Mengenal Ritual Pemakaman Langit Tibet, Seperti Apa Tradisinya?

Mengenal Ritual Pemakaman Langit Tibet, Seperti Apa Tradisinya?

Global | inewsid | Rabu, 9 Maret 2022 - 20:26
share

JAKARTA, iNews.id - Ritual pemakaman langit Tibet menjadi salah satu tradisi yang sangat unik di dunia. Nah agar lebih mengenal tradisi unik dalam pemakaman, simak informasinya di sini.

Mengenal Ritual Pemakaman Langit Tibet

Ritual pemakaman langit Tibet dilakukan di atas ketinggian yang melambangkan, seperti berada di atas langit. Kegiatan sakral itu berbeda dari ritual pemakaman yang ada di dunia, karena jasad orang yang meninggal diletakkan di pegunungan.

Uniknya lagi dari ritual pemakaman langit tibet adalah jasad orang yang meninggal mempersilahkan untuk dimangsa oleh burung-burung pemakan bangkai. Masyarakat Tibet yang memeluk kepercayaan Buddha Vajrayana yakin dengan adanya reinkarnasi atau lahir kembali setelah kematian.

Sehingga perwujudannya ritual pemakaman langit Tibet menggambarkan bahwa setiap jiwa yang meninggal akan mudah diantarkan oleh burung nasar ke surga. Burung nasar juga dipandang sebagai reinkarnasi malaikat yang disebut sebagai penari langit atau dakini.

Selain itu, ritual ini juga dipilih karena kondisi alam yang kurang strategis untuk melakukan pemakaman serta kremasi bagi jenazah. Selain di Tibet juga terdapat wilayah lain yang melakukan tradisi ini seperti di Mongolia, Mongolia dalam, serta Qinghai.

Tradisi ini termotivasi dari kejadian seorang Shakyamuni Buddha yang mengorbankan dagingnya untuk dimakan oleh satwa Elang. Dalam kebiasaan ini, jika sang jasad langsung dikerumuni oleh dakini yang memangsa dagingnya maka akan dinilai tidak memiliki dosa serta dapat pergi dengan tenang. Hal itu pun berlaku sebaliknya.

Tempat yang sering dijadikan prosesi pemakaman langit ini ada dua, yakni vihara Drigungtil Ogmin Jangchubling atau dikenal Vihara Dragungthil dareah Maizhokunggar yang berdekatan dengan kota Lhasa. Kedua, adalah Institut Buddha Sarthar. Perguruan ini juga disebut sebagai Akademi Buddha Larung Gar, berlokasi di Sertar, Cina.

Terdapat serangkaian tindakan sebelum melakukan ritual pemakaman langit Tibet. Pertama-tama, jenazah akan diletakkan di sudut ruangan selama berhari-hari (perkirakan 3 hingga 5 hari) dan ditutup dengan kain pembungkus berwarna putih. Dalam prosesi ini pemuka agama di sana atau yang sering dijuluki sebagai lama atau biksu membacakan doa-doa supaya sang mayat terlepas dari penderitaan.

Kerabat keluarga diperintahkan untuk berhenti melakukan kegiatan kesehariannya dan membuat suasana rumah terasa sunyi, sepi dan damai. Untuk membuat jiwa yang meninggal tersebut dapat pergi dari dunia yang fana serta berpulang ke kayangan dengan tentram.

Bila prosesi permohonan doa itu telah usai, akan dilakukannya pemilihan hari keberuntungan oleh pihak keluarga sebagai tanggal yang tepat melalukan ritual pemakaman langit Tibet dan memberitahu pengantar jenazah atau dipanggil sebagai Rogyapas (Body Breaker).

Sehari sebelum prosesi pemakaman, kerabat akan melepaskan seluruh pakaian yang dikenakan oleh sang jasad dan memposisikannya seperti kondisi bayi yang masih didalam rahim sang ibu dengan dibengkokkan semacam dalam keadaan duduk. Serta bagian kepala akan diatur dalam posisi berlawanan dengan area lutut.

Acara pemakaman dilakukan pada waktu sebelum matahari terbit. Hari pelaksanaan pun tiba, jasad akan diangkat menuju puncak pegunungan yang jauh dari perumahan penduduk. Lama akan membacakan lantunan permohonan agar menghilangkan dosa sang mayat dan membakar kemenyan yang dikhususkan mempengaruhi para burung pemangsa.

Para Body Breaker bertugas memotong, menyayat serta mencincang tubuh jenazah dengan perasaan gembira yang dapat digambarkan, seperti sedang melakukan aktivitas bekerja di ladang. Suasana duka diubah menjadi kebahagiaan dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai upaya menuntun jasad dari masa yang gelap ke periode kehidupan berikutnya yang lebih baik.

Daging yang telah diamputasi tersebut akan ditambahkan dengan makanan utama warga Tibet (Tsampa) yang pembuatannya berbahan tepung barley. Kemudian diaduk rata untuk dipersembahkan kepada dakini hingga hanya tersedia tulang belulang yang akan ditumbuk untuk diberikan kepada hewan yang lebih kecil seperti burung Elang agar tidak tersedia sisa ditempat tersebut.

Dalam pemakaman langit Tibet terdapat beberapa larangan yang harus dilakukan untuk menghilangkan efek buruk dalam perjalanan sang awrah diantaranya adalah sebagai berikut

Demikian,informasi ritual pemakaman langit Tibet yang unik. Jadi, setiap wilayah, kota, atau bangsa memiliki kebiasaan maupun tradisi berbeda-beda ya!

Topik Menarik