UAH Ungkap Tiga Cara Allah Menjawab Doa, Simak Penjelasannya!

UAH Ungkap Tiga Cara Allah Menjawab Doa, Simak Penjelasannya!

Gaya Hidup | bandungraya.inews.id | Selasa, 21 Januari 2025 - 11:30
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam perjalanan hidup, manusia sering kali dibayangi pertanyaan besar: "Apakah Allah SWT akan mengabulkan doa-doa saya?"

Mengenai hal tersebut, dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa Allah SWT menjawab doa manusia melalui tiga cara yang mencerminkan keadilan dan kebijaksanaan-Nya.

“Puncak tertinggi dari tugas manusia adalah berikhtiar semampu yang bisa dilakukan. Setelah itu, biarkan Allah SWT menetapkan apa yang menjadi bagian dari maslahat kehidupan kita,” ujar UAH, dkutip dari YouTube @Islamissocool, Selasa (21/1/2025).

Tiga Cara Allah SWT Menjawab Doa

Pertama, Allah SWT bisa langsung memberikan apa yang diminta oleh seorang hamba, terutama jika permintaan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan orang yang berdoa.

UAH menjelaskan bahwa meskipun sering dianggap sebagai bentuk kasih sayang terbesar, jawaban langsung dari Allah hanya salah satu cara-Nya menunjukkan kasih-Nya.

 

“Kita kadang berpikir, doa yang dijawab langsung adalah bentuk kasih sayang terbesar. Padahal, itu hanya salah satu cara Allah menunjukkan kasih-Nya,” ungkap UAH.

Kedua, Allah SWT bisa menunda jawaban doa hingga waktu yang tepat. Penundaan ini bukan berarti penolakan, melainkan proses mempersiapkan hamba-Nya untuk lebih siap menerima karunia-Nya.

“Kadang kita merasa Allah tidak mendengar doa kita. Tapi sebenarnya, Allah sedang menunggu waktu terbaik untuk menjawabnya,” jelasnya.

Ketiga, Allah SWT dapat mengganti apa yang diinginkan dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih dibutuhkan oleh hamba-Nya.

Seringkali, manusia tidak menyadari bahwa yang diberikan Allah adalah sesuatu yang lebih berguna, yang pada akhirnya membawa kebaikan.

 

“Seringkali kita meminta sesuatu yang kita inginkan, tapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Di sinilah letak hikmah dan rahmat-Nya,” tambah UAH.

UAH menegaskan bahwa ketiga cara ini menunjukkan betapa Allah selalu mengutamakan maslahat bagi hamba-Nya.

Sebagai manusia, tugas utama kita adalah berikhtiar dan berserah diri kepada-Nya. Ia juga menekankan pentingnya tawakal setelah berikhtiar, yang merupakan bentuk kepercayaan penuh kepada Allah.

“Ketika kita berserah diri, hati menjadi tenang. Itulah rahmat dari Allah yang membuat kita kuat menghadapi kehidupan,” ujarnya.

Lebih lanjut, UAH mengingatkan bahwa doa harus disertai dengan usaha nyata. Ikhtiar adalah bentuk usaha manusia untuk mendekatkan diri pada rahmat Allah.

“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka sendiri yang berusaha mengubahnya," tandasnya.

Topik Menarik