Kosakata Bahasa Sunda dan Artinya, Perantau di Tatar Pasundan Wajib Tahu
BANDUNG, iNews.id - Mayoritas penduduk Provinsi Jawa Barat (Jabar) adalah Suku Sunda. Karena itu, selain Bahasa Indonesia, masyarakat Jabar menggunakan Bahasa Sunda dalam pergaulan sehari-hari.
Di Priangan Barat, seperti, Kota/Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Bandung Barat, menggunakan bahasa Sunda. Begitu pula di Priangan Timur, antara lain, Sumedang, Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, dan Kota Banjar.
Bagi Anda perantau atau pendatang dari provinsi lain, tentu akan kebingungan saat berbincang informal dengan masyarakat Sunda jika tidak paham arti dan maknanya. Walaupun paham tetapi takut untuk membalas dalam Bahasa Sunda. Khawatir jadi bahan tertawaan dan salah paham karena keliru menggunakan kosakata.
Apalagi jika dikaitkan dengan undak usuk atau tingkatan bahasa, lemes, loma, dan kasar. Sebab, dalam undak usuk, kosakata yang digunakan akan berbeda.Misalnya, berbincang dengan orang yang dihormati atau lebih tua, sebaiknya menggunakan Bahasa Sunda lemes atau halus.
Disarankan untuk belajar bahasa Sunda halus agar enak berbincang dengan siapa pun, terutama yang dihormati atau lebih tua.Sedangkan bahasa untuk yang sepantaran atau sepadan, seperti teman atau sahabat, umumnya menggunakan bahasa loma dan kasar.
Lebih baik hindari menggunakan bahasa Sunda kasar walaupun kepada teman Sunda yang sebaya. Bahasa loma dan kasar ini biasanya digunakan oleh mereka yang telah lama berteman, bersahabat, dan sepantaran.
Sedangkan berbicara dengan orang yang baru kenal, orang Sunda akan berusaha menggunakan bahasa halus. Bahkan kadang orang Sunda lebih mengunakan Bahasa Indonesia agar tidak membuat tersinggung.
Kalau menggunakan bahasa kasar kepada yang baru dikenal, orang Sunda akan mengira Anda sedang marah. Salah-salah bisa berakibat fatal.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut kosakata Sunda dan artinya yang bisa Anda gunakan:
1. Kosakata Sehari-hari
Kotakata Bahasa Sunda dan artinya mungkin sudah pernah atau sering Anda dengar. Kosakata itu kerap diucapkan masyarakat Sunda.
* Abdi atau sim abdi dalam bahasa Sunda halus berarti saya. Sedangkan dalam bahasa Sunda kasar aing . Kuring untuk menyebut diri pribadi.
* Anjeun untuk menyebutkan Anda atau kamu. Sedangkan dalam bahasa kasar, orang Sunda menggunakan kata sia dan maneh .
* Urang berarti saya, kami, atau kita. Lembur urang berarti kampung kita.
* Aranjeun atau maraneh dan saria memiliki arti kalian.
* Aranjeunna dan maranehna memiliki arti mereka.
* Punten bisa berarti permisi dan atau juga maaf. Kosakata ini digunakan saat hendak melewati seseorang atau sekelompok orang.
Kadang orang Sunda juga mengawali sapaan dan menanyakan sesuatu kepada seseorang orang atau beberapa orang dengan kata punten.
Berikut contoh kalimatnya:
Punten, ngiring ngalangkung . (Maaf numpang lewat).
Jika berjalan di depan beberapa orang, contoh kalimatnya seperti ini:
Parunten ngiring ngalangkung. (Maaf numpang lewat).
Punten, bade tumaros, dupi ka Desa Cikalong palih mana? (Permisi, numpang tanya, kalau ke Desa Cikalong lewat mana?).
Punten juga berarti meminta maaf jika melakukan kekeliruan. Misalnya, Punten abdi lepat (maaf saya salah/keliru).
* Wilujeng sumping artinya selamat datang. Kosakata ini sopan santun khas Sunda dalam menyambut para tamu.
Wilujeng sumping kerap terpasang di rumah makan, gerbang kota, dan dekorasi hajatan.
* Hatur nuhun berarti terima kasih. Namun kadang orang Sunda menyingkat ucapan terima kasih hanya dengan nuhun.
* Aya-aya wa artinya ada-ada saja. Makna kosakata ini adalah, untuk mengomentari sesuatu atau tingkah laku konyol mengundang tawa yang dilakukan teman atau seseorang.
* Kumaha damang? (bagaimana sehat?). Kosakata ini berarti menanyakan kabar, keadaan, dan atau kondisi kesehatan. Biasanya orang Sunda menyingkatnya hanya dengan damang? Maknanya pun sama.
Bahkan kalau dengan sepantaran yang lama tidak bertemu, antarteman, biasanya menggunakan bahasa loma, cageur . Artinya pun sama, sehat? Menanyakan kondisi teman atau sahabat yang ditanya.
* Bad kamana? (mau kemana?). Kosakata ini digunakan untuk menanyakan seseorang yang hendak pergi. Atau bisa juga menggunakan arek kamana? atau cukup kamana?
Kosakata ini juga berarti sama. Namun arek kamana biasanya digunakan ke yang sepantararan atau teman.
* Kumaha artinya bagaimana. Kosakata ini digunakan untuk menanyakan lebih detail sebuah kejadian atau meminta penjelasan tentang sesuatu.
* Iraha (kapan). Kosakata bertanya ini menanyakan kapan sebuah peristiwa terjadi atau menanyakan kapan acara atau kegiatan akan berlangsung.
* Timana (dari mana). Kosakata ini digunakan untuk bertanya kepada seseorang yang baru datang.
Kalau menanyakakan asal seseorang, orang Sunda menggunakan kosat kata, kawit timana? (asal dari mana?).
* Naon berarti apa. Kosakata ini digunakan saat menanyakan sesuatu atau meminta jawaban atas pernyataan.
Kata naon lebih baik tidak digunakan saat menjawab panggilan karena terkesan kasar. Jika menjawab panggilan, lebih baik dijawab dengan kulan (saya).
* Kunaon berarti kenapa. Kosakata bertanya ini digunakan saat ingin mengetahui penyebab terjadinya sesuatu. Orang Sunda juga kadang menggunakan kosakata naha yang artinya sama kenapa. Namun lebih tepat, naha memiliki arti kenapa bisa begitu?
* Nuju naon (sedang apa?) Kotakata ini dalam bahasa lemes atau halus. Sedangkan dalam bahasa loma atau lancaran biasa menggunakan kosakata, keur naon? yang artinya juga sama bertanya kepada seseorang sedang apa atau melakukan apa.
Kalau yang ditanya lebih dari satu orang, orang Sunda menggunakan kosakata, nuju naraon atau keur naraon? Artinya, kalian sedang apa?
* Aya naon? artinya ada apa? Kosakata ini digunakan seseorang yang ingin tahu peristiwa yang sedang terjadi karena memang tidak tahu sama sekali.
* Tipayun nya, artinya duluan ya. Kosakata ini digunakan seseorang yang ingin pergi atau berangkat lebih dulu meninggalkan teman atau orang lain yang juga punya tujuan sama.
Kalau dalam bahasa loma, orang Sunda menggunakan kosakata, tiheula nya yang artinya sama.
Orang Sunda dikenal kurang ambisius. Kosakata yang digunakan orang Sunda untuk mempersilakan orang untuk maju lebih dulu, mangga tipayun artinya silakan lebih dulu.
* Geulis pisan , artinya cantik sekali. Kosakata ini digunakan untuk memuji seorang perempuan yang menuhi kriteria cantik.
Misalnya, hidung mancung, kulit putih bersih, bibir merah merona walau tanpa lipstik, tampak tersenyum walaupun sedang tidak tersenyum, mata tidak besar tidak sipit, alis simetris, bulu mata panjang, gigi rapi dan putih. Postur tubuh tinggi proporsional minimal 165 sentimeter (cm).
* Kasep pisan artinya ganteng atau tampan sekali. Kosakata ini digunakan untuk memuji seorang pria yang memiliki kriteria tampan.
2. Penyebutan Warna
Kosakata bahasa Sunda untuk menyebutkan warna.
* Bodas (putih)
* Hejo (hijau). Untuk warna ini, bisa juga digunakan untuk menggambarkan seseorang yang masih muda, lugu, dan belum berpengalaman.
Sedangkan untuk hijau tua, orang Sunda menyebutnya hejo kolot . Sementara untuk hijau muda, orang Sunda menyebutkan dengan hejo ngora.
* Hideung (Hitam). Khusus untuk kata ini, hideung, bisa juga digunakan sebagai istilah seorang anak yang telah pandai melakukan sesuatu dengan baik dan benar.
* Koneng artinya kuning . Namun jangan salah tanggap jika orang Sunda juga menyebut koneng untuk menyebut kunyit dan kotoran manusia alias tinja.
* Beureum artinya merah. Namun untuk merah tua, dalam bahasa Sunda berarti beureum kolot . Sedangkan merah muda orang Sunda menyebutnya kayas .
* Biru atau bulao artinya biru.
* Bungur atau gandaria berarti ungu.
* Kayas berarti merah muda atau pink
* Kalawu artinya abu-abu
* Coklat artinya cokelat
Kosakata bahasa Sunda dalam menyebut warna juga ada penambahan kata saulas yang artinya agak. Misalnya beureum saulas (agak merah).
Kosakata rada dengan arti agak, juga bisa digunakan untuk menyebutkan warna yang tidak begitu jelas, misalnya, rada hejo (agak hijau).
Sementara untuk warna pekat, orang Sunda menggunakan kosa kata pisan atau kolot (tua) artinya sangat. Misalnya, hideung pisan artinya sangat hitam.
Sedangkan untuk putih sekali atau sangat putih, kosakata bahasa Sunda yang biasa digunakan ditambahkan naker dan pisan setelah bodas . Bodas naker atau bodas pisan .
3. Anggota Keluarga
Kosakata Bahasa Sunda untuk menyebutkan istilah anggota keluarga banyak sekali.
Salaki artinya suami. Salaki itu termasuk bahasa kasar, yang halus atau Sunda lemes adalah caroge .
Pamajikan dalam bahasa Sunda kasar berarti istri. Sedangkan Sunda lemes, bojo atau geureuha .
Budak dalam bahasa Sunda kasar berarti anak. Namun dalam bahasa Sunda lemes, putra atau murangkalih .
Incu artinya cucu, buyut artinya cicit. Bao sebutan untuk keturunan setelah cicit.
Rama , bapa , dan abah artinya bapak atau ayah. Indung , emak , dan mamah , artinya ibu. Aki artinya kakek. Nini untuk menyebut nenek.
Orang tua dari kakek atau nenek disebut uyut . Sedangkan orang tua dari uyut disebut bao , sama dengan penyebutkan untuk keturunan setelah cicit.
Rai atau adi artinya adik. Raka atau lanceuk berarti kakak. Amang atau emang artinya paman. Bibi artinya bibi, adik dari ayah atau ibu.
Uwa atau paman, kakak dari ayah atau ibu. Alo artinya keponakan. Suan berarti anak dari adik kandung. Kapi lanceuk artinya kakak sepupu Kapi adi atau kapi rai berarti adik sepupu.
Keluarga karena hubungan pernikahan, mitoha artinya mertua . Minantu memiliki arti menantu. Besan berarti orang tua menantu. Panggilan ujang atau jang untuk anak laki-laki.
Eneng atau neng untuk anak perempuan. Aa panggilan untuk kakak laki-laki. Sedangkan untuk kakak perempuan, orang Sunda menggunakan kosakata teteh atau eteh . Ada juga yang menggunakan sebutan euceu .
4. Angka
Kosakata bahasa Sunda untuk menyebutkan angka atau bilangan hampir mirip dengan bahasa Indonesia. Bahkan sedikit mirip dengan bahasa Jawa.
Berikut kosakata bahasa Sunda untuk menyebutkan angka:
Hiji berarti satu. Dua untuk menyebut dua. Tilu artinya tiga. Opat berarti empat. Sedangkan lima tetapi disebut lima. Yang berbeda untuk penyebutan enam. Orang Sunda menyebut enam dengan kosakata genep .
Sementara untuk tujuh sama dengan bahasa Indonesia, yaitu, tujuh. Begitu juga untuk delapan, orang Sunda menyebutnya agak mirip, dalapan .
Sedangkan untuk angka sembilan, orang Sunda menggunakan kosakata salapan . Untuk angka 10, orang Sunda menyebutnya sapuluh .
Kosakata Bahasa Sunda Lemes Sehari-Hari:
Indonesia Lemes Lemes Pisan
- Saya Abdi Sim Abdi
- Kamu Anjeun Anjeun
- Makan Neda Tuang
- Minum Eueut Eueut
- Tidur Sare Kuleum
- Mandi Siram Siram
- Kerja Damel Damel
- Jalan Kaki Mapah Nyacat
- Ingin Hoyong Palay
- Tangan Panangan Panangan
- Jari Ramo Ramo
- Kaki Sampean Sampean
- Mata Soca Soca
- Telinga Cepil Cepil
- Gigi Waos Waos
- Mulut Baham Baham
- Lidah Ilat Ilat
- Dagu Gado Gado
- Bibir Lambey Lambey
- Kepala Mastaka Mastaka
- Leher Tenggek Tenggek
- Wajah Raray Pameunteu
- Selamat Wilujeng Wilujeng
- Batin Batos Batos
- Perbaiki Dangdos Dangdos
- Cerita/tuturan Carios Kecap
- Prihatin Prihatos Prihatos
- Warga/Kerabat Wargi Wargi
- Jaga Jagi Jagi
- Dengar Dangu Kuping
- Duduk Calik Lungguh/Lenggah
- Bisa Tiasa Tiasa
- Betis Wentis Wentis
- Kakak Laki-laki Engkang Engkang
- Lihat Tingal Tingal
- Punya Kagungan Kagungan
- Rumah Rorompok Bumi
- Duduk Calik Linggih
- Datang Sumping Rawuh
- Nama Nami/Wasta Jenengan/Kakasih
- Hati Manah Galih
- Tua Sepuh Sepah
- Bicara Nyarios Ngandika
- Surat Serat Tetesan
- Sawah Serang Serang
- Dengan Sareng Sareng
- Kalau Lamun Upami
- Kolam Balong Empang
- Supaya Sangkan Supados
- Antara Antawis Antawis
- Atau Atawa Atanapi
- Maaf Hampura Hapunten
- Kira/Duga Kinten Kinten
- Segala Sanikara Saniskanten
- Percaya Percanten Percanten
- Sangka Nyana Nyanten
- Tinggal Kari kantun
- Kirim Kintun Kintun
- Lihat Tingal Tingal
- Lalu Lajeng Lajeng
- Tempuh/Laku Pajeng Pajeng
- Dagang Icalan Icalan
- Hilang Ical Ical
- Belum Teu Acan Teu Acan
- Untuk Kanggo Kangge
- Sembuh Mamayu Mamajeng
- Antara Antawis Antawis
- Perkara Perkawis Perkawis
- Beberapa Watara Watawis
- Rasa/Enak Raos Raos
- Pribadi Pribados Pribados
- Pribahasa Paripaos Paripaos
- Harti Hartos Hartos
- Ganti Gentos Gentos
- Seperti Saperto Sapertos
- Bakal/Akan Bade Seja
- Mudah Gampil Gampil
- Mimpi Impi Impen
- Berdiang Siduru Sideang
- Mampu Sanggup Sanggem
- Utama Utama Utami
- Rupa Rupi Rupi
- Terima Tampa Tampi
- Coba Cobi Cobi
- Runding Rempug Rempag
- Sebut Sebat Sebat
- Temu Tepung Tepang
- Harus Kedah Kedah
- Sulit/Susah Sesah Sesah
- Kuat Kiat Kiat
- Tahu/Paham Terang Uninga
- Cari Milari Milari
- Kurang Kirang Kirang
- Hari DInten Dinten
- Matahari Panon Poe Panon Poe
- Hitung Etang Etang
- Habis Seep Seep
- Hari Dinten Dinten
- Mahal Awis Awis
- Murah Mirah Mirah
- Kenal Wanoh Wanoh
- Lupa Hilap Hilap
- Terus Teras Teras
- Bekas Tilas Tilas
- Berani Wantun Wantun
- Sehat Damang Pangestu
- Minggu Minggon Minggon
- Tambah Tambih Tambih
- Berdiri Nangtung Ngadeg
- Kening Tarang Taar
- Tawar Tawis Mundut
- Tiri Kuwalon Kuwalon
- Tembang Mamaos Mamos
- Baca Maos Maos
- Sisir Pemeres Pemeres
- Suara Soanten Soanten
- Sore Sonten Soten
- Siang Siang Siang
- Malam Wengi Wengi
- Mana Manten Manten
- Dari mana Ti manten Ti manten
- Harga Hargi Hargi
- Biaya/Harga Pangaos Pangaos
- Cukup Cakap Cekip
- Tersedia Sayogi Sayagi
- Umpama Upami Upanten
- Untuk Kanggo Kangge/Haturan
- Pulang Wangsul Mulih
- Bawa Bantun Candak
- Malu Isin Lingsem
- Tanya Taros Taros
- Semoga Mugi Mugia
- Punya Gaduh Kagungan
- Istri Bojo Geureuha
- Suami Caroge Caroge
- Bapak Rama Rama
- Adik Adi Rai/Rayi
- Kakak Pun Lanceuk Tuang Raka
- Kakek Pun Aki Tuang Eyang
- Nenek Pun Nini Tuang Eyang
- Besar Ageung Ageung
- Kecil Alit Alit
- Cepat Enggal Enggal
- Godaan Cocoba Cocobi
- Izin Widi Widi
- Ajar Ajar Wulang/Wuruk
- Bagus Sae Sae
- Ngambek Ambek Bendu
- Sudah Atos/Rengse Parantos
- Bertamu Ngadeuheus Natamu
- Mengantar Jajap Nyarenga
- Tunggu Ngantosan Ngantosan
- Asal Kawit Kawit
- Gembira Bingah Bingah
- Tertawa Seuri Gumujeng
- Badan Awak Salira
- Perempuan Istri Istri
- Mudah Gambil Gampil
- Berunding Badanten Badanten
- Tidak apa-apa Sawios/Teu Sawios Sawios
- Baju Baju Raksukan/Anggean
- Teman Rerencangan Rerencangan
- Beri Maparin/Masihan Ngahaturan
- Beli Meser Ngagaleuh
- Dapat Kenging Kenging
- Muda Anom Anom
- Murah Mirah Mirah
- Permisi Permios Permios
- Titip Wiat Wiat
- Bangun Gugah Gugah
- Utang Hutang Sambetan
- Dekat Caket Caket
- Jauh Tebih Tebih