Sejarah Asal-Usul Suku Dayak Berasal dari Kalimantan
Indonesia terdiri atas beraneka ragam etnik atau suku bangsa yang jumlahnya mencapai 1.340 menurut sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010.
Berdasarkan sensus tersebut, sebanyak 1,27% dari seluruh penduduk Indonesia atau 3.009.494 jiwa merupakan suku Dayak.
Suku Dayak ini paling banyak mendiami pulau Kalimantan, dan sisanya tersebar di provinsi lain yang ada di Indonesia.
Lalu, sebenarnya suku Dayak berasal dari daerah mana? Simak uraian Indozone mengenai sejarah asal-usul suku Dayak berasal dari pulau/provinsi Kalimantan berikut ini.
Asal Suku Dayak
Secara etimologis, Dayak berasal dari kata \'Daya\' dalam bahasa Kenyah yang artinya hulu sungai atau pedalaman.
Suku Dayak berasal dari Kalimantan, meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Tak hanya pulau Kalimantan wilayah Indonesia, suku Dayak juga banyak ditemukan di pulau Kalimantan bagian Malaysia dan Brunei Darussalam.
Namun, menurut Coomans (1987) dan Inoue (1999), suku Dayak adalah keturunan imigran dari Provinsi Yunnan di China Selatan.
Para imigran tersebut kebanyakan menetap di Sungai Yangtse Kiang, Sungai Mekhong, dan Sungai Menan.
Kemudian, sebagian dari mereka menyeberang ke semenanjung Malaysia dilanjutkan menuju bagian utara Pulau Kalimantan.
Berdasarkan laman resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id , seorang tokoh Kayan menjelaskan bahwa suku Dayak merupakan ras Indo China yang bermigrasi ke Indonesia pada abad ke-11.
Akan tetapi, bukti-bukti arkeologis yang ditemukan di Gua Niah (Sarawak) dan Gua Babi (Kalimantan Selatan) menyatakan bahwa penghuni pertama Kalimantan memiliki ciri-ciri Austro-Melanesia.
Yakni mereka yang memiliki proporsi tulang kerangka yang lebih besar daripada suku Dayak masa kini yang ada di Kalimantan.
Menurut sejarah, suku Dayak Kalimantan pernah membangun Kerajaan Nansarunai yang akhirnya dihancurkan oleh Majapahit.
Peristiwa tersebut membuat suku Dayak terpencar. Ditambah lagi dengan masuknya ajaran Islam dari pedagang Melayu dan Kesultanan Demak.
Hal ini membuat sebagian besar suku Dayak mulai memeluk agama Islam yang tidak lagi mengakui sebagai orang Dayak.
Sedangkan suku Dayak yang tidak menganut agama Islam, kembali menyusuri sungai dan masuk ke pedalaman untuk bermukim di Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Amas, dan Watang Balangan.
Sementara itu, suku Dayak yang tersisa masih mempertahankan adat dan budayanya, terus terdesak masuk ke hutan rimba.
Rumpun Suku Dayak
Suku Dayak terbagi atas enam rumpun yang tersebar di pulau Kalimantan wilayah Indonesia maupun wilayah Malaysia dan Brunei Darussalam.
Adapun keenam rumpun suku Dayak tersebut dibagi berdasarkan penyebarannya yakni sebagai berikut:
1. Rumpun Klemantan
Rumpun suku Dayak Klemantan terdapat di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia Timur. Umumnya, kelompok ini disebut Bidayuh di Sarawak, Malaysia Timur.
2. Rumpun Iban
Kata Iban berasal dari bahasa Iban asli yang artinya manusia atau orang. Jadi, dapat diartikan bahwa rumpun Iban maksudnya adalah bangsa manusia. Rumpun ini terdapat di Sarawak, Brunei, dan Kalimantan Barat.
3. Rumpun Apokayan
Sesuai dengan namanya, suku Dayak rumpun Apokayan berawal dari pinggiran Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Suku Dayak rumpun Apokayan terbagi lagi menjadi suku Dayak Kayan, Kenyah, dan Bahau.
4. Rumpun Murut
Suku Dayak rumpun Murut paling banyak tersebar di Kalimantan Utara, Brunei Darussalam, dan Sabah-Sarawak, Malaysia.
5. Rumpun Ot Danum-Ngaju
Rumpun Ot Danum-Ngaju disebut juga Rumpun Barito, merupakan suku Dayak yang mendiami wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan dan Kalimantan Barat bagian tenggara.
6. Rumpun Punan
Rumpun Punan merupakan salah satu rumpun suku Dayak yang terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Itulah penjelasan mengenai sejarah asal-usul suku Dayak berasal dari Kalimantan dan rumpunnya. Semoga bermanfaat, ya!
