Keren! Cewek Bali Sukses Ubah Kertas Tak Terpakai Jadi Cover Buku Estetik Incaran Turis
Siapa bilang kertas-kertas bekas tugas tidak memiliki nilai jual. Hal ini dipatahkan oleh, Ni Kadek Novi Sumariani (26). Oleh Novi kertas-kertas yang sudah tidak terpakai ini dan biasanya hanya digunakan untuk pembungkus makanan, disulapnya menjadi cover buku yang memiliki tampilan estetik.
Gemar berkarya dari barang bekas, membuat Novi juga memutuskan untuk membuat workshop produk recycle paper. Hingga akhirnya produk recycle paper ini menjadi sebuah produk yang siap dijual.
Mulai dijualnya baru tahun ini. Jadi iseng-iseng buat recycle paper seperti ini. Saya coba bikin workshopnya, ternyata laku, lalu buat lagi kertasnya dan produknya, ternyata ada yang beli, jadi keterusan, jelasnya pada, Minggu (23/10/2022).
Ia juga menjelaskan peminatnya tidak hanya warga lokal Bali, namun sampai Jakarta, bahkan para turis yang kebetulan lancong ke Bali dan mengikuti workshop -nya.
Menurut dia, proses kreatifnya tidak sulit. Perempuan asli Karangasem, Tihingan ini mengaku, jika tidak memiliki blender dan cetakan, recycle paper ini bisa dikerjakan secara manual.
Buatnya mudah, karena saya juga suka buatnya. Tapi memang waktu buatnya seharian, sambung, Owner Industri Kreatif Bhuana Alit ini.
Untuk menjadi selembar recycle paper, hanya diperlukan segenggam kertas bekas. Mulanya, ia menjelaskan, kertas-kertas bekas yang tidak terpakai, diserut atau dihancurkan dan direndam di dalam baskom berisi air.
Setelah cukup lunak, kertas-kertas tersebut kemudian dihancurkan lagi dengan blender sampai serupa ampas dan diberi pewarna alami. Setelahnya, ampas tersebut disaring dengan cetakan langsung dan diletakkan di alas.
Agar mau terbentuk di alas, ampas tersebut dikeringkan menggunakan spons yang ditempel-tempelkan ke cetakan hingga cukup kering. Setelahnya secara perlahan diangkat.
Bisa juga menambahkan partikel-partikel lainnya sebagai hiasan seperti bunga atau daun kering. Setelah terbentuk, ampas kertas itu didiamkan atau diangin-anginkan semalaman hingga cukup kering, terangnya.
Recycle paper yang sudah jadi kemudian dikerjakan sesuai tujuan produk. Jika dijadikan cover buku, Novi tinggal menambahkan lembaran kertas biasa kemudian disatukan dengan tali atau dijilid. Keseluruhan prosesnya bisa memakan waktu sampai 3 hari, dari proses pembuatan kertas sampai menjadi buku.
Karena menunggu proses keringnya alami bisa seharian. Bedanya, jika langsung terkena sinar matahari, karena menggunakan pewarna alami, warnanya bisa turun atau luntur, tetapi kalau misalnya hanya diangin-anginkan seperti biasa warnanya bisa awet. Sifatnya pun seperti kertas pada umumnya yang bisa basah dan sobek, bebernya.
Sementara ini kata dia, kertas-kertas bekas tersebut diperolehnya di rumah dan pemberian dari teman-teman di kantor. Produk-produk yang lahir dari recycle paper tersebut diantaranya notebook, amplop, kartu ucapan, pembatas buku, dan kanvas. Yang mana untuk harga bukunya dibanderol mulai dari Rp30 ribu ukuran kecil, sampai Rp100 ribu untuk ukuran besar.
Untuk harga kertasnya sendiri, ukuran A6 seharga Rp15 ribu, untuk ukuran A5 seharga Rp30 ribu per lembarnya.
Promosinya selain dari sosial media, saya juga titip di toko bunga dan di Toko Rumah Belanja di Dharma Negara Alaya, Lumintang. Karena masih baru, jadi orang-orang mempertanyakan ini kertas apa sebenarnya. Tapi sekarang sudah terjual 20 pcs buku dan 50 lembar kertas, ungkapnya.
Berawal dari hobinya ini, Novi bisa menghasilkan cuan-cuan tambahan. Kedepannya ia berharap, ada banyak kertas bekas yang bisa disalurkan menjadi recycle paper sehingga kertas-kertas tersebut tidak terbuang percuma.
Inovasi kedepannya inginnya membuat satu buku yang full dari recycle paper, kalau saat ini kan masih menggunakan kertas biasa di dalamnya. Ada order atau tidak kita tetap produksi, karena biasanya ikut workshop atau open booth di event juga jadi ditawarkan, tutupnya.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini.