Mengintip Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan: Syarat Masuk, Biaya hingga Atlet Lulusannya
JAKARTA, iNews.id - Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan atau SKO Ragunan merupakan sekolah khusus yang dibuat untuk para atlet-atlet berbakat. Letaknya ada di Kompleks GOR Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Seperti apa isi sekolahnya? Intip di sini.
Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan
Sekolah ini didirikan sejak 15 Januari 1977 oleh Pemerintah Indonesia dan dikelola Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Dinas Olahraga DKI Jakarta. Tujuan dibentuknya sekolah ini adalah untuk menjaga kesempatan seorang atlet untuk memilih masa depannya selain menjadi seorang olahragawan.
SKO Ragunan sendiri terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk SMA memiliki daya tampung 359 siswa, sedangkan SMP menampung sekitar 116 siswa.
Syarat Masuk Sekolah Atlet Ragunan
Tak sembarangan siswa bisa menempuh pendidikan di SKO Ragunan. Hanya Warga Negara Indonesia yang memiliki prestasi minimal di tingkat Provinsi dan tergabung di sebuah klub/Perguruan Cabang Olahraga/PPLP/SKO/Pengpov/Pengkot/Pengkab-lah yang memiliki kesempatan bergabung di sekolah ini.
Jika sudah mendaftar, para calon siswa harus melewati beberapa tahap seleksi. Setidaknya ada empat tahapan yang harus dilewati, yakni seleksi administrasi, tes kesehatan dan psikologi, tes fisik dan terakhir, tes keterampilan kecabangan.
Fasilitas dan Kegiatan Sekolah Khusus Olahraga di Indonesia
Ketika menjadi siswa di SKO Ragunan, para atlet akan mendapatkan berbagai fasilitas, seperti Asrama, Gedung Sekolah, Lapangan dan Gedung Olahraga berstandar olimpiade, tempat ibadah (Masjid) dan Poliklinik.
Jadwal kegiatan di SKO Ragunan berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Para siswa di sana hanya belajar di ruang kelas selama 3,5 jam saja.
Kemudian, waktu sisanya sebanyak 6,5 jam digunakan untuk berlatih, baik dari segi teknik maupun fisik. Para siswa juga dilarang untuk kurang tidur atau bermalam di luar asrama tanpa alasan yang jelas karena begadang menjadi salah satu faktor yang membuat stamina mereka menurun.
Sehari-hari, kegiatan siswa dimulai dari pukul 04.30 WIB untuk melakukan ibadah pagi hari. Lalu, pada pukul 05.00 WIB mereka akan memulai latihan sesi pagi sampai akhirnya sarapan sekitar 2,5 jam kemudian.
Setelah itu, pada pukul 08,30 WIB para siswa Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan pergi untuk bersekolah sampai pukul 12.00 WIB. Selepas itu, mereka wajib kembali ke asrama untuk istirahat tidur siang.
Tepat pukul 14.00 WIB, mereka bakal kembali memulai latihan sesi siang hingga sore hari. Lalu, sekitar pukul 18.00 WIB mereka dijadwalkan untuk makan malam.
Pada pukul 22.00 WIB, semua siswa diwajibkan untuk tidur. Untuk memastikan hal tersebut, ada bapak atau ibu asrama yang pergi berkeliling asrama.
Ketika sedang menjalani pertandingan atau turnamen, para siswa di SKO Ragunan juga diperbolehkan untuk tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Bahkan, ada siswa yang tidak pernah mengikuti kegiatan belajar-mengajar sekalipun selama satu tahun dan hanya datang ketika ujian saja.
Akan tetapi, jika siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di ruang kelas, maka guru mereka akan mendatangi mereka di tempat latihan. Lalu, bisa juga jadwal pengajaran beralih ke sistem daring alias online.
Untuk fasilitas asrama, para siswa mendapatkan makan tiga kali sehari dan uang saku sebesar Rp1.000.000 per bulan. Lalu, mereka juga diberi tiket pulang-pergi ke kampung halaman mereka untuk merayakan Hari Raya.
Biaya Masuk Sekolah Atlet Ragunan
Untuk biaya bersekolah di SKO Ragunan, para siswa dikenakan biaya nol Rupiah alias gratis. Sebab, ketika sudah masuk, mereka otomatis mendapat beasiswa dari pemerintah.
Selain itu, semua biaya untuk berlatih dan mengikuti turnamen juga gratis. Alhasil, mereka hanya fokus untuk bisa berprestasi tanpa harus memikirkan kocek yang dibutuhkan.
Namun, para siswa SKO Ragunan dilarang turun prestasi di bidang mereka. Jika selama enam bulan prestasi mereka menurun, maka mereka akan terkena degradasi.
Lulusan Atlet Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan
Berkat peraturan tersebut, SKO Ragunan sukses melahirkan atlet-atlet berkualitas yang mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang Internasional. Contohnya adalah legenda bulutangkis Tanah Air, Susi Susanti dan Icuk Sugiarto.
Lalu, legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, juga merupakan jebolan SKO Ragunan. Untuk atlet yang masih aktif, terdapat bintang Timnas Sepakbola Indonesia, Egy Maulana Vikri, yang kini berkarier di Eropa.
Kemudian, ada juga calon pemain NBA dan juga peraih emas SEA Games 2021, Derrick Michael Xzavierro juga lahir dari SKO Ragunan. Tak lupa, ada bintang muda cabang olahraga senam, yakni Rifda Irfanaluthfi juga mengasah bakatnya di sekolah ini.
Selain Egy, banyak sekali pesepak bola nasional yang memoles bakatnya di SKO Ragunan. Beberapa di antaranya adalah Andritany Ardhiyasa, Ruben Sanadi, Ramdani Lestaluhu, Kurnia Meiga, Muhammad Hargianto, Ismed Sofyan, Putu Gede Juni Antara, Erol Iba, Yanto Basna dan Ilham Udin Armaiyn.
Itulah sekilas informasi mengenai Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan. Bagaimana? Tertarik untuk melanjutkan pendidikan di sini? Semoga berhasil!