Ahmad Dhani Sindir Adab Agnez Mo: Contoh yang Tidak Baik!

Ahmad Dhani Sindir Adab Agnez Mo: Contoh yang Tidak Baik!

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 2 Maret 2025 - 06:00
share

Musisi Ahmad Dhani menyoroti sikap Agnez Mo dalam kasus royalti dengan pencipta lagu Ari Bias. Ia menilai respons Agnez terhadap isu ini menunjukkan adab yang kurang baik terhadap pencipta lagu.

Dalam pernyataannya, Ahmad Dhani menegaskan bahwa hubungan antara penyanyi dan pencipta lagu harus setara, tanpa ada yang merasa lebih tinggi. Namun dalam podcast, Agnez Mo blak-blakan menyatakan Ari Bias bukan temannya.

"Itu contoh yang tidak baik dan tidak boleh ditiru oleh generasi muda di bawah Agnez Mo," kata Dhani di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Menurut pentolan Dewa 19 itu, seorang penyanyi tidak boleh merasa lebih tinggi dibandingkan pencipta lagu. Pasalnya, tanpa pencipta lagu, sebuah lagu yang dinyanyikan pun tidak akan ada.

Foto/Instagram Ahmad Dhani

Mantan suami Maia Estianty ini juga mengkritik cara komunikasi Agnez yang dianggap kurang menghargai peran seorang pencipta lagu dalam proses kreatif industri musik.

“Sebagai senior, saya harus mengajarkan dan memberi contoh bagaimana adab yang benar antara pencipta lagu dan penyanyi,” jelasnya.

“Mereka harus setara, nggak boleh ada yang merasa lebih top, lebih tinggi derajatnya, atau merasa kerjaannya lebih berat. Itu nggak boleh terjadi," tambahnya.

Di sisi lain, ayah Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani itu memang dikenal sebagai sosok yang vokal dalam berbagai isu di industri musik, terutama terkait dengan hak royalti pencipta lagu. Ia tidak segan mengungkapkan pendapatnya secara blak-blakan, termasuk dalam kisruh Ari dan Agnez.

Bahkan, musisi 52 tahun itu secara terang-terangan menyebut Agnez sebagai satu-satunya penyanyi yang tidak menghargai pencipta lagu, sebuah pernyataan yang cukup kontroversial di tengah perdebatan soal royalti dalam industri musik Indonesia.

Keputusan suami Mulan Jameela itu untuk berbicara lantang dalam isu ini bukan tanpa alasan. Sebagai musisi yang telah lama berkecimpung di dunia musik, ia memahami betul bagaimana perjuangan pencipta lagu dalam mendapatkan hak mereka.

"Jadi saya kadang-kadang berisik bukan hanya mewakili pencipta lagu, tapi juga karena saya seorang performer," ujarnya.

Baginya, memperjuangkan royalti bukan sekadar membela satu pihak. Melainkan sebuah upaya untuk menciptakan ekosistem musik yang lebih adil dan profesional di Indonesia.

Ia berpendapat bahwa para pencipta lagu harus mendapatkan hak yang layak dari setiap karya yang mereka ciptakan, dan penyanyi sebagai pihak yang membawakan lagu tersebut juga harus memiliki kesadaran untuk menghargai mereka.

Selain menyoroti soal adab dan royalti, musisi sekaligus anggota DPR itu juga menyinggung soal jam terbang pelantun Matahariku tersebut di industri musik. Ia menilai bahwa popularitas Agnez tidak serta-merta membuatnya berada di atas musisi lain, termasuk Dewa 19.

"Jadwal Dewa 19 dan jadwal Agnez Monica belum tentu lebih sibuk Agnez Mo dibandingkan dengan jadwal Dewa 19," tegasnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Dhani tidak merasa Agnez memiliki posisi yang lebih tinggi dalam industri musik, meskipun namanya sudah dikenal secara internasional.

Menurutnya, popularitas seharusnya tidak menjadi alasan bagi seorang penyanyi untuk bersikap merendahkan pihak lain. Terutama pencipta lagu yang turut berkontribusi dalam membentuk karier mereka.

Dalam pernyataannya, Dhani juga menegaskan bahwa sebagai seorang musisi senior, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik bagi para generasi muda di dunia musik.

Ia tidak ingin melihat adanya sikap tidak menghargai pencipta lagu, karena menurutnya, industri musik yang sehat adalah ketika semua pihak yang terlibat saling menghormati dan bekerja sama dengan baik.

"Saya berisik sebagai senior, bisa dibilang begitu. Saya nggak suka ada dialektika yang kurang benar atau adab yang kurang baik terhadap pencipta lagu," tandasnya.

Topik Menarik