Ikuti Rasulullah SAW, Menjadikan Hidup di Jalan yang Lurus
MEDAN, iNewsMedan.id - Dalam menjalani hidup ini, sering kali dihadapkan pada pilihan mengikuti logika, perasaan, atau mengikuti tuntunan agama Islam.
Namun, jika dalam beragama tidak mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW), lalu siapa lagi yang pantas dijadikan pedoman? Allah telah memberi perintah yang sangat jelas dalam Alquran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ÙÙÙ Ùا ÙÙاÙÙ ÙÙÙ ÙؤÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙا Ù ÙؤÙÙ ÙÙÙة٠إÙØ°Ùا ÙÙضÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙÙ ÙÙرÙسÙÙÙÙÙÙۥ٠أÙÙ ÙرÙا Ø£ÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ù±ÙÙØ®ÙÙÙرÙØ©Ù Ù ÙÙ٠أÙÙ ÙرÙÙÙÙ Ù Û ÙÙÙ ÙÙ ÙÙعÙص٠ٱÙÙÙÙÙÙ ÙÙرÙسÙÙÙÙÙÙÛ¥ ÙÙÙÙد٠ضÙÙÙ٠ضÙÙÙÙ°ÙÙا Ù ÙÙبÙÙÙÙا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS Al-Ahzab [33]: 36).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa ketika Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu perkara, tidak ada ruang bagi kita untuk berargumen, menimbang dengan logika kita, atau merasa ragu. Ketaatan penuh kepada Allah dan Rasulullah SAW adalah jalan keselamatan.
Jadi, jangan ragu untuk selalu menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan. Ketika hati bertanya atau logika meragukan, tanyakanlah kepada diri sendiri: “Apakah ini sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya?” Sebab, hanya dengan mengikuti Rasulullah SAW, hidup akan benar-benar berada di jalan yang lurus.
Allahu Ta'ala a'lam bishawab.