Kisah Perjuangan Dennis Lim dan Yunda Mendapatkan Keturunan, Ujian Kesabaran Bertubi Datang
Perjuangan untuk mendapatkan keturunan pasangan pendakwah Koh Dennis Lim dan Yunda Pratiwi begitu berliku. Setelah lima tahun menikah, keduanya mengumumkan kabar kehamilan Yunda melalui Instagram pribadi masing-masing pada Senin 18 November 2024.
Perjalanan yang dilalui keduanya tidak mudah, mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan ujian kesabaran. Mereka mengungkap bahwa Yunda sempat mengalami infertilitas, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), penebalan dinding rahim, serta kondisi saluran tuba yang tersumbat. Selain itu, siklus menstruasi yang tidak teratur membuat kesuburannya terganggu, ditambah dengan kesulitan sel telur untuk matang secara sempurna.
Pasang surut yang pasangan ini rasakan, Yunda sempat mengalami positif hamil, namun ternyata itu palsu. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya infeksi saluran kemih, di mana urinenya mengandung hormon hCG yang merupakan hormon kehamilan.
Mereka juga pernah menjalani Program Hamil (Promil), namun Yunda justru mengalami pendarahan saat menjalani proses inseminasi. Tak hanya sang istri yang menghadapi tantangan, Dennis juga mengalami permasalahan sperma, Ia memiliki kelainan sperma yang disebut sebagai teratozoospermia. Di mana kondisi sperma memiliki bentuk dan ukuran yang tidak normal.
Setelah bertahun-tahun berjuang, sempat ada masa di mana mereka memilih untuk berhenti sejenak. Namun, sepulang dari ibadah umrah pada 2023, mereka kembali mencoba untuk melanjutkan perjuangan mendapatkan sang buah hati. Akhirnya, pada bulan Ramadhan 2024, mereka memutuskan untuk mencoba In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung. Perjuangan itu pun akhirnya membuahkan hasil dan mereka dikaruniai bayi kembar.
Bed Rest Total
Ternyata ujian cinta kehamilanya bukan hanya pada saat menunggu kehamilan saja, Yunda didiagnosis mengalami inkompetensi serviks, kondisi di mana leher rahim terlalu lemah untuk menahan janin. Jadi di usia janinya yang ke 2-3 bulan, ia sering mengalami pendarahan, hingga akhirnya di usia kehamilanya yang ke 5 bulan, Yunda menjalani oprasi untuk menjahit serviksnya hingga tertutup.
Surat Putri Diana Isyaratkan Kematiannya Bukan Kecelakaan, Diduga Direncanakan Raja Charles III
Selama kehamilan 2-4 bulan, ia harus menjalani bed rest total, membuat sang suami, Dennis, setia menemani dan merawatnya hingga jam 3 pagi setiap hari. Tak hanya itu, Yunda juga sempat mengalami abortus imminens, atau ancaman keguguran, yang membuat mereka harus lebih kuat dan berhati-hati dalam menjaga kehamilan.
Yunda pun memuji kesabaran suami dalam merawatnya saat bed rest total. "Koh Dennis suami yang baik, suami mana sih yang mau bangun per 5 menit sekali gantiin pispot, pempers karena 2-4 bulan kehamilan itu sangat berat menurut Yunda. Beliau pagi ceramah pulang malam nanti jaga malam sampai nanti jam 3 untuk ganti pempers, kadang ganti pispot," ucapnya dalam sebuah tayangan televisi.
Namun, lebih dari sekadar perjuangan mendapatkan buah hati, kisah cinta mereka yang penuh keteguhan dan selalu berserah kepada Allah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.