Apa Itu Smart Forest City? Konsep Hunian di IKN Nusantara

Apa Itu Smart Forest City? Konsep Hunian di IKN Nusantara

Gaya Hidup | genpi.co | Sabtu, 16 April 2022 - 03:10
share

GenPI.co Kaltim - Apa itu smart forest city? konsep hunian perkotaan yang bakal diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Smart forest City menurut Ketua Bidang Perencanaan Perumahan Kementerian PUPR, Dedy Permadi adalah yang ramah pada lingkungan.

Dia menjelaskankonsepini yakni ada bangunan hijau cerdas juga berkelanjutan.

Dedy menuturkan konsep perkotaan yang dibangun akan memiliki ruang atau area terbuka hijau yang luasannya mencapai antara 50-70 persen.

Lokasi hunian di IKN juga akan diisi oleh konservasi tanaman lokal dari Kalimantan sebesar 50 persen dan konservasi pada tanaman lokal Indonesia mencapai 30 persen.

Dia mengatakan implementasi bangunan hijau yang cerdas dan berkelanjutan milik IKN juga akan terlihat dari adanya efisiensi terhadap energi, air, material serta pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan.


Kami terjemahkan dari apa yang telah dikonsepkan oleh Bappenas tadi. Misalnya efisiensi energi, air, material serta pemanfaatan peliharaannya. Kemudian universal akses, keamanan terhadap bencana, kemudian teknologi cerdas dan adaptif, ucap dia, Kamis (14/04/2022).

Sebesar 80 persen populasi juga dapat terlayani dengan memiliki akses menuju taman kota. Direncanakan 100 persen jalur hijau di lokasi tersebut, nantinya tidak akan terputus, termasuk bersih dari emisi di tahun 2045 (net zero emission).

IKN juga akan menerapkan sistem modular serta partisi pada setiap unit yangmoveableserta melakukan optimalisasi kualitas iklim dan pengendalian kualitas udara.

Dedy menambahkan luas zona hunian di IKN sekitar 856 hektare (ha). Zona hunian tersebut nantinya diperuntukkan bagi pejabat negara, ASN, TNI/Polri seluas 664 hektare yang dibangun dalam bentuk rusun negara, rusun hankam dan rumah negara.

Sedangkan 192 ha akan dibangun rusun milik dan rumah milik sebagai zona hunian bagi masyarakat umum, pekerja konstruksi, perwakilan negara asing dan pelaku usaha.

Bahkan, masih terdapat potensi lahan untuk hunian, yang dapat dialokasikan di zona campuran seluas 152 hektar.

Mungkin agak berbeda dari rumah susun yang kita lihat di Jakarta misalnya, ini adalah rumah susun yang kita rancang untuk bisa menjawab aspek-aspekgreendansmart,kemudian menyesuaikan konsep-konsep yang kami sebut di awal, kata dia.(ant)

Tonton Video viral berikut:

Topik Menarik