4 Bulan Haram Itu Apa Saja di Dalam Islam? Ternyata Ini Keistimewaan dan Keutamaannya

4 Bulan Haram Itu Apa Saja di Dalam Islam? Ternyata Ini Keistimewaan dan Keutamaannya

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 27 Juli 2022 - 10:40
share

JAKARTA, iNews.id - Sebagian umat Muslim mungkin belum tahu tentang bulan haram itu apa saja di dalam Islam? Dalam penanggalan Islam, terdapat 12 bulan hijriah dalam satu tahun. di mana empat di antaranya dianggap istimewa sehingga disebut bulan haram.

Keempat bulan itu disebut sebagai bulan haram karena memiliki makna spesial. Pertama, diharamkan segala bentuk pembunuhan dan penyiksaan terhadap diri (perang) di bulan tersebut. Bulan-bulan tersebut dianggap suci dan diharamkan melakukan perbuatan zalim karena dosanya sangat besar.

Kedua, segala bentuk amalan yang dilakukan pada bulan tersebut akan dilipatgandakan pahalanya, begitu pun dengan perbuatan haram yang akan memiliki dosa lebih besar.

Hal itu termaktub dalam Al Quran surah At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (Q.S. at-Taubah/ 9: 36).

Dalam ayat tersebut, penyebutan \'dua belas bulan\' dibarengi dengan penciptaan langit dan bumi, yang menunjukkan kuasa dan ciptaan Allah atas alam semesta bersamaan dengan ditetapkannya hukum waktu. Keagungan Allah itu menandakan kesucian bulan-bulan haram tersebut. Ayat tersebut kemudian diakhiri dengan seruan kepada takwa kepada seluruh umat manusia.

4 Bulan Haram dan Keutamaannya:

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menafsirkan ayat tentang bulan haram tersebut. Antara lain disebutkan bahwa menjalankan ibadah di bulan-bulan haram akan dilipatkan pahalanya. Namun jika berbuat dosa, maka dilipatkan pula ganjarannya.

.

(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan di dalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan di dalamnya lebih besar pula (Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).

Bulan-bulan yang dimaksud adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan yang menyendiri itu adalah bulan Rajab.

1. Bulan Muharram

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah atau pembuka Tahun Baru Islam. Bulan ini mempunyai banyak kemulian. Salah satu sunnah yang dianjurkan ibadah puasa MUharram. Keutamaan dari anjuran puasa ini adalah dapat menghapuskan dosa-dosa dari setahun sebelumnya.

Setidaknya ada 3 macam puasa yang bisa dikerjakan di bulan Muharram. Puasa sunnah tersebut adalah Puasa Muharram (mulai tanggal 1), Puasa Tasu\'a (tanggal 9), dan Puasa Asyura (tanggal 10).

Secara khusus, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan keutamaan puasa asyura. Yang masyhur adalah dapat menghapus dosa selama setahun.

Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim).

2. Bulan Rajab

Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Komariah. Bulan ini adalah waktu yang sangat tepat untuk mempersiapkan diri menyambut Bulan Ramadhan karena hanya berjarak dua bulan saja. Kata rajab berasal dari kata tarjib, yang dalam bahasa Arab, menunjukkan kemuliaan. Ibadah yang dapat dilakukan pada Bulan Rajab ini adalah dengan salah satunya puasa sunnah bulan haram.

3. Bulan Dzulqadah

Bulan ini dinamakan Dzulqadah karena pada bulan ini masyarakat Arab tidak bepergian untuk berdagang maupun berperang. Bulan Dzulqadah adalah bulan yang disahkan ihram untuk haji bersama dua bulan lainnya yaitu Bulan Syawal dan Bulan Dzulhijjah.

Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 197:

Artinya: Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi/ditentukan.

Menurut riwayat sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW melakukan umrah hanya di Bulan Dzulqadah.

Rasulullah SAW berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqadah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji, yaitu umrah dari Hudaibiyah, umrah pada tahun berikutnya, umrah dari Jiranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan umrah bersama haji (HR al-Bukhari).

Dan yang paling utama, bulan Dzulqadah adalah 30 malam yang telah disebutkan Allah SWT melalui firmannya dalam surat Al-Araf ayat 142:

Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya Kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqadah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.

4. Bulan Dzulhijjah

Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender hijriah. Pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk banyak melakukan ibadah dan amal shaleh.

Anjuran-anjuran itu diantaranya berpuasa Tarwiyah dan Arafah. Selain itu, dianjurkan juga untuk memperbanyak dzikir, melaksanakan haji, berkurban dan shalat Idul Adha.

Hal ini seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:

Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah). (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).

Demikian ulasan mengenai pertanyaan \'bulan haram itu apa saja?\'. Perlu dipahami bahwa keempat bulan tersebut mengandung tanggal dan peristiwa penting yang membuatnya menjadi bulan yang spesial.

Topik Menarik