Tata Cara Sholat Mutlak di Malam Nisfu Syaban, Lengkap Bacaan Niat dan Doanya

Tata Cara Sholat Mutlak di Malam Nisfu Syaban, Lengkap Bacaan Niat dan Doanya

Gaya Hidup | inews | Kamis, 13 Februari 2025 - 10:00
share

JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat mutlak di malam Nisfu Syaban berikut ini bisa diamalkan umat Islam untuk menghidupkan salah satu malam istimewa yang penuh rahmat dan ampunan. Tahun ini, malam Nisfu Syaban 2025 atau 1446 H jatuh pada Kamis (13/2/2025) malam.

Tim Asatid Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Muhammad Ajib dalam bukunya berjudul 33 Macam Jenis Shalat Sunnah menjelaskan, shalat nisfu sya’ban 100 rakaat Imam Abu Syamah179 Rahimahullah (w. 665 H) mengatakan bahwa shalat nisfu sya’ban itu baru muncul di tahun 448 H di Baitul Maqdis.

Imam al-Ghazali rahimahullah (w. 505 H) seorang ulama besar yang bermadzhab Syafi’iy telah 
menyebutkan sebuah hadits yang berkaitan dengan shalat nisfu sya’ban.

Imam al-Ghazali rahimahullah juga mengatakan bahwa siapa yang mengerjakan shalat ini maka dia akan mendapatkan 70 kali perhatian dari Allah SWT. Setiap perhatian ada 70 hajat yang bisa dikabulkan. Paling rendah adalah sebuah ampunan.

Sholat mutlak adalah shalat sunnah yang bebas dikerjakan kapanpun kecuali di waktu terlarang dan berapa pun jumlah rakaatnya juga boleh.

Para ulama juga mengatakan bahwa shalat sunnah mutlak yang dikerjakan pada malam hari itu lebih utama dari pada shalat mutlaq yang dikerjakan pada siang hari.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits berikit. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan haram. Dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR. Muslim, at-Tirmidzi & an-Nasai).

Para ulama mengatakan bahwa hadits ini berkaitan dengan shalat mutlaq. Sebab shalat mutlaq adalah shalat yang tidak terikat dengan waktu dan tidak terikat dengan sebab.

Jumlah rakaatnya pun bebas berapa saja. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam ar-Ramli rahimahullah di bawah ini: Tidak ada batasan untuk jumlah rakaat shalat mutlaq bagi seseorang terserah dia mau mengerjakannya walaupun tanpa niat menentukan jumlah rakaat. Bahkan tidak makruh 1 rakaat.

Ketika hendak shalat mutlaq pun niatnya tidak perlu menyebutkan nama shalatnya. Cukup berniat ingin shalat saja sudah sah. Melaksanakan salat sunah secara mutlak dijelaskan dalam hadis:

Sabda Nabi : “Shalat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah” (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479).

Hadis inilah yang dijadikan dalil oleh Mufti Mesir dalam melaksanakan salat sunah mutlak, namun harus menjaga betul dengan niat salat tersebut agar tidak diniati dengan niat salat yang tidak ada tuntunannya.

Tata Cara Sholat Sunnah Mutlak 2 Rakaat

1. Membaca Niat

اُصَلِّى سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالٰى

Ushollii sunnatan rok’ataini lillaahi ta’ala.

Aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah Ta’ala.

2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Surat Al Fatihah
5. Membaca Surat Al A Kafirun pada rakaat pertama
6. Ruku dengan membaca tasbih 3 kali
7. I'tidal
8. Sujud dengan membaca tasbih 3 kali
9. Duduk di Antara Dua Sujud
10. Sujud kedua
11. Berdiri untuk mengulang rakaat kedua 
12. Pada rakaat kedua setelah membaca Surat Al Fatihah dianjurkan membaca Surat Al Ikhlas
14. Duduk Tahiyat
15. Salam

Doa Malam Nisfu Syaban

Selesai mengerjakan sholat dianjurkan membaca Doa Nishfu Syaban. Berikut bacaan doanya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبتَنِيْ عِندَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَو مَحرُوْمًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزقِ فَامْحُ مِنْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرمَانِيْ وَتَقْتِيْرَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَاب. إِلَهِيْ بالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِكْشِفْ عَنِّيْ مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ فَاغْفِرْ لِيْ مَا أَنْتَ بِهِ أَعلَمُاَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ أَعْظَمِ عِبَادِكَ حَظًّا وَنَصِيْبًا فِيْ كُلِّ شَيْءٍ قَسَمْتَهُ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ نُوْرٍ تَهْدِي بِهِ، أَوْ رَحْمَةٍ تَنْشُرُهَا، أَوْ رِزْقٍ تَبْسُطُهُ، أَوْ فَضْلٍ تَقْسِمُهُ عَلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ، يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.اَللَّهُمَّ هَبْ لِيْ قَلْبًا تَقِيًّا نَقِيًّا مِنَ الشِّرْكِ بَرِيًّا، لَا كَافِرًا وَلَا شَقِيًّا، وَقَلْبًا سَلِيْمًا خَاشِعًا ضَارِعًا. اَللَّهُمَّ امْلأْ قَلْبِيْ بِنُوْرِكَ وَأَنْوَارِ مُشَاهَدَتِكَ وَجَمَالِكَ وَكَمَالِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَعِصْمَتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِلْمِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Artinya: “Ya Allah Tuhanku pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atasMU. Ya Allah pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat berlindung dan pada Engkau pula tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besarmu bahwa aku adalah orang yang tidak celak, atau terhalang dari nikmatmu, atau orang yang dijauhkan, atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karuniamu, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitabmu yang telah diturunkan kepada Nabi yang telah Engkau utus, dan perkataanmu adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendakiNya dan padaNya sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalli yang Mahabesar pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, Engkaulah yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu mengharap limpahan rahmatmu ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih.”

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Mayoritas ulama 4 madzhab sepakat mengenai keutamaan malam nisfu sya’ban. Bahkan Syaikh al-Utsaimin rahimahullah (w. 1421 H) juga mengatakan bahwa malam nisfu sya’ban memiliki keutamaan yang khusus.

Di antara keutamaan malam nisfu syaban adalah sebagai berikut:

1. Dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.

2. Doanya mustajab, hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT.
Al-Imam Ibnu Majah rahimahullah (w. 273 H) meriwayatkan sebuah hadits shahih/hasan177:

Dari Abu Musa al-Asy'ary Radhiyallahu Anhu, dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya Allah SWT pada malam Nisfu Sya'ban memperhatikan seluruh makhluknya dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik & orang yang bermusuhan. (HR. Ibnu Majah).

Al-Imam an-Nawawi rahimahullah (w. 676 H) seorang ulama besar dalam madzhab syafiiy menukil 
sebuah perkataan dari sang Imam Syafi'iy rahimahullah (w. 204 H).

Imam Syafi'iy mengatakan dalam kitab al-Umm: Telah sampai kepada kami bahwa doa itu mustajab pada 5 malam. malam Jumat, malam Idhul Adha, malam Idhul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban.
 
Wallahu A'lam Bish Showab

Topik Menarik