Mengapa Bunglon Berubah Warna? Cek Faktanya di Sini!

Mengapa Bunglon Berubah Warna? Cek Faktanya di Sini!

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 16 Januari 2023 - 23:13
share

Jika Anda seorang penggemar reptil , pasti Anda tahu bahwa bunglon adalah reptil yang dapat mengubah warna kulitnya. Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa dan bagaimana bunglon bisa melakukan hal tersebuti?

Bunglon adalah kadal yang merupakan bagian dari famili hewan yang nama ilmiahnya disebut Chamaeleonidae.

Selain kemampuan untuk mengubah warna, bunglon memiliki banyak keunikan yang menjadi ciri khasnya, seperti kaki yang terlihat seperti kaki burung beo, mata yang dapat melihat ke dua arah berbeda sekaligus, serta lidah dan ekor yang panjang.

Bunglon sendiri memiliki banyak warna, seperti biru, merah, kuning, hijau, kuning, hingga merah muda. Bunglon hampir bisa ditemukan di seluruh benua. Ada sekitar 160 spesies bunglon yang berbeda, dan habitatnya cukup bervariasi, dari mulai hutan hujan hingga gurun.

Banyak orang yang percaya, bahwa bunglon mengubah warnanya untuk menyamarkan diri dan bersembunyi dari pemangsa.

Sebenarnya ini sedikit tidak masuk akal, karena bunglon adalah binatang yang bisa bergerak sangat cepat, banyak dari jenis bunglon yang dapat berlari hingga 34 km/jam mil per jam, dengan kemampuan ini tentu saja mereka dapat menghindari sebagian besar pemangsa dengan mudah. Jadi, kamuflase hanyalah alasan sekunder mengapa bunglon mengubah warnanya.

Mengapa Bunglon Berubah Warna? Cek Faktanya di Sini!

Jadi mengapa mereka mengubah warna kulitnya? Para ilmuwan percaya bahwa bunglon berubah warna untuk mencerminkan suasana hati mereka. Dengan melakukan hal ini, mereka bisa mengirimkan sinyal sosial ke bunglon lain. Misalnya, warna kulit yang lebih gelap cenderung menunjukkan bunglon yang sedang marah. Warna yang lebih terang dapat digunakan untuk menarik pasangan.

Beberapa jenis bunglon mengubah warnanya untuk membantu tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan suhu atau cahaya. Misalnya, bunglon yang kedinginan akan mengubah warnanya menjadi berubah warna yang lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas dan menghangatkan tubuhnya.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa bunglon mengubah warna mereka dengan memanipulasi sel-sel khusus yang disebut kromatofora yang mengandung berbagai warna pigmen. Misalnya, ketika bunglon ingin menyampaikan suasana hati atau pesan tertentu, otaknya mengirimkan pesan ke kromatoforanya, kemudian menggerakkan pigmen tersebut untuk mengubah warna kulit bunglon.
Saat ini, para peneliti percaya bahwa pigmen bukanlah satu-satunya mekanisme yang digunakan bunglon untuk mengubah warna kulit mereka.

Beberapa jenis bunglon mengubah warnanya untuk membantu tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan suhu atau cahaya. Misalnya, bunglon yang kedinginan akan mengubah warnanya menjadi berubah warna yang lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas dan menghangatkan tubuhnya.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa bunglon mengubah warna mereka dengan memanipulasi sel-sel khusus yang disebut kromatofora yang mengandung berbagai warna pigmen. Misalnya, ketika bunglon ingin menyampaikan suasana hati atau pesan tertentu, otaknya mengirimkan pesan ke kromatoforanya, kemudian menggerakkan pigmen tersebut untuk mengubah warna kulit bunglon.

Saat ini, para peneliti percaya bahwa pigmen bukanlah satu-satunya mekanisme yang digunakan bunglon untuk mengubah warna kulit mereka.

Studi terbaru menunjukkan bahwa bunglon juga memiliki lapisan sel khusus yang disebut iridofor di bawah kulitnya. Sel khusus yang terdiri dari ratusan ribu kristal guanin ini, mengandung pigmen dan dapat memantulkan cahaya.

Bunglon dapat mengendurkan atau mengencangkan kulitnya, menyebabkan sel-sel khusus ini bergerak dan mengubah strukturnya. Para peneliti menemukan bahwa, ketika hal ini terjadi sel-sel ini membentuk prisma dan memantulkan panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk menciptakan variasi warna yang bisa kita lihat.

(DRA)

Topik Menarik