Pangeran Andrew Berencana Pindah ke Bahrain, Muak dengan Keluarga Kerajaan

Pangeran Andrew Berencana Pindah ke Bahrain, Muak dengan Keluarga Kerajaan

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 17 Desember 2024 - 21:20
share

Pangeran Andrew dikabarkan berencana pindah ke Bahrain di tengah konfliknya dengan Keluarga Kerajaan, khususnya perseteruannya dengan sang kakak, Raja Charles III. Kondisi Andrew yang terpojok membuatnya diprediksi bakal meninggalkan kehidupannya sebagai bangsawan seperti keponakannya, Pangeran Harry.

Keputusan Pangeran Andrew ini dilaporkan terjadi setelah dirinya secara dikeluarkan dari Keluarga Kerajaan untuk kedua kalinya. Hal ini berkaitan dengan keterlibatannya dalam skandal terbaru, yakni hubungannya dengan seorang mata-mata China, Yang Tengbo yang diduga kuat. Situasi ini memperburuk posisinya di mata kerajaan dan publik.

Kabar ini semakin mencuat setelah Andrew memutuskan tidak menghadiri perayaan Natal kerajaan di Sandringham, meskipun laporan menyebutkan bahwa keputusan itu diambil secara sukarela. Namun, banyak pihak menduga Charles akan melarang kehadirannya jika Andrew tidak mengundurkan diri.

Dilansir dari The Daily Beast, Selasa (17/12/2024), ini menjadi kemunduran signifikan, terutama setelah tahun lalu ia diundang kembali ke acara keluarga sebagai bagian dari memperbaiki reputasinya.

Foto/People

Andrew kini disebut-sebut merasa muak dan lelah dengan statusnya sebagai orang buangan di Inggris dan mempertimbangkan untuk meninggalkan negara tersebut. Beberapa teman dekatnya mengungkapkan bahwa ayah dua anak itu memiliki koneksi kuat di Timur Tengah, khususnya di Bahrain, tempat ia sering berkunjung selama beberapa dekade.

"Semua ini sangat mencurigakan. Anda akan mengira Andrew telah memberikan rahasia negara kepada pria itu. Andrew muak dan lelah digambarkan sebagai orang buangan di media Inggris dan sedang serius mempertimbangkan untuk pindah ke Uni Emirat Arab (UEA) di Bahrain," kata seorang sumber.

"Tak seorang pun dari kita akan menyalahkannya jika ia memutuskan untuk melakukan hal yang sama seperti Harry dan pergi. Ia tak dapat melakukan apa pun di sini lagi, ia tak dapat meninggalkan rumah, ia tak dapat melakukan bisnis apa pun," sambungnya.

Andrew memiliki kedekatan dengan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa. Langkah ini serupa dengan yang dilakukan mantan Raja Spanyol, Juan Carlos, yang pindah ke UEA pada 2020 setelah terjerat skandal korupsi. Sumber-sumber menyatakan bahwa Andrew bisa memulai kehidupan baru dan lebih bermakna di Timur Tengah, jauh dari sorotan publik dan konflik internal Keluarga Kerajaan.

"Andrew memiliki banyak sekali kontak di Timur Tengah dan bisa saja menjalani kehidupan yang bermakna di sana. Saya tidak akan terkejut sama sekali jika dia merasa sudah cukup setelah kegaduhan terbaru ini oleh pihak berwenang," jelasnya.

Mereka menilai keterlibatan Andrew dengan Yang Tengbo disalahartikan dan dibesar-besarkan oleh pihak keamanan, mengingat posisinya yang tidak lagi memiliki kekuatan signifikan dalam kerajaan. Bukti-bukti terkait hubungan tersebut mencakup pesan internal yang menggambarkan dinamika rumit di sekitar Andrew dan upaya menjaga loyalitas lingkaran terdekatnya.

Sementara itu, mantan istri Andrew, Sarah Ferguson, yang masih tinggal bersamanya di Royal Lodge, menggambarkan kondisi Andrew sebagai pria yang sedih dan menyatakan simpati atas situasi yang dihadapinya. Sarah bersama anak-anaknya kemungkinan besar akan menghabiskan waktu bersama Andrew di kediamannya pada perayaan Natal mendatang.

Keputusan Andrew untuk meninggalkan Inggris menyoroti ketegangan yang terus meningkat dalam Keluarga Kerajaan dan kesabaran Raja Charles III yang semakin menipis. Skandal demi skandal, mulai dari keterlibatannya dengan Jeffrey Epstein hingga hubungan dengan Yang Tengbo, telah menambah beban reputasi kerajaan.

Topik Menarik