5 Pengidap Penyakit yang Tidak Boleh Berpuasa, Nomor 4 Jangan Disepelekan

5 Pengidap Penyakit yang Tidak Boleh Berpuasa, Nomor 4 Jangan Disepelekan

Gaya Hidup | okezone | Rabu, 5 Maret 2025 - 06:28
share

Menjalankan ibadah puasa berarti menahan hawa nafsu, termasuk makan dan minum, selama waktu yang ditentukan. Meskipun puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim, ada beberapa pengidap penyakit yang tidak boleh berpuasa karena dapat membahayakan kesehatannya.

Berikut beberapa penyakit yang tidak dianjurkan untuk berpuasa, dikutip dari berbagai sumber, Rabu (5/3/2025)

1. Penyakit Jantung

Menurut Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, FKKMK UGM, pasien penyakit jantung memiliki risiko kesehatan yang berbeda-beda dalam menjalankan puasa. Kriteria pasien jantung yang tidak diperbolehkan berpuasa adalah sebagai berikut:

Pasien yang Sebaiknya Tidak Berpuasa:
* Hipertensi tidak terkontrol
* Sindrom koroner akut/infark miokardium (<6 minggu)
* Kardiomiopati hipertrofik dengan obstruksi
* Penyakit katup jantung parah
* Aritmia yang tidak terkendali

Pasien yang Tidak Boleh Berpuasa Sama Sekali:
* Gagal jantung berat
* Hipertensi pulmonal berat
* Kondisi jantung yang mengancam nyawa

2. Penderita Diabetes

Berdasarkan pedoman dari The International Islamic Fiqh Academy dan The Islamic Organization for Medical Sciences, penderita diabetes yang dikategorikan tidak boleh berpuasa adalah sebagai berikut:

Risiko Sedang (Boleh Puasa dengan Hati-hati):
* Diabetes terkontrol dengan diet, obat-obatan, atau insulin short-acting
* Kadar HbA1C < 8

Risiko Tinggi (Diperbolehkan Tidak Berpuasa):
* Gula darah sebelum puasa 150-300 mg/dl
* HbA1C 8-10
* Memiliki komplikasi mikrovaskular atau makrovaskular
* Pasien lansia (>75 tahun) atau mengalami demensia
* Memiliki penyakit penyerta berat (gagal jantung, stroke, kanker, hipertensi tidak terkontrol)

Risiko Sangat Tinggi (Tidak Dianjurkan Berpuasa):
* Gula darah > 300 mg/dl
* HbA1C > 10
* Hipoglikemia berat dalam 3 bulan terakhir
* Diabetes tipe 1
* Sedang menjalani dialisis (cuci darah)
* Pekerja fisik berat atau ibu hamil

3. Batu Ginjal

Penderita batu ginjal perlu menjaga pola makan dan asupan cairan agar tidak memperburuk kondisi mereka. Menurut dr. Andry Giovanny, Sp.U dari Eka Hospital, penderita batu ginjal boleh berpuasa dengan syarat tetap menjaga kecukupan cairan saat sahur dan berbuka.

Namun, jika batu ginjal dalam kondisi parah, sebaiknya tidak berpuasa karena berisiko memperparah penyakit. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis urologi sebelum memutuskan untuk berpuasa.

 

4. Asam Lambung

Menurut dr. Ikrimah Nisa Utami, Sp.PD, dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, puasa dapat memberikan efek positif bagi penderita gastritis dan sindrom dispepsia, karena tubuh akan menurunkan produksi asam lambung setelah 10 hari pertama puasa.

Namun, penderita dengan komplikasi berat atau yang mengalami gejala parah seperti nyeri perut hebat, muntah darah, atau sulit menelan sebaiknya tidak berpuasa.

5. Gangguan Liver Kronis

Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH MMB dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien dengan gangguan liver kronis lanjut seperti sirosis hepatis level B atau C tidak dianjurkan untuk berpuasa.

Gangguan liver menyebabkan kerusakan organ hati, sehingga pasien dapat mengalami kelelahan, kekurangan nutrisi, dan gangguan metabolisme yang bisa semakin parah jika tetap berpuasa.

Topik Menarik