Mantan Mendikbud Mohammad Nuh Ditunjuk sebagai Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat

Mantan Mendikbud Mohammad Nuh Ditunjuk sebagai Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 5 Maret 2025 - 07:28
share

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)Mohammad Nuh, ditunjuk sebagai Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan yang digagas oleh Presiden untuk memutus mata rantai kemiskinan.

Penunjukan ini diumumkan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Menteri Sosial menyatakan bahwa program Sekolah Rakyat akan berfokus pada keluarga miskin, khususnya yang berada dalam kategori miskin ekstrem.

"Tujuan utamanya salah satu di antaranya ingin memutus mata rantai kemiskinan," katanya saat konferensi pers.

Model pendidikan yang diterapkan berbasis boarding school (sekolah asrama), dengan harapan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

"Program ini merupakan langkah konkret dari Presiden untuk memuliakan orang miskin sekaligus mendorong mereka agar lebih maju, berdaya, dan berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Menteri Sosial.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menyampaikan apresiasi terhadap gagasan Presiden dalam memutus transmisi kemiskinan melalui pendidikan berkualitas. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah instrumen utama untuk mengubah nasib masyarakat miskin dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.

“Pertama, kita harus memberikan apresiasi setinggi mungkin atas gagasan ide dari Pak Presiden untuk memotong transmisi kemiskinan atau memotong mata rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas. Itu harus kita apresiasi betul. Tidak hanya sekadar kita apresiasi, tapi kita terjemahkan dalam bentuk yang real dan konkret,” ujar Mohammad Nuh.

Menurutnya, berbagai studi akademik dan kajian empirik telah membuktikan bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu, ia menilai bahwa langkah yang diambil pemerintah sudah benar dan perlu segera direalisasikan.

Sesuai dengan arahan Menteri Sosial (Mensos), program Sekolah Rakyat ini akan mulai dijalankan pada tahun ajaran 2025-2026. Rencana ini akan terlebih dahulu dilaporkan oleh Mensos kepada Presiden sebelum diimplementasikan secara luas.

“Kita ingin menggagas mulai dari SD, SMP, SMA, atau SMK. Bahkan bisa jadi nanti dikombinasikan dengan madrasah,” lanjutnya.

Sekolah Rakyat ini akan berbentuk boarding school atau sekolah berasrama dengan memanfaatkan fasilitas awal yang telah disediakan oleh Kementerian Sosial.

Namun, Mohammad Nuh menekankan bahwa infrastruktur saja belum cukup untuk menjalankan pendidikan formal. Oleh karena itu, berbagai pihak seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dasmen) serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) akan dilibatkan secara langsung.

Salah satu aspek penting dalam pendirian Sekolah Rakyat adalah perizinan dan ketersediaan tenaga pengajar yang kompeten. Para guru yang akan mengajar di sekolah ini dipilih secara khusus untuk memastikan kualitas pendidikan yang diberikan. Selain itu, kurikulum yang diterapkan juga akan dirancang secara khusus mengingat sistem pembelajarannya berbasis boarding school.

Mohammad Nuh juga menekankan pentingnya kendali kualitas dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ia memastikan bahwa sekolah ini benar-benar ditujukan bagi warga miskin yang membutuhkan akses pendidikan, sehingga tidak boleh ada pihak yang mengaku miskin hanya demi mendapatkan fasilitas gratis.

“Kita pastikan ini memang untuk warga yang miskin. Kemudian juga kita pastikan kontrolnya di prosesnya, output tahunan maupun output semesterannya,” tegasnya.

Melalui Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh optimistis bahwa kaum dhuafa dapat bangkit dan berkontribusi dalam mewujudkan kejayaan Indonesia pada 2045. Ia percaya bahwa kebangkitan kaum dhuafa akan menjadi kunci utama bagi kemajuan bangsa.

“Intinya kita ingin bismillah menyongsong 2045 kurang 20 tahun lagi. Itu bisa enggak kaum dhuafa itu bangkit? Karena kejayaan Indonesia itu yang pegang kunci adalah kaum duafa. Kalau kaum duafa sudah bangkit maka jayalah Indonesia,” tutupnya.

Topik Menarik