Idap Sindrom Tangan Alien, Wanita 77 Tahu Ini Bergerak Tak Terkendali

Idap Sindrom Tangan Alien, Wanita 77 Tahu Ini Bergerak Tak Terkendali

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 6 April 2025 - 05:00
share

Sebuah kasus medis langka kembali menjadi sorotan setelah seorang wanita berusia 77 tahun mengalami pengalaman mengejutkan, yang mana tangannya tiba-tiba bergerak sendiri tanpa kendali. Insiden tersebut terjadi saat ia sedang duduk tenang di depan televisi.

Dilansir dari Times of India, Minggu (6/8/2025), dalam suasana yang awalnya biasa, tangan kirinya mulai membelai wajah dan rambutnya tanpa ia sadari atau kehendaki. Yang lebih mengkhawatirkan, ia tidak bisa menghentikan gerakan tersebut, bahkan saat mencoba menahannya dengan tangan kanan.

"Selama sekitar 30 menit, tangan kirinya terus bergerak sendiri dan melakukan gerakan yang terarah, seolah memiliki kehendak sendiri," tulis para dokter dalam laporan kasus yang dipublikasikan pada tahun 2014 di Baylor University Medical Center Proceedings.

Wanita tersebut dilaporkan ketakutan, dan suaminya segera membawanya ke rumah sakit. Tim medis mencatat bahwa ia juga menyeret kaki kirinya, tanda lain bahwa ada gangguan serius pada sistem sarafnya.

Setelah dilakukan pemindaian otak, hasilnya menunjukkan bahwa wanita tersebut mengalami stroke di kedua lobus parietal, bagian otak yang mengatur gerakan dan menerima masukan sensorik. Dokter pun mendiagnosa wanita tersebut mengidap sindrom tangan alien atau alien hand syndrome (AHS).

Sindrom tangan alien (AHS), juga dikenal sebagai Dr. Strangelove Syndrome, adalah kondisi neurologis langka di mana salah satu tangan seseorang bergerak secara mandiri tanpa kendali sadar. Tangan tersebut dapat melakukan berbagai aktivitas kompleks seperti menyentuh, memegang, bahkan merusak benda tanpa kehendak si pemilik tubuh.

Dalam kasus ekstrem, tangan alien ini pernah dilaporkan mencoba mencekik si penderita sendiri. Beberapa pasien menggambarkan tangan mereka membuka kancing yang baru saja dikancingkan, menjatuhkan barang yang sedang mereka genggam, atau bahkan menampar wajah mereka sendiri.

Penyebab utama AHS termasuk stroke, cedera otak, tumor, atau penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer. Dalam kasus wanita ini, dokter menduga gejala AHS muncul sebagai akibat dari penghentian obat pengencer darah menjelang operasi tulang belakang yang dijadwalkan, yang memicu gangguan aliran darah ke otak.

Yang membuat kasus ini lebih mencengangkan adalah durasi gejala yang sangat singkat. Jika biasanya AHS bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun, tangan wanita ini hanya bergerak tanpa kendali selama sekitar 30 menit dan menjadikannya salah satu episode AHS tercepat yang pernah tercatat dalam literatur medis.

Meskipun gejalanya mereda, wanita tersebut sempat mengalami kelemahan dan mati rasa di lengan kiri selama beberapa jam. Setelah menjalani pemeriksaan menyeluruh, termasuk USG jantung dan pembuluh darah, ia dipulangkan tanpa komplikasi lanjutan dan diarahkan untuk melanjutkan pengobatannya.

Hingga kini, belum ditemukan pengobatan definitif untuk sindrom tangan alien. Beberapa pendekatan perilaku seperti menyibukkan tangan yang terdampak atau terapi fisik bisa membantu meredakan gejala, namun efektivitasnya bervariasi. Karena langkanya kasus ini banyak aspek dari AHS yang masih menjadi misteri di dunia medis.

Sindrom ini pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman, Kurt Goldstein pada tahun 1908. Lebih dari satu abad kemudian, AHS masih menjadi teka-teki, menantang para dokter dan membuat para penderitanya merasa seolah hidup dalam mimpi buruk yang nyata.

Topik Menarik