Jumat Terakhir Ramadan dan Amalan yang Dilipatgandakan Pahalanya

Jumat Terakhir Ramadan dan Amalan yang Dilipatgandakan Pahalanya

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 27 Maret 2025 - 22:00
share

Hari ini, adalah Jumat terakhir di bulan Ramadan, dan umat muslim dianjurkan melakukan berbagai bentuk ibadah yang dianjurkan sesuai sunah.

Ramadan di semua harinya berisi keberkahan. Bagi muslim laki-laki, amalan Jumatterakhir di bulan Ramadan yang khas adalah salat Jumat. Selain itu, ada pula anjuran untuk memperbanyak membagi yang menjalankannya.

Amalan di hari Jumat terakhir bulan Ramadan:

1. Puasa Ramadan

Puasa ini amalan wajib dan utama yang harus dikerjakan setiap muslim di bulan Ramadan. Seseorang boleh meninggalkannya apabila ada halangan yang dibenarkan syariat, seperti sudah lemah karena lansia, haid bagi perempuan, atau menjalankan safar.

Balasan ibadah puasa Ramadan sangat besar seperti yang dijanjikan Allah. Contohnya setiap kebaikan atau ibadah akan dilipatgandakan pahala.

Balasan khusus orang yang berpuasa puasa hanya Allah yang tahu kadarnya. Puasa merupakan ibadah yang langsung untuk Allah seperti disebutkan dalam hadis qudsi dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari no. 1761 dan Muslim no. 1946)

2. Memperbanyak selawat Nabi

Membaca selawat bisa diamalkan oleh muslim di sepanjang Ramadan, termasuk di hari Jumat terakhir.Dengan berselawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebanyak-banyaknya, seseorang berpeluang mendapatkan syafaat beliau. Ia juga didekatkan dengan beliau di hari kiamat, lalu Allah akan berselawat padanya lebih banyak lagi.

Dalil yang menyatakan hal tersebut ada beberapa hadis. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa berselawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani)

“Barangsiapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim no. 408)

"Perbanyaklah selawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti." (HR. Baihaqi)

3. Tadarus Al Quran

Memperbanyak membaca Al-Qur'an termasuk salah satu kebiasaan Rasul selama bulan Ramadan.Selain itu, Al-Qur'an pun diturunkan pada bulan yang mulai ini. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan," (QS. Al-Qadr ayat 1).

4. Iktikaf

Iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid bisa dilakukan kapan saja sepanjang hari. Namun, Nabi Muhammad dan sahabatnya menekankan lebih intens untuk melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadan.

Menjalankan iktikaf pada 10 malam terakhir Ramadhan berpeluang seseorang bisa mendapatkan lailatul qadar. Ketika malam qadar terjadi, apapun ibadah yang dilakukan akan memiliki pahala yang nilai setara dengan mengerjakan kebaikan selama 1.000 bulan.

Sesuai sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. beliau bersabda, "Siapa yang ingin beriktikaf bersamaku, maka beriktikaflah pada 10 malam terakhir," (HR Ibnu Hibban).

5. Salat malam

Sejumlah salat malam seperti Tarawih, witir, hingga tahajud merupakan daftar amalan yang dapat dikerjakan selama Ramadan, tak terkecuali di hari Jumat terakhir. Jika saat Jumat terakhir tersebut bertepatan dengan lailatul qadar, maka pahalannya sangat besar.

Hadis riwayat Bukhari menerangkan, "Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

6. Salat Jumat

Amalan salat Jumat terakhir bulan Ramadan tetap haris dijalankan oleh setiap muslim laki-laki. Tidak alasan baginya meninggalkan salat Jumat kendati sedang menjalankan puasa Ramadan.

7. Sedekah

Sedekah merupakan salah satu amalan utama di bulan Ramadan. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam akan lebih dermawan begitu Ramadhan tiba. Pahala bersedekah jauh lebih berlipat di bulan puasa ketimbang bulan-bulan lainnya.Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

Sedekah dapat diberikan kepada siapa pun. Adapun jika seseorang bersedekah dengan memberikan makan pada orang berpuasa saat ia berbuka, pahalanya akan setara dengan yang diterima orang tersebut. Nabi Muhammad bersabda:

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, dari Zaid bin Khalid Al-Juhani. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

8. Berdoa

Amalan di hari Jumat terakhir bulan Ramadan adalah berdoa. Doa yang dipanjatkan pada Allah pada Ramadan dijanjikan untuk dikabulkan. Saat Ramadan, ada tiga tambahan waktu mustajab untuk berdoa yaitu saat sahur, ketika berpuasa, dan setelah berbuka.

Ketiga waktu mustajab untuk berdoa di saat Ramadan tersebut, dalilnya terangkum pada hadis berikut:

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits tersebut dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan hadis ini shahih melalui berbagai jalan dan penguat)

Nabi Muhammad bersabda, “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan hadis ini hasan)

Doa Hari Jumat Terakhir Ramadan

Tidak ada bacaan tertentu yang dikhususkan hanya untuk diamalkan pada hari Jumat terakhir Ramadan. Kendati demikian, ada dua hal terkait membaca yang bernilai ibadah yang bisa diamalkan, yaitu membaca Al-Qur'an dan berdoa.

Memperbanyak membaca Al-Qur'an memberikan pahala yang nilainya dihitung setiap huruf, bukan per-kalimat. Jika pahala saat Ramadan dilipatgandakan berkali lipat, maka akan banyak tabungan pahala yang dipanen oleh muslim di bulan tersebut.

Selanjutnya, ada pula beberapa doa dan zikir yang bisa diamalkan pada Jumat terakhir bulan Ramadhan seperti berikut:

1. Doa bakda salat witir

[arabOpen]سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ[arabClose]

Subhaanal malikil qudduus

Artinya: "Maha Suci Allah Yang Maha Merajai, lagi suci dari berbagai kejelekan." (HR. An-Nasai, no. 1732 dan Ahmad, 3:406) (dibaca tiga kali).

Setelah itu dilanjutkan dengan bacaan berikut:

[arabOpen]رَبِّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ[arabClose]

Robbil malaikati war ruuh

Artinya: "Allah itu Rabb malaikat dan Ruh—yaitu Jibril." (HR. As-Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi 3:40 dan Sunan Ad-Daruquthni 4:371)

Lalu, dilanjutkan kembali membaca doa berikut:

[arabOpen]اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ[arabClose]

Allohumma innii a’uudzu bi ridhooka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uquubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsi

artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan keridaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan pemaafan-Mu dari hukuman-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri." (HR. Abu Daud, no. 1427; Tirmidzi, no. 3566; An-Nasai, no. 1100; Ibnu Majah, no. 1179

2. Doa saat datangnya lailatul qadar di 10 malam akhir Ramadan

[arabOpen]اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى[arabClose]

Allohumma Innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi, no. 3513, Ibnu Majah no. 3850, Ahmad 6:171)

Topik Menarik