Arti Surat Yasin Ayat 20-27, Lengkap dengan Keutamaan & Tafsirnya

Arti Surat Yasin Ayat 20-27, Lengkap dengan Keutamaan & Tafsirnya

Gaya Hidup | inews | Kamis, 30 Januari 2025 - 11:10
share

JAKARTA, iNews.id - Arti Surat Yasin ayat 20-27 menceritakan tentang tiga utusan Nabi Isa alaihisalam yang mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT. Namun, mereka malah dirajam oleh kaum tersebut.

Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Quran terletak di Juz 22 dan 23 dengan jumlah 83 ayat. Surat ini masuk dalam golongnan Makkiyah. 

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, kandungan Surat Yasin berisi tentang penegasaan kepada umat manusia bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang ditugaskan untuk membawa manusia kepada agama yang lurus. 

Selain itu, berisi tentang kematian, siksa dan peringatan kepada manusia yang tidak beriman kepada Allah di alam kubur dan balasan kelak di akhirat.

Arti Surat Yasin hanya Allah yang tahu, namun sebagian ulama tafsir menakwil arti surat itu dengan nama Nabi Muhammad. 

Hadits yang diriwayatkan Ibnu 'Abbas diperoleh keterangan bahwa Yasin bermakna ya insan (wahai manusia) yakni wahai Muhammad. Demikian pula pendapat Abu Hurairah, 'Ikrimah, adh-ahhak, Sufyan bin Uyainah dan Sa'id bin Jubair. 

Zaid bin Aslam menyebutkan arti Yasin adalah kependekan dari nama-nama Allah. Ada lagi yang berpendapat Yasin ringkasan dari kalimat "Ya Sayidal Basyar", yakni Nabi Muhammad. 

Surat Yasin dianjurkan dibaca rutin setiap malam hari, namun jika tidak sempat boleh mengamalkannya pada malam Jumat yang merupakan malam terbaik karena sayyidul ayyam atau penghulunya hari dan mustajab.

Surat Yasin memiliki keutamaan dan keistimewaan bagi yang rutin membacanya sebagaimana disebutkan dalam sejumlah hadits.

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس"

Artinya: Dari Anas radhiyallahu'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti) dan kalbu Al-Qur’an adalah surat Yasin. (HR. AT Tirmidzi).

Keutamaan Surat Yasin menurut hadits shahih berikutnya adalah bahwa membaca Surat Yasin pada malam hari maka keesokan harinya dosanya diampuni. 

قعَنِ الْحَسَنِ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ. وَمَنْ قَرَأَ: "حم" الَّتِي فِيهَا الدُّخَانُ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ"

Artinya: Dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari, pada keesokan harinya ia diampuni. Dan barang siapa yang membaca Ha Mim yang di dalamnya disebutkan Dukhan (surat Ad-Dukhan), pada pagi harinya diampuni".

Nah, berikut ini ulasan arti Surat Yasin ayat 20-27 yang perlu umat Islam ketahui.

Arti Surat Yasin Ayat 20-27

20. وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ

Wa jā'a min aqṣal-madīnati rajuluy yas‘ā qāla yā qaumittabi‘ul-mursalīn(a).

Artinya: Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorang laki-laki. Dia berkata, “Wahai kaumku, ikutilah para rasul itu!

21. اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔

Ittabi‘ū mal lā yas'alukum ajraw wa hum muhtadūn(a).

Artinya: Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan (dalam berdakwah) kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

22. وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Wa mā liya lā a‘budul-lażī faṭaranī wa ilaihi turja‘ūn(a).

Artinya: Apa (alasanku) untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan?

23. ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ

A'attakhiżu min dūnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni ‘annī syafā‘atuhum syai'aw wa lā yunqiżūn(i).

Artinya: Mengapa aku (harus) mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.

24. اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Innī iżal lafī ḍalālim mubīn(in).
Artinya: Sesungguhnya aku (jika berbuat) begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata.

25. اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ

Innī āmantu birabbikum fasma‘ūn(i).

Artinya: Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah (pengakuan)-ku.”

26. قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ

Qīladkhulil-jannah(ta), qāla yā laita qaumī ya‘lamūn(a).

Artinya: Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.”640) Dia (laki-laki itu) berkata, “Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui

27. بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ

Bimā gafaralī rabbī wa ja‘alanī minal-mukramīn(a).

Artinya: (bagaimana) Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.”

Tafsir Surat Yasin Ayat 20-27

Surat Yasin ayat 20-27 ini mengisahkan tentang tiga utusan Nabi Isa alaihisalam kepada kaumnya di Anthakiyah (Suriah). Salah satu utusan atau pengikut Nabi Isa tersebut bernama Habib an Najar. Sebagian ulama tafsir lain menyebutkan Habib bin Mari.

Disebutkan dalam Tafsir Ath Thabari, dikisahkan bahwa ada Ashab al-Qoryah (penduduk negeri) tidak mau beriman dan tidak taat kepada Allah. Sehingga Nabi Isa mengirim dua orang utusan untuk memberi peringatan kepada penduduk negeri tersebut. 

Namun penduduk tersebut membangkang. Kemudian Nabi Isa menguatkan dengan utusan yang ketiga agar mereka mau beriman. Namun penduduk negeri itu pun tetep tidak mau beriman. Bahkan mereka menuduh bahwa nasib malang yang menimpa mereka, karena kehadiran ketiga utusan tersebut. 

Mereka mengancam akan merajam dan menyiksa ketiga utusan itu jika tidak mau berheti berdakwah. Kemudian datang seorang laki-laki dari ujung kota meyakinkan penduduk kota untuk mengikuti ajakan para utusan itu. 

Kata laki-laki itu, “ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. 

Menurut sebuah riwayat, ketiga orang utusan itu berhasil meloloskan diri dari ancaman penduduk negeri itu. Akan tetapi, salah seorang yang mengikuti ajakan mereka bertiga harus menemui ajalnya dirajam oleh peenduduk negeri seperti difirmankan dalam al-Qur’an: “Tidak ada siksaan bagi mereka melainkan satu teriakan saja. Maka tiba-tiba mereka semuanya mati".

Itulah ulasan arti Surat Yasin ayat 20-27 dan tafsirnya yang perlu diketahui umat Islam.

Wallahu A'lam

Topik Menarik