Materi Puasa Ramadhan untuk Anak SD yang Wajib Diketahui Sejak Dini

Materi Puasa Ramadhan untuk Anak SD yang Wajib Diketahui Sejak Dini

Gaya Hidup | inews | Selasa, 18 Maret 2025 - 10:29
share

JAKARTA, iNews.id - Materi puasa Ramadhan untuk anak SD (Sekolah Dasar) berisi tentang hal-hal dasar puasa di antaranya arti puasa, syarat dan rukun puasa dan sebagainya. Materi tiu wajib diketahui dan dipahami siswa SD sebagai bekal dan fondasi keimanan.

Bulan Ramadhan  merupakan bulan yang penuh rahmat. Bulan yang sangat dirindu dan dinanti oleh umat karena kahadirannya memberikan keberkahan kepada manusia. Bulan Ramadan juga disebut sebagai bulan penuh ampunan dari Allah Swt. Allah akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang bertobat. Allah juga akan memberikan pahala berlipat ganda bagi orang yang melakukan perbuatan baik pada bulan Ramadan.

Bulan Ramadan juga dinanti karena pada bulan ini kita diwajibkan perpuasa. Semua umat muslim merasakan keindahan bulan puasa. Nah, bagaimana dengan kalian, sudahkah kalian melaksanakan ibadah puasa dengan keimanan dan keihklasan?.

Berkut ini kumpulan materi puasa Ramadhan untuk anak SD yang disarikan iNews.id dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V SD.

Materi Puasa Ramadhan untuk Anak SD

Kewajiban berpuasa sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud a.s. yang melaksanakan puasa dengan cara sehari berpuasa dan sehari berbuka. Puasa juga telah dipraktikkan oleh orang-orang saleh dari berbagai belahan dunia. Mereka melakukannya tidak hanya untuk alasan kesehatan jasmani, tetapi juga untuk mencapai kebugaran rohani. 

Adapun puasa Ramadan adalah puasa yang khusus bagi umat Islam. Puasa Ramadan diperintahkan kepada Nabi Allah saw pada tahun kedua Hijriah. Hal ini berdasarkan firman Allah:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Latin: Yaa Ayyuhal ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la'allakum tattaquun.
Artinya: “Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 183)

1. Pengertian Puasa

Puasa dalam bahasa Arab disebut as-șaum artinya menahan diri dari suatu perbuatan. Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat dengan syarat-syarat tertentu. Puasa disebut juga menahan makan dan minum, manahan hawa nafsu, perbuatan dan perkataan yang sia-sia, dan perbuatan serta perkataan yang diharamkan oleh Allah Swt.

2. Macam-Macam Puasa

Jika ditinjau dari segi hukum Islam, ada tiga macam puasa yaitu sebagai berikut.

a. Puasa Wajib

Puasa wajib harus dilakukan oleh setiap pribadi muslim, yaitu puasa Ramadan, puasa qada, puasa nazar, puasa kafarat.

b. Puasa Sunah

Puasa sunah apabila dikerjakan, kita akan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak berdosa.
Contoh: puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), puasa hari Senin dan hari Kamis, puasa ayyamul bidh (hari-hari putih/terang) yaitu tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan qamariyah kecuali 13 Zulhijah. 

C. Puasa Haram

Puasa yang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu, contohnya puasa dua hari raya Idulfitri dan Iduladha, dan puasa pada hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah).

Hukum Puasa Ramadan

Hukum puasa pada bulan Ramadan adalah wajib. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 183. Berdasarkan ayat tersebut, hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi orang yang beriman. Puasa memiliki tujuan yang mulia yaitu mengharap menjadi orang yang bertakwa. Karena dengan takwa inilah kita akan senantiasa hidup lebih hati-hati, baik dalam perkataan dan perbuatan. Orang yang bertakwa selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Syarat Wajib Puasa

Syarat wajib adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi pada diri seorang muslim untuk melakukan ibadah puasa. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.

a. Beragama Islam

Menurut syariat Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.

b. Balig

Balig artinya cukup umur, bagi laki-laki ditandai dengan mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).

c. Kuat atau Mampu Berpuasa

Orang yang sedang terkena penyakit dan tidak memungkinkan untuk melakukan puasa diperbolehkan baginya untuk berbuka, tetapi diwajibkan untuk mengqada atau menggantinya pada hari-hari yang lain di luar Ramadan.

d. Berakal Sehat atau Tidak Gila

Tidak diwajibkan melakukan puasa Ramadan bagi orang yang gila, begitu pula orang yang hilang akalnya, baik karena pingsan maupun mabuk.

Syarat Sah Puasa

Syarat sah puasa Ramadan adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi saat menjalankan ibadah puasa. Jika tidak terpanuhi puasanya tidak sah. Syarat-syarat sah puasa adalah sebagai berikut.

a. Beragama Islam

Orang yang tidak beragama Islam tidak sah puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.

b. Mumayiz

Mumayiz adalah masa usia lebih kurang 7 tahun saat sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.

c. Suci dari haid dan nifas

Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas tidak sah baginya untuk melakukan puasa. Nah, jika di antara kalian ada yang mengalami haid maka tidak diperkenankan untuk berpuasa. Kalian harus menunggu sampai waktu suci tiba. Kalian harus segera bersuci saat haid telah berhenti. Meskipun tidak berpuasa pada bulan Ramadan, kalian wajib menggantinya pada bulan lain sampai bulan Ramadan berikutnya. Sebaiknya, kalian tidak menunda-nunda waktu unutk menggantinya.

Rukun Puasa

Rukun puasa adalah segala sesuatu yang wajib dipenuhi ketika sedang berpuasa. Jika salah satu dari rukunnya tidak terpenuhi puasa menjadi tidak sah atau batal. Rukun puasa adalah sebagai berikut.

a. Niat untuk berpuasa

Berniat puasa dilakukan pada malam hari. Berniat dilakukan dalam hati. Untuk menyakinkan niat biasanya diucapkan atau dilisankan. Salah satu contoh lafal niat adalah sebagai berikut.
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ 

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhooni haadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini karena Allah.
Niat puasa Ramadan lebih utama dilakukan pada setiap malam sebelum terbit fajar hingga maksimal waktu imsak. Imsak artinya menahan, waktu imsak tiba beberapa menit sebelum adzan subuh.

b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

4. Sunah-Sunah Puasa

Ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadan memiliki nilai pahala yang berlipat ganda dibandingkan pada bulan lainya. Karena itu, dalam bulan Ramadan umat Islam disunahkan untuk memperbanyak amal kebaikan. Hal-hal yang disunahkan selama berpuasa adalah sebagai berikut.
a. Menyegerakan berbuka puasa jika sudah waktunya.
b. Membaca doa sebelum berbuka.

Di antara doa berbuka yang biasa dibaca adalah seagai berikut. 
Arab: اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ .

Latin: Allahumma laka shumtu wabika aamantu wa 'ala rizqika afthartu dzahabadhdhomau wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.

Artinya: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah”.
c. Berbuka dengan makanan atau minuman yang manis sebab dengan memakan atau minum yang manis-manis, kekuatan kita yang menurun selama sehari dapat segera pulih.
d. Mengakhirkan makan sahur, yaitu mendekati waktu imsak. Nabi Muhammad saw. sangat menganjurkan agar makan sahur walau hanya dengan seteguk air. Tujuannya adalah agar tubuh kita tetap mampu melakukan kegiatan pada siang hari.
e. Memperbanyak amal kebajikan dan memberi sedekah kepada fakir miskin.

5. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Untuk menjaga agar puasa kita tidak batal kita harus mampu menghindari beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, di antaranya sebagai berikut.

a. Makan dan minum dengan sengaja.
Apabila makan dan minum dilakukan dengan tidak sengaja, misalnya karena lupa, puasa kita tidak batal, tetapi harus segera menghentikan makan saat teringat dan meneruskan berpuasa sampai selesai.
b. Muntah dengan sengaja.
Jika muntah tanpa sengaja maka puasanya tidak batal.
c. Keluar darah haid atau nifas bagi perempuan.
d. Murtad yaitu orang yang keluar dari agama Islam.
e. Sengaja memasukan benda ke kerongkongan.

6. Orang yang Boleh Tidak Berpuasa Tetapi Wajib Mengqada

Sekalipun puasa Ramadan hukumnya wajib, tetapi ada beberapa orang yang mendapat keringanan dari Allah Swt. Orang yang tidak mungkin melakukan puasa diperbolehkan tidak berpuasa. Meskipun boleh tidak berpuasa, mereka wajib mengqada atau menggantinya pada bulan lain. Orang-orang yang boleh tidak berpuasa adalah sebagai berikut.
a. Orang yang sakit.
b. Musafir atau orang yang sedang bepergian. Musafir yang kuat berpuasa itu lebih baik baginya, tetapi jika tidak kuat maka boleh berbuka.
c. Wanita hamil dan menyusui yang khawatir terhadap kesehatan/keselamatan dirinya boleh tidak berpuasa Ramadan, tetapi wajib mengqada puasanya.

7. Orang yang Boleh Tidak Berpuasa Tetapi Wajib Membayar Fidyah

Selain itu, ada juga orang yang diberikan keringanan tidak berpuasa dan tidak wajib mengqada puasanya, tetapi wajib membayar fidyah atau menebus dengan memberi makan sehari seorang miskin. Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu berpuasa, yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

a. Orang yang sudah lanjut usia sehingga lemah.
b. Wanita hamil atau menyusui yang mengkhawatirkan kesehatan/keselamatan
janin/anaknya.
c. Sakit menahun yang tidak ada harapan untuk sembuh.
d. Para pekerja berat yang pekerjaannya itu menjadi sumber penghasilan memenuhi kebutuhan pokoknya boleh tidak berpuasa dan harus menggantinya dengan membayar fidyah. Akan tetapi ketika sudah keluar dari bulan Ramadan, ia sehat, kuat dan memiliki waktu luang, maka ia sangat dianjurkan untuk mengqada puasa yang pernah ditinggalkannya.

8. Hal-hal yang Dapat Merusak Puasa

Ada beberapa perbuatan yang tidak boleh dilakukan saat berpuasa, tetapi tidak membuat puasa menjadi batal. Perbuatan itu adalah berbohong, menyakiti teman, bertengkar, marah-marah, mencaci maki, dan perilaku tercela lainnya. Semua itu tidak membuat puasa kita menjadi batal, tetapi dapat merusak atau menghilangkan pahala puasa.

Mengenai hal itu, dinyatakan dalam hadist Rasulullah saw. yang artinya: “Bukanlah puasa itu lantaran meninggalkan makanan dan minum, (tetapi) sesungguhnya puasa itu adalah meninggalkan perkataan yang tidak berguna dan ucapan keji, jika ada yang berucap keji kepadamu atau berlaku bodoh kepadamu, maka berkatalah: "sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (H.R. Ibnu Huzaimah, Ibnu Hiban dan Al-Hakim).

Memperbanyak Kebaikan di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah bulan kebaikan, Allah melimpahkan pahala dengan berlipat-lipat. Ingatlah bahwa amalam sunah pada bulan Ramadan akan dibalas seperti amal yang wajib, sedangkan amal yang wajib akan dilipatgandakan hingga 10 hingga 70 kali lipat, bahkan lebih. Untuk itu, sebagai orang yang beriman hendaknya kita jadikan Ramadan sebagai wahana untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya dari Allah. Berikut ini adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan sepanjang bulan Ramadan.

1. Salat Tarawih

Salat Tarawih adalah salat yang dilakukan setiap malam pada bulan Ramadan sesudah salat Isya. Hukum melaksanakannya adalah sunah muakadah (sangat dianjurkan). Salat Tarawih boleh dilakukan sendiri (munfarid) namun lebih diutamakan secara bersama-sama (berjamaah).
Jumlah rakaat salat Tarawih lebih banyak daripada salat lain, yakni 8 rakaat ditambah witir (bilangan rakaatnya ganjil) 3 rakaat hingga berjumlah 11 rakaat. Ada pula yang mengerjakan salat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat hingga berjumlah 23 rakaat.

2. Tadarus Al-Qur’an

Bulan suci Ramadan disebut juga Syahr Al-Qur’ān artinya bulan Al-Qur’an. Disebut demikian karena Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada bulan Ramadan. Oleh karena itu, kita dianjurkan membaca atau bertadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadan. Tadarus berarti membaca Al-Qur’an, baik sendiri maupun bersama-sama satu orang membaca, lainnya menyimak. Jika terjadi bacaan salah, segera dibetulkan. Manfaat tadarus AlQur’an adalah meningkatkan kelancaran dan kefasihan dalam membaca Al-Qur’an, menentramkan hati dan pikiran dalam menghadapi masalah, mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mendapat syafaat atau pertolongan pada hari kiamat. 

3. Bersedekah dan berinfak

Sedekah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt. Sedekah dapat berupa uang, makanan, pakaian, pikiran, bahkan senyuman. Sedekah yang utama adalah sedekah pada bulan Ramadan karena pahalanya akan dilipatgandakan.
Infak artinya mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan dan kemajuan umat Islam. misalnya membangun masjid dan musola. Pahala orang yang berinfak pahalanya dilipatgandakan hingga berlipatlipat (Q.S. Al-Baqarah/2:261). 

4. Iktikaf

Iktikaf adalah diam di masjid untuk memperbanyak ibadah, seperti salat, zikir, dan mengaji. Iktikaf bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Iktikaf dianjurkan untuk dilaksanakan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Mereka menantikan datangnya Lailatulqadr, yakni malam yang dimuliakan oleh umat Islam karena malam itu lebih baik daripada seribu bulan.

Hikmah Puasa Ramadan

Allah Swt. memerintahkan jin dan manusia untuk beribadah. Kita meyakini bahwa setiap ibadah yang diperintahkan Allah pasti ada hikmahnya. Salah satunya adalah ibadah puasa. Ibadah puasa memiliki beberapa hikmah di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menahan hawa nafsu

Saat menjalankan ibadah puasa, kita dilarang makan minum di siang hari dan menahan segala nafsu dalam jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan berpuasa agar kita lebih mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang mendekatkan diri kepada Allah sudah pasti akan mendapatkan kasih sayang dari-Nya.

2. Terjaga dari perilaku buruk

Ibadah puasa juga memberikan manfaat untuk rohani kita karena melatih rohani untuk mengontrol hal-hal yang berkaitan dengan kejelekan hati. Puasa melatih jiwa agar terjaga dari sifat-sifat buruk. Dengan terjaganya hawa nafsu, maka setan akan susah menggoda manusia menuju jalan kehancuran. Dengan demikian orang yang berpuasa akan terjaga dari godaan setan.

3. Memiliki kepedulian sosial terhadap fakir miskin

Dalam ibadah puasa kita merasakan lapar dan dahaga. Lapar dan dahaga adalah hal yang biasa dialami oleh orang fakir miskin. Hal ini menunjukkan bahwa puasa memberikan pelajaran agar manusia memiliki kepekaan sosial terhadap fakir dan miskin. Ibadah puasa melahirkan orang orang yang berjiwa sosial yang sangat peduli terhadap orang lain.

4. Membuat badan menjadi sehat

Puasa juga dapat membuat badan kita menjadi sehat. mengapa? Selama berpuasa, kita makan dan minum secara teratur, yakni pada saat sahur dan berbuka. Jadi, alat pencernaan di dalam perut kita akan bekerja secara teratur. Selain itu alat pencernaan kita dapat beristirahat cukup di siang hari.

Puasa dan Kesehatan

Puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini adalah manfaat puasa bagi kesehatan manusia.

1. Menyehatkan jantung
Detak jantung pada saat berpuasa mengalami penurunan, ini menunujukan bahwa jantung dapat beristirahat dan menghemat waktu yang ditempuh pada hari-hari biasa.
2. Puasa berguna untuk membuat pandangan mata lebih tajam dan penglihatan lebih jelas, jernih, serta terjaga.
3. Puasa membuat kulit lebih segar, lebih kuat, lebih berseri, dan warna lebih indah. Hubungan antara makanan dan penyakit kulit sangat kuat. Menjaga diri dari makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu dapat mengurangi kadar air dalam tubuh dan darah.
4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, ”Puasa adalah perisai.” Perisai merupakan pelindung yang menjaga manusia dari segala sesuatu yang membahayakan dirinya, juga melindungi dari serangan musuh. Salah satu yang mengancam tubuh manusia pada siang dan malam adalah racun (toksin) yang berkumpul dan beredar di dalam sel tubuh. Toksin mempengaruhi fungsi kerja sel-sel tubuh, bahkan dapat merusak dan mematikannya. Cara yang tepat untuk mengusir toksin adalah puasa.

Topik Menarik