10 Hadits tentang Berpikir Kritis, Lengkap Teks Arab Beserta Artinya
JAKARTA, iNews.id - Hadits tentang berpikir kritis yang akan diulas dalam artikel ini mengajak muslim untuk memaksimalkan akal yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Manusia telah diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lain dengan akal pikiran. Dengan akal dan pikirannya itu, manusia bisa menguasai dan menjelajahi bumi dan alam raya.
Meski demikian, banyak manusia yang tidak memahami bukti-bukti kekuasaan Allah SWT melalui ciptaan-Nya yang mahasempurna.
Seperti halnya fenomena alam berupa pertemuan dua air laut di Selat Gibraltar yang berwarna biru terang dengan air laut mediterania berwarna pekat gelap yang disebutkan dalam ayat Al Qur'an pada Surat Ar Rahman (55) ayat 19-20.
Bagi seorang muslim, sudah semestinya berpikir kritis dalam mengamati tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang terhampar di alam semesta.
Raja Minyak Nikahi Irish Bella Ternyata Bukan Si Poltak dari Medan, tapi dari Aceh Siapa Dia?
Setelah melihat tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya yang beriman untuk berpikir kritis melalui ayat-ayat Al Quran. Perintah bertafakur atau berpikir kritis tentang penciptaan Allah SWT di alam raya ini dijelaskan dalam Al Quran dan hadits.
Dalam Al Qur'an, berpikir kritis atas semua ciptaan Allah yang ada di bumi dan langit disebutkan dalam Surat Ali Imran ayat 190-191.
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali Imran: 190-191).
Haul Sirul Mubtadin Ke-5 di Pidie Jaya, Haji Sibral Malasyi Berikan Doorprize Tiket Umrah Gratis
Dilansir dari Buku Quran Hadis MTs Kelas VII, maksud Surat Ali Imran ayat 190191 tentang berpikir kritis menurut para mufasir adalah sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dari tidak ada menjadi ada serta tanpa ada contoh sebelumnya dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia yang berhak disembah.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, melalui Surat Ali Imran ayat 190, Allah mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi.
Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah Swt.
Orang yang mampu memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Swt, mereka itulah ulul albab.
Hadits tentang Berpikir Kritis
1. Hadits tentang Orang Cerdas Selalu Introspeksi Diri
الكَيِّس مَن دَ ان نفيه, وعمل لما بعد الموت, والعاجزمن اتبع نفسه هواها, وتمنى على الله
5 Potret Gagah Mayor Teddy Dampingi Prabowo saat Pelantikan Presiden, Tatapannya Bikin Klepek-klepek
Artinya: Orang cerdas adalah orang yang senantiasa mengintrospeksi diri dan beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedang orang yang lemah akalnya adalah mereka yang hanya mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan (mendapatkan surganya) kepada Allah.” (HR. Tirmidzi).
2. Hadits tentang Perintah Memikirkan Alam Semesta
تفكروا في كل شيء ولا تتفكروا في الله
Artinya: Berpikirlah segala sesuatu yang ada di alam ini tapi jangan berpikir tentang dzat Allah. (HR. Ibnu Syaibah)
3. Hadits Larangan Berpikir tentang Dzat Allah
تفكَّروا فِي الْخَلْقِ وَلَا تُفَكِّرُوا فِي الْخَالِقِ، فَإِنَّهُ لَا تُحِيطُ بِهِ الفِكْرة
Artinya: Pikirkanlah tentang makhluk dan janganlah kalian memikirkan tentang Khaliq (Pencipta), karena sesunguhnya Dia tidak dapat diliput oleh pemikiran.
4. Hadits Berpikir tentang Makhluk Allah
Hadits tentang berpikir kritis selanjutnya adalah memikirkan penciptaan makhluk Allah.
تَفَكَّرُوا فِي مَخْلُوقَاتِ اللَّهِ، وَلَا تُفَكِّرُوا فِي ذَاتِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَ مَلَكًا مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرة ثَلَاثِمِائَةِ سَنَةٍ
Artinya: Pikirkanlah tentang makhluk Allah dan janganlah kamu memikirkan tentang Zat Allah, karena sesungguhnya Allah Swt telah menciptakan seorang malaikat yang besar antara bagian bawah telinganya sampai pundaknya sama dengan jarak perjalanan tiga ratus tahun.
5. Hadits tentang Penciptaan Laki-laki dan Perempuan
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَلَامٍ بَلَغه مَقْدَم رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ، فَأَتَاهُ فَسَأَلَهُ عَنْ أَشْيَاءَ، قَالَ: إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ أَشْيَاءَ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا نَبِيٌّ، قَالَ: مَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ؟ وَمَا أَوَّلُ طَعَامِ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ؟ وَمَا بَالُ الْوَلَدِ يَنْزِعُ إِلَى أَبِيهِ؟ وَالْوَلَدُ يَنْزِعُ إِلَى أُمِّهِ؟ قَالَ: "أَخْبَرَنِي بِهِنَّ جِبْرِيلُ آنِفًا". قَالَ ابْنُ سَلَامٍ: فَذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنَ الْمَلَائِكَةِ. قَالَ: "أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحشرهم (8) مِنَ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ. وَأَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ زيادةُ كَبِدِ حُوتٍ. وَأَمَّا الْوَلَدُ فَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدُ، وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ مَاءَ الرَّجُلِ نَزَعَتْ".
Artinya: Dari Abdullah ibnu Salam ketika mendengar berita kedatangan Rasulullah Saw. di Madinah, ia datang menemuinya dan bertanya kepadanya tentang berbagai hal. Ia mengatakan, "Sesungguhnya aku akan bertanya kepadamu tentang berbagai hal yang tiada seorang pun mengetahuinya kecuali seorang nabi." Abdullah ibnu Salam bertanya, "Apakah pertanda awal hari kiamat. Dan makanan apakah yang disajikan kepada ahli surga sebagai suguhan pertamanya. Dan sebutkan mengapa seorang anak mirip dengan ayahnya, dan mengapa seorang anak mirip ibunya?" Rasulullah Saw. menjawab, "Jibril baru saja memberitahukannya kepadaku." Abdullah ibnu Salam berkata, "Dia adalah malaikat yang dibenci oleh orang-orang Yahudi." Nabi Saw. melanjutkan jawabannya: Pertanda yang mengawali hari kiamat ialah munculnya api yang menggiring manusia dari masyriq ke magrib. Dan makanan yang mula-mula disajikan kepada penghuni surga ialah lebihan hatinya ikan paus. Adapun mengenai anak, maka apabila air mani lelaki mendahului air mani perempuan, maka anaknya mirip dengan ayahnya. Dan apabila air mani perempuan mendahului air mani laki-laki, maka anaknya mirip dengan ibunya. (HR. Imam Ahmad)
6. Hadits Penciptaan Malaikat dan Setan
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "خُلِقَتِ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ، وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ، وَخَلَقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah digambarkan-Nya kepada kalian (yakni tanah liat).
7. Hadits tentang Hidup setelah Mati
عَنِ ابن عباس، أن العاصى بْنَ وَائِلٍ أَخَذَ عَظْمًا مِنَ الْبَطْحَاءِ ففتَّه بِيَدِهِ، ثُمَّ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُحْيِي اللَّهُ هَذَا بَعْدَ مَا أَرَى؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "نَعَمْ، يُمِيتُكَ اللَّهُ ثُمَّ يُحْيِيكَ، ثُمَّ يدخلك جهنم"
Artinya: dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Al-As ibnu Wa'il memungut sepotong tulang dari Bat-hah, lalu menghancurkannya dengan tangannya, kemudian ia berkata kepada Rasulullah Saw., "Apakah Allah akan menghidupkan kembali hewan ini sesudah apa yang kulihat sekarang?" Rasulullah Saw. menjawab: Benar, Allah akan mematikanmu, lalu menghidupkanmu, kemudian memasukkanmu ke dalam neraka Jahanam. (HR. Imam Ahmad).
8. Hadits tentang Bahasa dan Warna Kulit Manusia
Hadits tentang berpikir kritis berikutnya adalah mengenai kekuasaan Allah yang menciptakan makhluk-Nya beragam warna, suku, bahasa, dan budaya.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَيَصْبُغُ رَبُّكَ؟ قَالَ: "نَعَمْ صَبْغًا لَا يُنفَض، أَحْمَرَ وَأَصْفَرَ وَأَبْيَضَ
Artinya: Dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Saw., lalu bertanya, "Apakah Tuhanmu memberi warna?" Nabi Saw. menjawab, "Ya, warna yang tidak pernah luntur, merah, kuning dan putih."
9. Hadits tentang Orang Berilmu
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، تَعلَّمُوا الفرائِضَ وعلِّموهُ فَإِنَّهُ نصْف الْعِلْمِ، وَهُوَ يُنْسَى، وَهُوَ أَوَّلُ شَيْءٍ يُنْتزَع مِنْ أُمَّتِي
Artinya: Pelajarilah ilmu faraid dan ajarkanlah kepada orang lain, karena sesungguhnya ilmu faraid itu adalah separo dari ilmu, dan ia akan terlupakan, dan ilmu faraid merupakan sesuatu yang paling pertama dicabut dari umatku.
Dari Malik yang mengatakan, "Sesungguhnya berilmu itu bukanlah karena banyak meriwayatkan hadis, melainkan ilmu itu adalah cahaya yang dijadikan oleh Allah di dalam kalbu."
10. Hadits tentang Hewan Laut Halal
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَكُمْ} قَالَ: طَعَامُهُ مَا لَفَظَهُ مَيِّتًا".
Artinya: Dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. membaca firman-Nya: Dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagi kalian. (Al-Maidah: 96) Lalu Nabi Saw. bersabda: Makanan dari laut ialah sesuatu yang dicampakkan oleh laut dalam keadaan mati.
Itulah ulasan hadits tentang berpikir kritis dalam teks Arab dan artinya yang bisa dijadikan pedoman bagi muslim.
Wallahu A'lam