Seperti IKN, Ternyata Tugu Ini Dibangun Pakai Tanah dan Air dari Penjuru Nusantara
Lahirnya Boedi Oetomo menjadi momen pembangunan dari Tugu Kebangkitan Nasional atau dikenal sebagai Tugu Lilin merupakan replika lilin yang menyala sebagai simbol dari semangat yang menerangi.
Mengutip dari laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya Kemendikbud, Tugu Kebangkitan Nasional dibangun dalam rangka memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo. Pendirian awalnya dicetuskan perwakilan masyarakat Surakarta ( Solo ) saat mengikuti Kongres Indonesia Raya I pada 1931 di Surabaya.

Tugu Kebangkitan Nasional sempat gagal dibangun di beberapa kota seperti di Batavia, Surabaya dan Semarang karena resistensi penjajah sangat keras.
Sejarah Tugu Kebangkitan Nasional dibangun di Solo karena mendapatkan izin dan dukungan dari Pakubuwono X selaku penguasa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada waktu itu.

Pelaksanaan pembangunan dipercayakan kepada KRT Woerjaningrat, menantu Pakubuwono X yang juga merupakan Wakil Ketua Boedi Oetomo.
Rancangan tugu ini dibuat oleh IR Soetedjo. Berbentuk lilin dianggap ungkapancita-cita kebangsaan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum.

Tugu ini dibangun dari gumpalan tanah dari berbagai penjuru Nusantara. Tanah-tanah tersebut dibawa oleh anggota Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) dari daerahnya masing-masing
Tahun 1948 silam, Tugu Lilin dijadikan simbol peringatan Kebangunan Nasional yang kemudian disebut Kebangkitan Nasional yang pertama. Lalu pada 1953 Tugu Kebangkitan Nasional atau Tugu Lilin yang mempunyai ketinggian 9 meter ini dijadikan bagian dari logo Pemerintah Kota Surakarta.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini .
