Mantan Ibu Mertua Selidiki Kematian Barbie Hsu, Terbang ke Jepang untuk Cari Fakta
Dua pendaki wanita asal Indonesia meninggal dunia saat mendaki ke Puncak Cartenz, Papua. Musisi dan penulis, Fiersa Besari dalam satu rombongan dengan dua pendaki wanita tersebut.
Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna menyampaikan, pihaknya menerima laporan adanya kondisi membahayakan pendaki Gunung Cartenz berupa hipotermia pada pukul 00.46 WIT, Minggu (2/3/2025). Sedianya, ada 15 pendaki yang melakukan kegiatan saat itu.
Adapun identitas para pendaki yakni, Fiersa Besari, Indira Alaika, Furki, Elsa Laksono, Lilie Wijayanti Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, dua WNA Turki serta satu WNA Rusia. Sementara guide para pendaki itu berjumlah lima orang seperti Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga dan Ruslan.
Suyatna menyampaikan, kejadian itu terjadi kala para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean pukul 10.51 WIT, Sabtu (1/3/2025).
"14.00: Diperkirakan tiba di puncak (belum terkonfirmasi tepatnya).19.10: Info baterai HT sudah low sulit komunikasi. 19.30: Info dari Octries Ruslan dan Abdullah turun. Dan mengabarkan semua sudah summit hanya ada 2 orang atas nama Indira dan Saroni terkena gejala AMS diarea bawah puncak. Saat perjalanan turun Ruslan tiba di Teras Besar, tim tamu dan guide berada sebebelum tyrollean," kata Suyatna.
Kemudian, tim Base Camp (BC) melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan pada pukul 20.29 WIT. Selanjutnya, pendaki bernama Nurhuda tiba di BC seoranh dori dengan gejala hipothermia. Nurhuda meminta bantuan ke tim BC karena radio off.
Mendapat laporan itu, Yustinus Sondegau naik ke atas untuk membawa bantuan emergency seperti sleeping bag, flysheet, air panas, radio pada pukul 21.48 WIT. Salain itu, seorang guide internasional atas nama Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan pukul 22.33 WIT.
"22.48: Fiersa & Furky tiba di BC. 23.51: Yustinus bertemu Pak Ludy di Teras Besar. 23.59: Egi termonitor posisinya sudah menyeberangi Tyrollean. 00.07: Poxy menginformasikan bahwa Dawa menghubungi BC sudah bertemu dan sedang menangani salah satu dari ibu-ibu," tutur Suyatna.
Selanjutnya, Octries menginfokan Indira belum bisa jalan, sementara Egi sudah tak bisa jalan pada pukul 00.13 WIT. Kemudian, Arlen Kolinug tiba di BC pukul 00.25 WIT. Untuk Dawa mencoba memberi pertolongan pada 2 pendaki ibu-ibu di Teras Dua pada pukul 00.41 WIT.
Selanjutnya, Poxy dan Damar naik bawa tenda dll, tujuan Teras Dua pukul 00.43 WIT. Nahasnya, Octries memberi informasi ke Deshir bahwa 2 pendaki ibu-ibu telah meninggal dunia pada pukul 02.07 WIT. Mendapat laporan itu, Huda naik ke atas untuk membantu Egi di Summit Ridge.
"03.43: Damar, Poxy, Yustinus, Ludy Hadiyanto tiba di BC. 04.51: Huda telpon mengabarkan sudah di BC tak sanggup lagi meneruskan ke posisi Egi, Indira dan Saroni. Barang buat emergency sudah disimpan di bawah summit ridge," tutur Suyatna.
"Dua orang korban MD, identitas korban menyusul. Saat ini masih berada di Basecamp Lembah kuning menunggu cuaca membaik akan di Evakuasi dengan Heli kopter Intan Angkasa ke Timika. 13 Korban yang selamat masih bereada di lembah Kuning," pungkas Suyatna.