Identitas Tentara Bayaran Wagner yang Hilang dalam Penyergapan di Mali Akhirnya Terungkap

Identitas Tentara Bayaran Wagner yang Hilang dalam Penyergapan di Mali Akhirnya Terungkap

Global | okezone | Kamis, 12 September 2024 - 14:53
share

LONDON Identitas tentara bayaran Wagner yang mendadak hilang dalam penyergapan di Mali akhirnya terungkap. Di antara puluhan tentara bayaran Wagner yang diduga tewas setelah pertempuran mematikan dengan pemberontak Tuareg selama badai pasir gurun di Mali pada Juli lalu ada beberapa veteran perang Rusia yang selamat dari tugas di Ukraina, Libya, dan Suriah.

Hilangnya pejuang berpengalaman tersebut mengungkap bahaya yang dihadapi oleh pasukan tentara bayaran Rusia yang bekerja untuk junta militer, yang berjuang untuk menahan separatis dan cabang kuat ISIS dan Al Qaeda di seluruh wilayah Sahel yang gersang di Mali, Burkina Faso, dan Niger.

Kekalahan Mali diketahui telah menimbulkan keraguan apakah Moskow, akan lebih baik daripada pasukan Barat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang baru-baru ini diusir oleh junta. Adapun Rusia telah mengakui mendanai Wagner dan telah menyerap banyak pejuangnya ke dalam pasukan kementerian pertahanan

Reuters telah menggunakan informasi publik dengan unggahan daring dari kerabat dan pejuang, berbicara dengan tujuh kerabat dan menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah untuk menganalisis rekaman medan perang yang diverifikasi.

Alhasil ada sekitar 23 pejuang yang berhasil diidentifikasi yang sebelumnya hilang dalam aksi dan dua lainnya ditawan oleh suku Tuareg setelah penyergapan di dekat Tinzaouaten, sebuah kota di perbatasan Aljazair.

Beberapa orang selamat dari pengepungan Bakhmut di Ukraina, yang oleh mendiang pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin disebut sebagai "penggiling daging." Yang lainnya pernah bertugas di Libya, Suriah, dan tempat lain. Beberapa adalah mantan tentara Rusia, setidaknya satu di antaranya telah pensiun setelah berkarir penuh di militer.

Rekaman mengerikan dari para pejuang yang tewas kini telah beredar daring, dan beberapa kerabat mengatakan kepada Reuters bahwa jenazah suami dan putra mereka telah ditinggalkan di padang pasir. Reuters tidak dapat memastikan berapa banyak orang yang diidentifikasi telah tewas.

Margarita Goncharova mengatakan putranya, Vadim Evsiukov, 31, pertama kali direkrut di penjara tempat ia menjalani hukuman terkait narkoba pada tahun 2022. Ia naik pangkat di Ukraina hingga memimpin satu peleton yang terdiri dari 500 orang. etelah pulang, ia bekerja sebagai penjahit tetapi berjuang melawan rasa bersalah karena selamat dan diam-diam melakukan perjalanan ke Afrika pada bulan April untuk bergabung dengan mantan komandannya.

Ia ingin terbang ke Afrika berkali-kali. Saya mencegahnya sebisa mungkin, kata Goncharova dalam sebuah wawancara dengan Reuters. Saya mengatakan kepadanya takdir telah memberimu kesempatan sekali dalam sejuta. Kamu dapat memulai hidupmu lagi, kamu telah memenangkan lotre yang gila, lanjutnya.

Kementerian Pertahanan Rusia, Kementerian Luar Negeri, dan Wagner tidak menanggapi permintaan komentar untuk berita ini.

Menurut saluran Africa Corps di platform media sosial Telegram, setelah Prigozhin meninggal pada bulan Agustus tahun lalu, karyawan Wagner diundang untuk bergabung dengan kelompok yang baru dibentuk bernama Africa Corps, di bawah kementerian pertahanan, untuk memperjuangkan keadilan dan kepentingan Rusia.

Di saluran tersebut, Africa Corps mengatakan sekitar setengah personelnya adalah mantan karyawan Wagner yang diizinkan untuk menggunakan lambang Wagner. Saluran media sosial Wagner tetap aktif. Pemerintah Rusia belum berkomentar secara terbuka tentang pertempuran Tinzaouaten. Pemerintah Mali yang dipimpin angkatan bersenjata mengatakan kekalahan itu tidak berdampak pada tujuannya.

Juru bicara militer Kolonel Mayor Souleymane Dembele mengatakan kepada Reuters, Angkatan Bersenjata Mali berkomitmen untuk memulihkan otoritas negara di seluruh negeri.

Wagner telah mengakui kerugian besar dalam penyergapan Mali tetapi tidak memberikan angka. Tentara Mali, yang bertempur bersama Rusia, juga tidak memberikan jumlah korban. Pemberontak Tuareg, yang berjuang untuk tanah air yang merdeka, mengatakan mereka telah membunuh 84 orang Rusia dan 47 orang Mali.

Reuters tidak dapat secara independen memastikan berapa banyak yang tewas dalam pertempuran tersebut. Satu video, dari lebih dari 20 video yang dikirim ke Reuters oleh juru bicara pemberontak Tuareg, memperlihatkan sedikitnya 47 mayat, kebanyakan pria kulit putih, berseragam militer tergeletak di padang pasir. Reuters memverifikasi lokasi dan tanggal video tersebut.

Mikhail Zvinchuk, seorang blogger terkemuka yang dekat dengan kementerian pertahanan Rusia, mengatakan di platform media sosial RuTube pada bulan Agustus bahwa kekalahan tersebut menunjukkan para pejuang Wagner yang datang dari Ukraina telah meremehkan para pemberontak dan pejuang Al Qaeda.

Topik Menarik