Perbedaan Mad Shilah Sughra dan Mad Shilah Kubra, Lengkap dengan Contoh Bacaan dan Penjelasan
JAKARTA, iNews.id - Mengetahui perbedaan Mad Silah Sughra dan Mad Shilah Kubra menjadi salah satu yang perlu dipelajari dalam hukum ilmu tajwid.
Memahami hukum bacaan Mad Shilah Sughra (Qashirah) dan Kubra (Thawilah) penting untuk diperhatikan dalam membaca Al Quran. Hal ini semata-mata agar bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah hukum bacaan serta tidak salah makna.
Agar lebih mudah memahami perbedaan antara dua hukum \'Mad\' tersebut, terdapat contoh-contoh kata dan kalimat yang akan disertakan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbedaan Mad Shilah Sughra dan Mad Shilah Kubra yang dilansir iNews.id, Rabu (3/8/2022).
Perbedaan Mad Shilah Sughra dan Mad Shilah Kubra :
1. Mad Shilah Sughra (Qashirah)
Secara bahasa, Mad memiliki arti tambahan atau juga panjang. Sementara Shilah bisa dimaknai dengan lanjut. Artinya, Mad tidak akan muncul kecuali ketika dibaca lanjut, atau dengan kata lain, tidak dibaca panjang (mad) kalau tidak lanjut.
Dikutip dari laman Lafal Quran, kata shilah menurut bahasa artinya hubungan, sedangkan qashirah artinya pendek. Oleh karena itu, yang disebut Mad Silah Qasirah menurut istilah adalah bacaan yang dibaca panjang karena ada Ha Dhomir sebelumnya bertemu huruf yang berharakat dan dibaca pendek karena ada Ha Dhamir yang dihubungkan dengan huruf sukun atau tasydid.
Hukum bacaan disebut Mad Silah Qasirah apabila ada Ha Dhamir ( , ) yang berada sesudah huruf yang berharakat, kecuali huruf mati atau sukun dan tidak pula dihubungkan dengan huruf berikutnya, seperti bacaan tasydid atau huruf mati atau sukun.
Cara membaca hukum mad shilah qashirah yaitu dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobii.
Ciri khusus Mad Silah Qasirah yakni dhomah terbalik di ha dhamir atau kasrah berdiri. Mad Silah Qasirah (pendek) yaitu mad silah yang tidak diikuti hamzah dan dibaca panjang dua harakat atau satu alif. Jika diikuti hamzah, maka hukumnya tidak Mad Shilah Qasirah lagi melainkan Mad Shilah Thawilah.
- Mad Shilah Kubra (Thawilah)
Thawilah secara bahasa diartikan \'panjang\'. Dalam hal ini, yang dimaksud panjang adalah lebih dari 2 harakat.
Sebab dinamakan Mad Shilah karena bacaan panjang (mad) tidak akan terwujud kecuali jika dibaca lanjut (washal atau shilah) dan juga karena ha dhamir disambung dengan mad wau atau mad ya ketika dibaca lanjut. Dinamakan Thawilah karena dibaca panjang lebih dari 2 harakat.
Sehingga Mad Shilah Thawilah adalah hukum ketika ha dhamir (kata ganti) yang dibaca panjang lebih dari 2 harakat ketika lanjut, dengan syarat ha dhamir tersebut terletak di antara dua huruf yang berharakat dan huruf keduanya adalah hamzah.
Jika tidak bertemu hamzah, mad berubah menjadi Mad Shilah Sughra (Qashirah). Mad Shilah Thawilah boleh dibaca panjang sampai 2 setengah alif atau 5 harakat/ketukan.
Cara membaca Mad Shilah Thawilah adalah dengan memanjangkannya sampai 5 harakat atau 2 alif, termasuk pada ha dhamir yang berharakat dhommah maupun kasrah.
Contoh Hukum Bacaan Mad Silah Sughra (Qasirah):
1. Surat Al Lahab Ayat 2:
Latin: Maa aghnaa \'anhu maaluhuu wamaa kasab
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada bacaan Maaluhuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.
2. Surat Al Lahab Ayat 4
Latin: Wam ra atuhuu hamma latal hathab
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada bacaan Wamraatuhuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.
3. Surat Al Qari\'ah ayat 9:
Latin: Faummuhuu haawiyah
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada bacaan Faummuhuu yang tidak diikuti dengan hamzah dibaca panjang 2 harakat atau satu alif.
Contoh dan Cara Baca Mad Shilah Kubra (Thawilah)
1. Surat Ali Imran ayat 30
Latin: wabainahuu amadamba\'iidaa.
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada bacaan wabainahuu bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
2. Surat Ali Imran ayat 36
Latin: wadho\'tuhaa untsaa.
Penjelasan: Huruf \'ha dhamir\' pada bacaan wadhotuhaa bertemu dengan hamzah berharakat dammah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
3. Surat Ali Imran ayat 7
Latin: takwiilahuu illallah.
Penjelasan: Huruf \'ha dhamir\' pada bacaan takwiilahuu bertemu hamzah berharakat kasrah, sehingga dibaca panjang 5 harakat.
Demikian ulasan perbedaan Mad Shilah Sughra dan Mad Shilah Kubra. Dapat disimpulkan, perbedaan antara keduanya hanya terletak pada panjang harakatnya. Jika Mad Shilah Sughra, cara membacanya ditahan selama 2 ketukan, sedangkan Mad Shilah Kubra atau Thawilah ditahan selama 5 ketukan.