Ustadz Adi Hidayat Ungkap Dzikir Ampuh untuk Penyakit Sulit Disembuhkan
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkap amalan dzikir yang ampuh untuk membantu mereka yang tengah mengidap penyakit yang sulit disembuhkan.
UAH menyatakan bahwa dzikir ini memiliki kekuatan luar biasa untuk mendatangkan kesembuhan dari penyakit yang dianggap tak ada harapan lagi.
Saya ajarkan dzikir ini dengan sungguh-sungguh. Jika ada yang divonis penyakit yang tidak bisa disembuhkan, baik itu Anda, kerabat, atau keluarga Anda, dan dokter mengatakan mustahil sembuh, maka bacakan dzikir ini, kata UAH, dikutip dari kanal YouTube @muhammadyasin4603, Rabu (20/11/2024).
Ia juga menambahkan bahwa Allah SWT telah berjanji dalam salah satu ayat-Nya bahwa siapa pun yang mengamalkan dzikir ini dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyembuhkan penyakit tersebut.
Dzikir yang dimaksud adalah doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ayub AS ketika beliau menghadapi ujian berat berupa penyakit yang tak kunjung sembuh.
Dalam kondisi tubuh yang dilanda penyakit parah, serta kehidupannya yang hampir hancur, Nabi Ayub tetap sabar dan berdoa.
Allah berjanji dalam ayat 84 Surah Al-Anbiya: siapa yang mengamalkan dzikir ini, saya akan sembuhkan penyakitnya, meskipun ia menderita penyakit seperti yang dialami Nabi Ayub, yang tak pernah dialami oleh orang lain sebelumnya atau setelahnya, jelasnya.
Dzikir yang disarankan oleh Ustadz Adi Hidayat adalah kalimat:
Robbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin.
Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.
Seperti diketahui, Nabi Ayub AS, yang menghadapi ujian hidup sangat berat, dengan penyakit yang menggerogoti tubuhnya serta kehilangan harta dan anak-anak, tetap bersabar dan menyerahkan segala urusan kepada Allah.
Ia tidak pernah mengeluh dan menunjukkan kualitas tauhid yang luar biasa dalam menghadapi ujian tersebut. Doa dan ketabahannya dalam beribadah, serta kesabaran yang tiada tara, menjadi kunci utama dalam kesembuhannya.