melakukan pembantaian dengan meledakkan ribuan pager di seluruh Lebanon.

Dalam pidatonya, Nasrallah menuduh Israel melakukan pembantaian tanpa memperhatikan korban sipil.

"Ini adalah terorisme belaka. Kami akan menyebutnya pembantaian Selasa dan pembantaian Rabu. Ini adalah kejahatan perang atau setidaknya deklarasi perang,” kata Nasrallah.

Memperhatikan bahwa beberapa perangkat telah meledak di sekolah, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal, pemimpin Hizbullah mengatakan operasi itu telah melewati “semua batasan dan garis merah.”

“Tidak diragukan lagi bahwa kami menderita pukulan keamanan dan kemanusiaan yang besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perlawanan kami,” kata Nasrallah.

“Kami telah terpukul keras, tetapi ini adalah keadaan perang, dan kami memahami bahwa musuh memiliki keunggulan teknologi.”

Di sisi lain, militer rezim Zionis mengumumkan jet-jet tempur Israel telah membombardir basis Hizbullah di Lebanon selatan pada Kamis malam, menyerang ratusan laras peluncur roket yang akan segera digunakan untuk menembak ke wilayah Israel.

Disebutkan bahwa sejak Kamis sore, jet-jet tempur Zionis menyerang sekitar 100 peluncur roket yang terdiri dari sekitar 1.000 barel.

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan terus beroperasi untuk melemahkan infrastruktur dan kemampuan organisasi Hizbullah guna mempertahankan Negara Israel," kata IDF, seperti dikutip Reuters, Jumat (20/9/2024).

Dalam operasi Kamis malam, Israel meluncurkan puluhan bom di Lebanon selatan, kata tiga sumber keamanan Lebanon. Tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa Israel akan terus melakukan aksi militer terhadap Hizbullah.

Topik Menarik