Keren! Di Batu, Malang Ada Sekolah Gratis untuk Anak Korban Bully dan Tidak Mampu
Menjadi pendidik adalah cita-cita yang mulia, akan melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas serta memiliki kepribadian yang baik. Bahkan pendidikan jadi jalan untuk perubahan yang lebih baik di segala sektor.
Hal itulah yang dipegang teguh oleh Qoriatul Azizah (42), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Qoriatul Azizah, adalah pengajar sekaligus pendiri dari sekolah non formal yang diberi nama Sekolah Alam Ilalang.
Keteguhannya untuk mencerdaskan para anak-anak ini telah diakukan sejak 22 tahun lalu. Bahkan hingga saat ini sekolah yang ia dirikan masih eksis dan memberikan manfaat untuk masyarakat.
Qoriatul menceritakan ada banyak suka duka yang dijalaninya sejak membuka Sekolah Alam Ilalang. Karena jauh sebelum Sekolah Alam Ilalang berdiri Ia merintisnya dengan membuka bimbingan belajar.
"Embrio Sekolah Alam Ilalang diawali tahun 2011 silam, saat saya membuka bimbingan belajar karena ada pengalaman di keluarga, anak-anak sering menonton TV. Dari situ saya ingin agar anak-anak menghilangkan aktivitas tersebut," ujar Qoriatul kepada Tim IDZ Creators pada Rabu (23/2/2022).
Jerih payah Qoriatul ternyata berbuah manis, bimbingan belajar yang ia dirikan mendapat tanggapan baik dari masyarakat sekitar. Terutama anak-anak yang ikut dalam kelompok belajar bisa merubah kebiasaannya. Meski diawal bimbingan belajar hanya diikuti beberapa anak saja.
Namun enam tahun berjalan. Tepatnya tahun 2006, Qoriatul diangkat sebagai PNS. Setahun kemudian menjadi masa-masa kejayaan bimbingan belajar yang ia kelola. Karena saat itu, ada 12 guru yang mengajar dengan jumlah 187 siswa. Enggak hanya membimbing adik-adik pelajar reguler. Tapi juga anak-anak yatim-piatu.
"Selain adik-adik yatim-piatu. Kami juga membimbing korban perundungan atau perceraian orang tua dan sebagainya," imbuhnya.
Sempat menumpang di lahan milik orang, pada 2015 ia mendapatkan tanah hibah dari keluarganya. Kemudian tanah hibah tersebut digunakan untuk tempat belajar mengajar. Tempat tersebut sederhana berupa bangunan semi permanen dari bambu berbentuk gazebo.
Lokasinya di Gelora Bunga, Desa Sidomulyo. Setelah memiliki tempat sendiri. Barulah pada tanggal 16 Juli 2016 berdirilah Sekolah Alam Ilalang yang merupakan transformasi dari bimbingan belajar yang ia pimpin.
"Nama Sekolah Alam Ilalang ini saya pilih bukan tanpa alasan. Tapi memiliki makna filosofi yaitu merindukan angin namun enggak ikut arus karena akarnya yang kuat," tuturnya tegas.
Berbeda dengan sekolah non formal lainnya, Qoriatul menggandeng pihak ketiga atau donatur. Ia meyakini jika sekolah akan lebih berkembang jika ada kolaborasi dengan pihak lainnya sebagi pendukung. Apalagi ada orang tua yang enggak mampu.
Sekolah Alam Ilalang memang gratis bagi murid yang enggak mampu, sementara bagi orang tua yang berkecukupan Qoriatul juga enggak mematok harga. Untuk konsep, sesuai dengan nama di Sekolah Alam Ilalang, anak-anak diajarkan bersosialisasi dengan teman dan lingkungan.
Di sekolah, anak-anak dituntut kognitifnya. Sehingga di sini mereka bermain layang-layang, mancing, salat berjamaah, membaca, melukis sampai presentasi, katanya.
Selain itu pihaknya juga mengajarkan kegiatan berbasis alam lainnya seperti menanam bunga dan bedah ikan. Saat ini, di Sekolah Alam Ilalang ada 47 siswa yang ia bimbing. Meliputi anak-anak jenjang SD, SMP, dan SMA. Mayoritas anak-anak dengan latar belakang ekonomi rendah.
Dalam mendidik, pihaknya juga tidak membedakan. Karena menurutnya semua anak adalah sama dan memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda. Sementara untuk jam belajar, Sekolah Alam Ilalang buka setiap hari, kecuali hari Senin.
Jadwal sekolah buka mulai pukul 16.30 WIB sampai 19.30 WIB. Untuk akhir pekan, pada pukul 9.00 WIB sampai 13.00 WIB.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join IDZ Creators dengan klikdi sini