Sering Alami Kedutan di Wajah? Waspada Gangguan Saraf Hemifacial Spasm!

Sering Alami Kedutan di Wajah? Waspada Gangguan Saraf Hemifacial Spasm!

Gaya Hidup | okezone | Sabtu, 15 Maret 2025 - 03:08
share

Kedutan di wajah mungkin salah satu kondisi yang pernah dialami oleh hampir sebagai besar orang. Bahkan, kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan mitos-mitos tertentu oleh masyarakat Indonesia.

Namun, gejala kedutan di wajah ini masih banyak disepelekan. Padahal, dari sisi medis, kondisi ini ternyata berkaitan dengan adanya gangguan saraf wajah, dan dikenal dengan istilah hemifacial spasm.

Lantas, apa itu hemifacial spasm? Berikut penyebab dan cara pengobatannya, dilansir dari keterangan tertulis Bethsaida Hospital, Sabtu (15/3/2025).

Hemifacial spasm adalah gangguan saraf wajah yang menyebabkan kedutan atau kontraksi otot wajah secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan pembuluh darah pada saraf wajah.

Dokter Spesialis Bedah Saraf di Bethsaida Hospital, dr. Wienorman Gunawan mengatakan, hemifacial spasm terjadi akibat adanya gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh benturan dari pembuluh darah di sekitarnya. 

“Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitasnya, sehingga dapat menekan saraf wajah. Inilah yang menyebabkan kontraksi otot wajah secara tidak normal,” ujar dr. Wienorman. 

Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak pada kepercayaan diri penderitanya, terutama pada wanita. 

Kedutan yang terjadi terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan membuat seseorang merasa malu dalam berinteraksi sosial.

Pilihan Pengobatan Hemifacial Spasm

Bagi penderita hemifacial spasm yang tidak membaik dengan pengobatan oral, terdapat dua metode utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini:

1. Microvascular Decompression (MVD) 

Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah dengan prosedur operasi yang bertujuan untuk memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya.

 

2. Injeksi Botulinum Toxin (Botox) 

Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan Botox ke area yang mengalami kedutan untuk mengurangi kontraksi otot yang berlebihan. Terapi ini biasanya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pasien.

“Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing dan perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf sangat penting agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat.” jelas dr. Wienorman.

Bethsaida Hospital Gading Serpong sendiri menghadirkan Brain & Spine Center dengan fasilitas lengkap untuk menangani berbagai gangguan saraf, termasuk hemifacial spasm. 

Didukung oleh teknologi medis terkini dan tim dokter spesialis yang berpengalaman, pasien dapat memperoleh perawatan yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan medisnya.

General Manager Medis Bethsaida Hospital, dr. Luxandre Agung menegaskan bahwa Brain & Spine Center Bethsaida Hospital telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari diagnostik, tindakan invasif, minimal invasif hingga terapeutik yang modern. 

“Kami mengembangkan layanan ini berdasarkan empati bahwa kedutan wajah dapat mengganggu lama atau seumur hidup, dan penanganan keluhan kedutan pada wajah dapat meningkatkan quality of life serta kenyamanan pasien dalam aktivitas sehari-hari,” tutupnya.

Topik Menarik