Siaga Perang, Pentagon: AS Pertahankan 2 Kapal Induk di Timur Tengah

Siaga Perang, Pentagon: AS Pertahankan 2 Kapal Induk di Timur Tengah

Global | okezone | Senin, 26 Agustus 2024 - 07:15
share

NEW YORK - Menteri Pertahanan AS Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah memerintahkan kehadiran dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah. Hal ini diungkapkan Pentagon saat memperkuat kehadiran militer AS di tengah meningkatnya ketegangan regional.

Pengumuman tersebut, yang dibuat dalam ringkasan panggilan telepon antara Austin dan mitranya dari Israel, merupakan sebuah perubahan. Dikutip Al Jazeera, Pentagon awalnya mengerahkan kelompok penyerang kapal induk Abraham Lincoln ke wilayah tersebut dengan rencana untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk Theodore Roosevelt. Namun ternyata kapal induk Abraham Lincoln diminta untuk tetap bertahan di sana.

Tidak diketahui apa alasan AS mempertahankan kapal induk itu di Timur Tengah. Namun beberapa sumber mengatakan hal ini terkait dengan kondisi Timur Tengah yang semakin memanas imbas perang Gaza dan yang terbaru serangan Hizbullah ke Israel.

Seperti diketahui, Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak terhadap Israel pada Minggu, (25/8/2024) sebagai balasan atas pembunuhan seorang komandan senior di Beirut bulan lalu.

Miiter Israel mengatakan telah menyerang sejumlah sasaran di Lebanon, sebelum serangan tersebut karena ada penilaian bahwa Hizbullah sedang bersiap untuk memulai serangan itu.

Hizbullah mengatakan telah meluncurkan lebih dari 320 roket Katyusha ke Israel dan menyerang 11 sasaran militer. Dikatakannya serangan itu telah menyelesaikan tahap pertama tanggapannya terhadap pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior, di Beirut tetapi tanggapan penuh akan memakan waktu beberapa waktu.

 

Kekhawatiran akan eskalasi antara kedua belah pihak telah meningkat sejak serangan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu menewaskan 12 anak muda dan militer Israel membunuh Shukr di Beirut sebagai tanggapan.

Dilansir Reuters, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan pada Minggu (25/8/2024) bahwa serangan ke Israel berjalan sesuai rencana. Mereka juga akan menilai dampak serangan roket dan pesawat nirawaknya terhadap target militer Israel sebelum menentukan apakah akan melakukan serangan lebih lanjut untuk membalas dendam atas terbunuhnya komandan.

Pemimpin kelompok bersenjata Lebanon itu mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa mereka telah mampu melakukan serangannya seperti yang direncanakan. Dia membantah pernyataan militer Israel bahwa serangan pendahuluannya telah menghentikan serangan yang lebih luas oleh kelompok itu.

Nasrallah mengatakan kelompok itu sengaja menahan diri untuk tidak menargetkan warga sipil atau infrastruktur publik, termasuk Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Dia berbicara sekitar 12 jam setelah baku tembak paling intens antara Hizbullah yang didukung Iran dan Israel sejak permusuhan pecah bersamaan dengan perang di Gaza.

Topik Menarik