Pangeran William Dipaksa Berbaikan dengan Harry sebelum Jadi Raja

Pangeran William Dipaksa Berbaikan dengan Harry sebelum Jadi Raja

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 12 Maret 2025 - 23:00
share

Pangeran William dikabarkan dipaksa untuk berbaikan dengan Pangeran Harry sebelum ia menjadi Raja Inggris selanjutnya menggantikan sang ayah, Raja Charles III. Ketegangan di antara mereka menjadi hambatan serius bagi William untuk naik takhta.

Menurut pakar kerajaan Afua Hagan, yang berbicara dalam dokumenter Harry and Meghan’s American Nightmare, perpecahan dalam hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry ini tidak hanya mencoreng citra kerajaan, tetapi juga dapat menimbulkan tantangan besar bagi legitimasi William sebagai penerus takhta.

Ia menegaskan bahwa rekonsiliasi antara William dan Harry bukan hanya keinginan semata, melainkan sesuatu yang harus terjadi. Baik mereka menginginkannya atau tidak, demi kestabilan Kerajaan Inggris di masa mendatang.

“Saya tidak berpikir ada cara agar Pangeran William dapat naik takhta jika saudaranya tidak akur. Saya pikir mereka akan berbaikan. Mereka harus berbaikan, mau atau tidak,” kata Afua dilansir dari Express, Kamis (13/3/2025).

Foto/Getty Images

Perselisihan panjang antara keduanya mulai mencuat ke publik setelah Harry dan istrinya, Meghan Markle memutuskan untuk mundur dari tugas kerajaan mereka pada 2020 dan sejak itu, hubungan mereka semakin memburuk akibat berbagai tuduhan yang dilontarkan terhadap keluarga kerajaan.

Puncaknya, dalam wawancara Oprah Winfrey pada 2021, pasangan Sussex mengklaim adanya perlakuan rasis dan perundungan dari anggota Keluarga Kerajaan yang tidak disebutkan namanya, yang semakin memperkeruh suasana.

Konflik semakin dalam ketika putra bungsu Raja Charles III itu merilis memoarnya, Spare pada 2023. Di mana ia mengungkap bahwa staf kerajaan yang bekerja untuk suami Kate Middleton itu sengaja membocorkan informasi negatif tentang dirinya dan Meghan kepada media.

Situasi ini semakin diperparah oleh serial dokumenter Netflix yang menampilkan narasi dari sudut pandang Harry dan Meghan, yang menggambarkan bagaimana mereka merasa dikhianati dan dikucilkan oleh kerajaan yang seharusnya mendukung mereka.

Ketegangan di antara kedua saudara ini bahkan menjadi sorotan dalam wawancara dengan mantan ajudan kerajaan Jason Knauf di 60 Minutes Australia. Di mana ia menggambarkan hubungan mereka sebagai sesuatu yang sulit dan menyedihkan.

Ia menambahkan bahwa pangeran 42 tahun itu memilih untuk tidak mengungkapkan pendapatnya tentang konflik ini di depan publik, dan menurutnya, siapa pun yang mengenalnya harus menghormati keputusan tersebut.

“Sangat sulit untuk membiarkan hal ini terjadi di depan publik, tetapi dia (Pangeran William) memilih untuk merahasiakan pendapatnya tentang hal ini, dan saya pikir kita semua yang mengenalnya harus menghormati bahwa kita harus melakukan hal yang sama,” jelasnya.

Namun, meskipun tampaknya belum ada tanda-tanda pemulihan hubungan antara William dan Harry, muncul laporan bahwa ada upaya terbaru untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Salah satu sosok yang disebut-sebut memiliki peran penting dalam proses ini adalah Kate Middleton.

Sumber yang dikutip oleh Marie Claire dan Closer mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan Kate, yang saat ini sedang berjuang melawan kanker, membuatnya menjadi lebih peka dan penuh empati terhadap perpecahan dalam keluarga.

Ada keyakinan bahwa jika ada sosok yang dapat mendorong rekonsiliasi antara suami dan adik iparnya tersebut, maka itu adalah sang Putri Wales. Hal ini mengingat pengaruhnya yang besar terhadap William serta hubungannya yang dulu cukup dekat dengan Harry sebelum perselisihan ini memuncak.

Topik Menarik