10 Orang Arab Terkaya di Dunia 2022, Ada yang Pernah Dipenjara karena Tuduhan Korupsi
JAKARTA, iNews.id - Daftar orang Arab terkaya tahun ini, sebagian besar tetap sama dengan tahun sebelumnya. Satu-satunya konglomerat Arab yang lengser dari daftar adalah Majid Al Futtaim, yang meninggal pada Desember tahun lalu.
Mesir dan Lebanon masing-masing memiliki enam miliarder dalam daftar 21 orang terkaya di Arab 2022. Dua kawasan ini memiliki jumlah miliarder terbanyak di kawasan Arab.
Keenam miliarder Mesir itu memiliki kekayaan bersih gabungan sebesar 18,3 miliar dolar AS. Mereka adalah tiga bersaudara Mansour, Mohammed, Youssef dan Yasseen; dua bersaudara Sawiris, Nassef dan Naguib; serta Mohammed Al Fayed, mantan pemilik Harrods yang berusia 93 tahun.
Sementara keenam miliarder Lebanon memiliki kekayaan bersih sebesar 12,6 miliar dolar AS. Mereka termasuk dua bersaudara Mikati, dan tiga bersaudara mantan miliarder dan perdana menteri Lebanon Saad Hariri, Bahaa, Ayman dan Fahed Hariri.
Dikutip dari Forbes Middle East , berikut 10 orang Arab terkaya tahun ini:
1. Nassef Sawiris
Kekayaan bersih: 7,7 miliar dolar AS atau Rp115,67 triliun
Nassef Sawiris adalah investor dan keturunan keluarga terkaya Mesir. Asetnya yang paling berharga adalah hampir 6 persen saham di pembuat pakaian olahraga Adidas. Pada Desember 2020, dia mengakuisisi 5 persen saham di perusahaan yang terdaftar di New York Madison Square Garden Sports, pemilik tim NBA Knicks dan NHL Rangers.
Dia menjalankan OCI, salah satu produsen pupuk nitrogen terbesar di dunia, dengan pabrik di Texas dan Iowa; yang diperdagangkan di bursa Euronext Amsterdam. Dia juga memiliki saham di Orascom Construction, sebuah perusahaan teknik dan bangunan yang tercatat di bursa Kairo dan Dubai. Dia pun memiliki saham di raksasa semen Lafarge Holcim.
2. Issad Rebrab dan keluarga
Kekayaan bersih: 5,1 miliar dolar AS atau Rp76,62 triliun
Issad Rebrab adalah pendiri dan CEO Cevital, perusahaan swasta terbesar di Aljazair. Cevital memiliki salah satu kilang gula terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.
Cevital memiliki perusahaan Eropa, termasuk pembuat peralatan rumah tangga Prancis Groupe Brandt, pabrik baja Italia, dan perusahaan pemurnian air Jerman. Setelah menjalani 8 bulan penjara atas tuduhan korupsi, Rebrab dibebaskan pada 1 Januari 2020. Dia menyangkal melakukan korupsi.
3. Naguib Sawiris
Kekayaan bersih: 3,4 miliar dolar AS atau Rp51,1 triliun
Naguib Sawiris adalah keturunan keluarga terkaya Mesir. Saudaranya Nassef juga seorang miliarder. Dia membangun kekayaan di bidang telekomunikasi, menjual Orascom Telecom pada 2011 ke perusahaan telekomunikasi Rusia VimpelCom (sekarang Veon) dalam transaksi bernilai miliaran dolar AS.
Dia adalah ketua Orascom TMT Investments, yang memiliki saham perusahaan manajer aset di Mesir dan perusahaan internet Italia Italiaonline. Melalui Media Globe Holdings-nya, Sawiris memiliki 88 persen jaringan TV berbayar dan berita video Eropa Euronews. Dia juga mengembangkan resor mewah bernama Silversands di Grenada, Kepulauan Karibia.
4. Najib Mikati
Kekayaan bersih: 3,2 miliar dolar AS atau Rp48,1 triliun
Najib Mikati adalah salah satu pendiri perusahaan investasi M1 Group yang berbasis di Beirut. Investasinya termasuk saham di perusahaan telekomunikasi Afrika Selatan MTN, pengecer fesyen Pepe Jeans, dan real estate di New York, London dan Monaco.
Mikati dan saudaranya Taha mendirikan Investcom pada 1982, menjual telepon satelit pada puncak perang saudara Lebanon. Mereka memperluas pasar ke Afrika, dengan membangun menara ponsel di Ghana, Liberia, dan Benin, dan lainnya. Pada 2005, Investcom go public di London Stock Exchange, dan pada 2009, MTN Afrika Selatan membeli saham Mikatis senilai 3,6 miliar dolar AS.
5. Taha Mikati
Kekayaan bersih: 3,2 miliar dolar AS atau Rp48,1 triliun
Taha Mikati adalah salah satu pendiri perusahaan induk M1 Group yang berbasis di Beirut. Investasinya termasuk saham di perusahaan telekomunikasi Afrika Selatan MTN, pengecer fesyen Pepe Jeans, dan real estate utama di New York, London dan Monaco. Mikati dan saudaranya Najib mendirikan Investcom pada 1982.
6. Hussain Sajwani
Kekayaan bersih: 2,7 miliar dolar AS atau Rp40,56 triliun
Hussain Sajwani adalah ketua pengembang real estat mewah yang berbasis di Dubai, Damac Properties, yang dirikan pada 2002. Dia memulai bisnis jasa makanan, melayani militer AS dan raksasa konstruksi Bechtel.
Pada 2001, setelah Dubai mengizinkan orang asing memiliki properti, dia beralih ke real estat dan menjual unit di sebuah bangunan tempat tinggal dalam waktu kurang dari enam bulan. Damac bekerja sama dengan Donald Trump pada 2013 untuk mengembangkan dua lapangan golf bermerek Trump di pengembangan Dubai. Dia memiliki kesepakatan co-branding dengan Versace dan Bugatti.
7. Abdulla bin Ahmad Al Ghurair dan keluarga
Kekayaan bersih: 2,6 miliar dolar AS atau Rp39,1 triliun
Abdulla Al Ghurair mendirikan Mashreqbank, sebuah bank Uni Arab Emirat pada 1967. Dia mengundurkan diri sebagai ketua pada Oktober 2019, tetapi tetap menjadi anggota dewan.
Perusahaan induk eponymous-nya memiliki kepentingan dalam makanan, konstruksi dan real estate, di mana anggota nonkeluarga adalah bagian dari tim kepemimpinan. Perusahaan konstruksinya mengerjakan pelapisan eksterior Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, dan membantu membangun Metro Dubai.
8. Mohamed Mansour
Kekayaan bersih: 2,5 miliar dolar AS atau Rp37,56 triliun
Mohamed Mansour memimpin Mansour Group, yang didirikan oleh ayahnya Loutfy pada 1952 dan memiliki 60.000 karyawan. Mansour mendirikan dealer General Motors di Mesir pada 1975, kemudian menjadi salah satu distributor terbesar GM di seluruh dunia.
Mansour Group juga memiliki hak distribusi eksklusif untuk peralatan Caterpillar di Mesir dan tujuh negara Afrika lainnya. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Mesir sejak 2006 hingga 2009 di bawah rezim Hosni Mubarak. Saudara laki-lakinya Yasseen dan Youssef, yang berbagi kepemilikan dalam perusahaan keluarga juga miliarder dan putranya Loutfy mengepalai Man Capital.
9. Suhail Bahwan
Kekayaan bersih: 2,5 miliar dolar AS atau Rp37,56 triliun
Suhail Bahwan adalah pendiri dan ketua Suhail Bahwan Group, salah satu konglomerat terbesar di Oman. Suhail Bahwan Group adalah produsen utama pupuk, menghasilkan 1,3 juta ton urea per tahun.
Dia juga memiliki dealer Nissan dan BWM. Dia pertama kali terjun ke bisnis bersama saudaranya Saud pada 1965, dengan menjual jaring ikan dan bahan bangunan, sebelum mendirikan dealer Toyota pada 1975.
10. Abdulla al Futtaim dan keluarga
Kekayaan bersih: 2,5 miliar dolar AS atau Rp37,56 triliun
Abdulla Al Futtaim memiliki Al Futtaim Group, yang dijalankan oleh putranya Omar, yang menjabat sebagai wakil ketua. Pada 1955, grup ini menjadi distributor eksklusif di UEA untuk Toyota, yang memiliki pangsa pasar otomotif terkemuka dengan hampir 30 persen.
Al Futtaim juga memiliki lisensi untuk mengoperasikan Hertz, Ikea, Toys R Us dan Zara di UAE. Para retail berlabuh di mal-malnya, yang meliputi Dubai Festival City dan Cairo Festival City.