Heboh Nama Asli Kapitan Pattimura Sebenarnya Ahmad Lussy, Ini Kebenarannya Menurut Sejarah

Heboh Nama Asli Kapitan Pattimura Sebenarnya Ahmad Lussy, Ini Kebenarannya Menurut Sejarah

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 5 Juli 2022 - 12:03
share

Belakangan, ceramah Ustadz Adi Hidayat atau UAH menjadi sorotan publik terkait sosok pahlawan Indonesia yang sempat digambarkan dalam uang kerta pecahan seribu rupiah.

Tentunya, bagi masyarakat Indonesia tahu siapa pahlawan dibalik uang kertas tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Thomas Mattulesy atau dikenal dengan Pattimura yang berasal dari tanah Maluku .

Namun, atas ceramah UAH tersebut sosok Pattimura ini diyakini memiliki nama asli Ahmad Lussy bukan seperti yang kita ketahui selama ini. Lantas yang manakah yang benar?

Dikutip dari Historia.id , Kapitan Pattimura merupakan anak kedua dari pasangan Frans Matulessia dan Fransina Silahoi. Nama Matulessia diduga merupakan marga dari suku Maluku.

Berdasarkan ceramah UAH, nama Pattimura aslinya yakni Ahmad Lussy. Perubahan nama ini diduga diakibatkan oleh bangsa Belanda yang tidak suka dengan nama yang berbau ke-Islaman.

Nama-nama tersebut seperti, Ibnu Sina yang pernah diubah Belanda menjadi Avissena dan Ibnu Rusy menjadi Avveroes. Perubahan nama ini bertujuan agar generasi terdahulu tidak ingat akan nama asli mereka.

Bukan hanya kali ini saja nama Pattimura diubah, dulu sempat nama Thomas Matulessy diubah lantaran nama Matulessy dianggap sangat ke-Belandaan. Nama tersebut pun diubah menjadi Thomas Matulesia yang artinya raja yang merendahkan diri.

UAH lantas menggambarkan Ahmad Lussy merupakan pemuda yang berasal dari pesantren. Ahmad Lussy sangatlah taat kepada Allah SWT. Perlawanannya terhadap Belanda lantaran ia merasa sangat menyiksa rakyat Maluku dalam penindasan yang tak berkesudahan.

Kapten Pattimura berjuang melawan Belanda yang menjajah Kepulauan Maluku pada 1817. Di bawah kepemimpinannya, Benteng Duurstede berhasil direbut dari tangan Belanda dengan menewaskan seluruh tentara mereka.

Namun, kesuksesan tersebut tak berjalan lama lantaran Kapitan Pattimura ditangkap oleh Belanda pada November 1817. Pattimura pun dihukum mati oleh Belanda dengan cara digantung di Benteng Victoria, Ambon.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik