Perbandingan Karier Militer Pangeran William vs Harry, Siapa Lebih Berdedikasi?
Pangeran William dan Pangeran Harry memang tumbuh bersama di lingkungan kerajaan, namun ketika berbicara soal karier militer, keduanya menempuh jalan yang sangat berbeda. Meski sama-sama mengenyam pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Sandhurst pada awal 2000-an, dedikasi mereka terhadap dunia militer menunjukkan kontras yang mencolok.
Pangeran William, sebagai pewaris takhta Kerajaan Inggris, menjalani masa dinasnya sebagai bagian dari pelatihan dan pemahaman akan peran kepemimpinan di masa depan. Sementara itu, bagi Pangeran Harry, militer bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan tempat pelarian dan bentuk identitas pribadi yang terpisah dari status kebangsawanannya.
Dilansir dari Express, Senin (14/4/2025), penulis biografi kerajaan, Duncan Larcombe, dalam bukunya Prince Harry: The Inside Story, menegaskan bahwa keterlibatan William di militer tidak pernah lebih dari sekadar penampilan.
"Tidak seperti Harry, karier militer William tidak akan pernah lebih dari sekadar penampilan. Sebagai pewaris takhta, William tidak mungkin bertugas di garis depan," kata Larcombe.
Foto/PeopleNamun, suami Kate Middleton itu sendiri mengakui pentingnya memahami dunia militer agar bisa berbicara dengan para prajurit dengan rasa hormat dan pemahaman atas pengalaman mereka.
"Keinginannya untuk masuk angkatan bersenjata lebih karena ingin bisa menatap mata para prajurit," jelasnya.
Di sisi lain, Harry menjadikan militer sebagai pusat kehidupannya selama masa mudanya. Menurut Larcombe, suami Meghan Markle ini merasa dirinya adalah seorang tentara terlebih dahulu, baru kemudian seorang bangsawan.
Pengabdiannya di Angkatan Darat Inggris, termasuk penugasannya ke Afghanistan pada tahun 2008, memberikan pengalaman yang sangat berharga dan memperkuat identitasnya di luar bayang-bayang kerajaan.
"Harry mungkin telah menerima bahwa dirinya adalah seorang bangsawan. Tetapi sejauh yang ia ketahui, karier militernya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kecelakaan kelahirannya," ujarnya.
"Menjadi seorang pangeran dan menjadi seorang perwira di Angkatan Darat Inggris, dalam pikiran Harry, adalah dua hal yang benar-benar terpisah," sambungnya.
Pangeran 40 tahun ini memandang militer sebagai dunia yang netral dari latar belakang bangsawannya. Ia percaya bahwa sebagai perwira, ia bisa hidup lebih normal tanpa sorotan khas seorang pangeran.
Bahkan, dalam wawancara pada tahun 2017, putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana itu mengungkapkan bahwa ia sempat ingin keluar dari kehidupan kerajaan. Baginya, dunia militer menawarkan struktur, persahabatan sejati, dan rasa memiliki yang tidak ia temukan di lingkungan istana.
"Ini adalah salah satu alasan utama mengapa karier militer begitu menarik bagi Harry. Sebagai seorang perwira, dia bisa saja normal," tuturnya.
“Neneknya mungkin adalah kepala Angkatan Bersenjata, tetapi hal itu tidak membuat sedikit pun perbedaan dalam pikirannya. Dia adalah seorang prajurit pertama, dan kemudian seorang bangsawan," tandasnya.
Sayangnya, karier militer sang Duke tidak berlangsung sepanjang yang ia harapkan. Tekanan dari tugas kerajaan dan sorotan publik membuatnya harus memilih. Ketika ia meninggalkan militer, Harry merasa seperti berada di titik balik hidupnya, kehilangan peran yang benar-benar ia cintai.