Lebih Banyak Pemakaman di Gaza, Lebih Banyak Air Mata Perpisahan

Lebih Banyak Pemakaman di Gaza, Lebih Banyak Air Mata Perpisahan

Global | okezone | Jum'at, 9 Agustus 2024 - 09:19
share

GAZA Pada Kamis (8/8/2024), puluhan warga Palestina bergegas ke Rumah Sakit (RS) Nasser di Khan Younis, Gaza .Mereka hendak mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya kepada kerabat yang terbunuh sebelum membawa mereka pergi untuk dimakamkan.

Seperti diketahui, pasukan Israel meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza pada Kamis (8/8/2024), menewaskan sedikitnya 40 warga Palestina. Pertempuran dengan Hamas ini terus berlanjut saat Israel bersiap menghadapi potensi perang yang lebih luas di wilayah tersebut.

Petugas medis mengatakan serangan udara Israel menghantam sekelompok rumah di kamp Al-Bureij di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 15 orang, dan kamp Al-Nuseirat di dekatnya, menewaskan empat orang.

Nuseirat dan Bureij termasuk di antara delapan kamp bersejarah di daerah kantong berpenduduk padat itu dan dianggap oleh Israel sebagai benteng militan bersenjata.

Rekaman Reuters menunjukkan para kerabat memindahkan jenazah orang yang mereka cintai dalam kantong plastik dengan nama tertulis di atasnya, dan mengadakan doa khusus sebelum pemakaman.

Militer Israel memperbarui perintah evakuasi kepada penduduk Palestina di beberapa distrik di Khan Younis timur, dengan mengatakan bahwa mereka akan bertindak tegas terhadap militan yang telah melepaskan roket dari daerah tersebut.

Militer memposting perintah evakuasi di X, dan penduduk mengatakan bahwa mereka telah menerima pesan teks dan audio.

Penduduk mengatakan bahwa puluhan keluarga telah mulai meninggalkan rumah mereka dan menuju ke barat menuju Al-Mawasi, daerah yang ditetapkan sebagai daerah kemanusiaan tetapi penuh sesak oleh keluarga pengungsi dari sekitar daerah kantong tersebut.

Pada Kamis (8/8/2024), World Central Kitchen (WCK), sebuah lembaga kemanusiaan nonpemerintah yang berpusat di Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa seorang anggota staf Palestina, Nadi Sallout, telah tewas saat sedang tidak bertugas pada Rabu (7/8/2024) di dekat Deir Al-Balah di Gaza bagian tengah. WCK mengatakan bahwa mereka sedang mencari informasi lebih lanjut.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya insiden tersebut, dan menambahkan bahwa mereka telah menghubungi WCK.

Pada bulan April, tujuh karyawan WCK tewas dalam serangan udara Israel, yang mendorong mereka untuk menangguhkan operasi selama hampir sebulan.

Israel kemudian mengatakan bahwa penyelidikan mereka telah menemukan kesalahan serius dan pelanggaran prosedur oleh militernya, dan bahwa dua perwira senior telah dipecat dan komandan senior telah ditegur.

Seiring perang Gaza terus berlanjut, Israel telah bersiap untuk serangan lain yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang menyusul janji dari Iran dan proksi Lebanon-nya, Hizbullah, untuk membalas pembunuhan minggu lalu terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

Konflik yang relatif terkendali antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan utaranya, yang merupakan dampak dari pertempuran di Gaza, kini mengancam akan berubah menjadi perang regional besar-besaran.

Topik Menarik