Bolehkah Penderita Asam Urat Makan Mi Instan? Perhatikan 4 Hal Ini
Bolehkah penderita asam urat makan mi instan? Untuk menjawabnya, kita perlu tahu dulu apakah mi instan mengandung purin yang tinggi. Pasalnya, penderita asam urat wajib menghindari makanan yang tinggi purin.
Mi merupakan makanan yang umum disantap oleh masyarakat. Namun, banyak orang bertanya-tanya, jika menderita asam urat, bolehkah memakan mi instan?
Mi sendiri diketahui memiliki kadar purin yang rendah. Namun, mi instan di pasaran kerap menambahkan bahan-bahan lain yang mungkin saja mengandung purin tinggi seperti seafood atau kaldu ayam. Meski pada kenyataannya, bahan tersebut hanya disisipkan sedikit saja pada si mi instan.
Baca Juga: 10 Jus Penurun Kolesterol Paling Cepat, Lemak Jahat Langsung Hancur Mengutip situs Inf.news, kandungan purin pada mi instan hanya 19,8mg/100g atau masuk kategori rendah. Namun, kandungan purin pada olahan mi instan sangat bergantung dari cara memasaknya. Jangan sampai saat masak mi, Anda malah menambahkan makanan tinggi purin ke dalamnya.
Lantas, bila penderita asam urat ingin makan mi instan, apa saja yang harus diperhatikan?
1. Jangan Tambahkan Makanan Tinggi Purin saat Masak Mi
Untuk rasa dan nutrisi yang lebih baik, kita sering kali menggunakan kaldu yang terbuat dari tulang ayam, tulang bebek, udang, kerang, jeroan, daging sapi, dan sebagainya. Padahal, semua bahan tersebut kandungan purinnya tinggi. Ini yang harus dihindari.2. Makan Lebih Sedikit Mi dengan Tinggi Garam
Bumbu mi instan umumnya mengandung garam yang tinggi. Asupan garam yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.Orang dengan asam urat lebih mungkin menderita hipertensi daripada orang normal. Untuk mengurangi risiko asam urat yang dikombinasikan dengan hipertensi, disarankan agar penderita asam urat makan sesedikit mungkin mi dengan kandungan natrium atau garam yang tinggi.
Baca Juga: 9 Cara Mencegah Asam Urat Kambuh saat Lebaran, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Purin