Biadab! Drone Israel Jatuhkan Gas Air Mata ke Jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Biadab! Drone Israel Jatuhkan Gas Air Mata ke Jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Global | sindonews | Sabtu, 23 April 2022 - 00:09
share

YERUSALEM - Tindakan semena-mena terhadap warga Palestina kembali ditunjukkan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa. Kali ini pasukan Israel menggunakan satu pesawat tak berawak (drone) untuk menembakkan gas air mata di halaman kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

"Aksi semena-mena dan tak berperikemanusian oleh Israel itu mengakibatkan puluhan jamaah lemas hampir mati karena menghirup gas air mata berbahaya," papar laporan koresponden Al Arabiya pada Jumat (22/4/2022).

Watch: Israeli forces use drones to drop tear gas on Palestinian worshipers in the al-Aqsa compound. #AlAqsa #Palestine https://t.co/DvGrqDiUsF pic.twitter.com/r5NtnQjXif

Al Arabiya English (@AlArabiya_Eng) April 22, 2022

Perlu diketahui, gas air mata yang digunakan Israel terhadap warga Palestina kadarnya sangat berbahaya dan berpotensi mematikan. Gas air mata itu telah banyak menimbulkan korban tewas warga Palestina.

Bulan Sabit Merah Palestina berada di lokasi merawat mereka yang terluka di klinik lapangan.

Sekitar 150.000 jamaah sedang melakukan salat Jumat di Masjid al-Aqsa saat drone itu beraksi.

Sebelumnya pada Jumat, polisi Israel dan pemuda Palestina bentrok di kompleks Masjid al-Aqsa meskipun ada penghentian sementara kunjungan Yahudi ke situs tersebut.

Kunjungan warga Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsa dipandang sebagai provokasi oleh Palestina.

Bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina juga terjadi di selatan Nablus di Tepi Barat setelah salat Jumat, menurut kantor berita Palestina, WAFA.

"Polisi menggunakan peluru karet, granat kejut dan gas air mata dalam bentrok itu," papar laporan itu.

Pekan lalu, pasukan Israel menyerbu Masjid al-Aqsa yang menyebabkan sedikitnya 152 warga Palestina terluka.

Konfrontasi di kompleks al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem itu menimbulkan risiko menjadi konflik besar yang lebih luas seperti perang Gaza tahun lalu.

Topik Menarik