6 Tips Puasa Lancar Tanpa Gangguan Nyeri Haid saat Ramadhan
Bulan suci Ramadhan adalah momen yang istimewa bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan.
Bagi sebagian perempuan, datangnya siklus haid sering kali menjadi tantangan bagi diri sendiri. Gejala tersebut seperti kram perut, sakit kepala, kelelahan serta perubahan suasana hati yang dapat menggangu aktivitas sehari-hari.
Dokter spesialis Halodoc, dr. Gracia Merryane Rauw, Sp.OG mengatakan, di Indonesia, prevalensi wanita yang mengalami gejala haid tidak nyaman atau nyeri saat menstruasi diperkirakan berkisar antara 60-75.
“Terutama di kalangan wanita muda,” ucapnya dalam webinar online kampanye #SehatTanpaCobaan, Kamis (13/3/2025).
Dr. Gracia melanjutkan, variasi prevelensi terjadi di berbagai wilayah, dengan Jakarta menunjukan angka yang lebih tinggi (87,5) dan Jawa Tengah sedikit lebih rendah (56).
Sebagian besar kasus ini adalah dismenore primer, yaitu nyeri haid yang disebabkan oleh perubahan hormon dan kontraksi rahim yang kuat saat menstruasi.
Dia juga menjelaskan beberapa tips cara mengatasi dan mencegah gejala tersebut:
1. Perbanyak minum air putih
2. Konsumsi makanan bergizi
3. Hindari makanan asin dan manis berlebihan
4. Lakukan olahraga ringan
5. Kelola stress dengan baik
6. Konsultasi ke dokter jika gejala semakin parah
Selain itu, dr. Gracia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kondisi tubuh sendiri dan segera waspada jika muncul tanda-tanda haid seperti berikut ini.
1. Nyeri haid sangat parah
2. Darah haid terlalu banyak
3. Siklus tidak teratur (terlalu pendek atau terlalu panjang)
4. Haid lebih dari tujuh hari
5. Gejala berat lainnya seperti pusing, lemas berlebihan atau nyeri panggul hebat.