Tentara Inggris Ini Bongkar Kebobrokan Ukraina, Diminta Tandatangan Kontrak Siap Mati
Seorang tentara bayaran dari Inggris dan rekan-rekannya merasa ditipu saat tiba di Ukraina. Niat baik ingin jadi sukarela untuk membantu melawan Rusia, malah dijadikan tameng dan tandatangan kontrak untuk perang sampai selesai.
Mengutip Pradav , tentara asal Inggris yang bernama Jake Priday merasa telah ditipu dengan kontrak yang diberikan pemerintah Ukraina dna membuatnya terpaksa pulang ke Inggris setelah 9 jam tiba di Ukraina.
Awalnya dia berpikir akan dikirim ke kamp pengungsi untuk membantu yang terluka dan mengajar pertolongan pertama.
Namun, koordinator menjelaskan bahwa tentara bayaran akan dikirim langsung ke garis depan pertempuran. Sementara beberapa tentara bayaran lainnya belum benar-benar mengerti tentang medan perang atau pelatihan ala militer.
"Saya tidak tertarik menjadi pahlawan atau mati," kata Priday.
Ia juga mengaku telah ditawari kontrak yang menetapkan bahwa para tentara bayaran akan menerima sekira USD230 atau sekitar Rp3,2 juta per bulan. Namun syaratnya harus berjuang sampai akhir konflik.
Berkat Lina Priscilla, Banyak Talenta Muda Lahir melalui Management Talent Star Media Nusantara
Menurut outlet, yang mengutip sumber anonim di Kementerian Pertahanan Ukraina, setelah kontrak disegel, tentara bayaran dipaksa untuk melayani tanpa batas waktu.

Para relawan meyakinkan majalah itu bahwa mereka tidak diberitahu tentang kontrak sebelum kedatangan mereka di Ukraina.
"Bagi saya itu menyesatkan. Mereka menjual mimpi kepada Anda: Anda dapat membantu rakyat Ukraina! Tapi kemudian mereka melemparkan Anda ke tempat yang paling buruk di zona perang," kata Priday,
Alhasil, ia mengajak 20 relawan lainnya untuk tanda tangan kontrak tersebut dan meninggalkan negara tersebut.