Siapa Pemilik Emina, Brand Kosmetik Lokal yang Digandrungi Kalangan Remaja
PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Siapa pemilik Emina, brand produk kosmetik lokal Indonesia, menarik untuk dibahas. Emina sendiri begitu populer di kalangan remaja wanita di Tanah Air.
Emina pertama kali diluncurkan ke publik pada tanggal 13 Maret 2015, di bawah naungan PT. Paragon Technology and Innovation. Brand ini mengangkat tagline atau jargon Born To Be Loved, dengan makna bahwa setiap wanita mempunyai keunikan dan kecantikan masing-masing.
Siapa Pemilik Emina
Pemilik Emina adalah Nurhayati Subakat. Wanita yang selama hidupnya mendedikasikan diri di bidang kosmetik dan kecantikan.
Nurhayati adalah lulusan tahun 1975 di Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB). Tahun 1976 dia mendapat gelar profesi apoteker di kampus yang sama. Tahun 2019 lalu, dia mendapat gelar Doktor Honoris Causa (kehormatan) dari ITB.
Istri dari Subakat Hadi ini, lahir di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada tanggal 27 Juli 1950.
Nurhayati usai mendapat gelar sarjananya, beberapa kali melamar pekerjaan namun beberapa kali pula dia ditolak manajemen perusahaan. Dengan gelar apoteker yang dimilikinya, dia juga sempat bekerja menjadi apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang.
Tak lama kemudian, dia bekerja di Wella Cosmetics, tepatnya di tahun 1975 sampai 1985. Jabatan terakhirnya di sini sebagai QC Manager. Nurhayati menikah dengan suaminya pada tahun 1978.
Pengalaman 10 tahun di Wella Cosmetics, pada tahun 1985, Nurhayati bersama suaminya kemudian mendirikan PT. Pustaka Tradisi Ibu, perusahaan yang memproduksi brand kosmetik yang dinamai Putri, salah satu produk perawatan rambut.
Putri dijual di salon-salon di wilayah Tangerang dan begitu sangat diminati serta laku keras di pasaran, karena harganya yang kompetitif dibanding produk sejenis lainnya.
Akhir tahun 1990, Dia lantas mendirikan pabrik pertama di Kawasan Industri Cibodas. Lima tahun kemudian lahirlah brand Wardah yang menyasar pasar wanita muslimah di Tanah Air. Segmentasi produk Wardah memang adalah kosmetik halal, dan yang pertama ada di Indonesia kala itu, sehingga begitu banyak diminati kaum muslimah.
Tahun 2010, Nurhayati mengeluarkan brand kosmetik baru bernama MakeOver yang ditujukan untuk kalangan pasar profesional.
Setahun kemudian, PT Pustaka Tradisi Ibu berubah nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI), dengan kantor pusat di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
PTI sendiri adalah pemilik merek dagang 9 produk kosmetik, yaitu Putri, Wardah, MakeOver, Emina, Kahf, Labore, Biodef, Instaperfect, dan Crystallure.
Saat ini, tercatat lebih dari 12.000 orang karyawan yang bekerja di PTI dan tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia.
Selain bekerja di PTI, Nurhayati juga dikenal sebagai seorang filantropis. Dia melalui perusahaannya beberapa kali terlibat dalam aksi amal. Salah satunya yang sempat viral adalah pada tahun 2019, ketika pandemi Covid-19 sedang mewabah di Indonesia, PTI lewat program CSR menyumbang Rp40 miliar untuk penanganan pandemi tersebut.
Di tahun yang sama, dia juga menyerahkan dana abadi senilai Rp52 miliar kepada ITB untuk pengembangan riset, beasiswa dan infrastruktur. Hal ini dapat dilihat pada dua gedung perkuliahan umum di ITB yang dinamai Gedung Paragon Innovation dan Gedung Wardah Foundation.
Nurhayati bersama Rektor ITB Kadarsah Suryadi saat menerima anugerah gelar doktor (HC) kehormatan pada 2019. Foto: Wiki.
Atas prestasi dan kepeduliannya, Nurhayati kerap mendapat penghargaan bergengsi, salah satunya ASEAN Buseiness Award (ABA) kategori Women Entrepreneur yang dilangsungkan di Bangkok, Thailand pada 2 November 2019.
Bahkan, nama Nurhayati masuk ke jajaran 25 Pebisnis Wanita Paling Berpengaruh di Asia versi majalah Forbes. Dan yang terbaru tahun 2022, dia masuk daftar 20 Wanita Paling Berpengaruh oleh Fortune Indonesia.
Itulah tadi ulasan tentang siapa pemilik Emina, yang ternyata masih satu pabrikan dengan Wardah. Semoga menginspirasi Anda.