Bertaruh Nyawa demi Sekolah, Para Pelajar Penyeberang Jembatan Rusak Sungai Cirompang
GARUT, iNewsGarut.id – Meski kondisinya memprihatinkan, struktur besi yang tersisa pasaca diterjang banjir bandang pada beberapa tahun kebelakang, jembatan Saparantu ini masih menjadi satu-satunya harapan warga untuk menyeberang.
Pantauan iNewsGarut.id di lapangan, Kamis (12/12) kondisi jembatan Saparantu yang terbentang di atas Sungai Cirompang ini sangat memprihatinkan. Warga pun inisiatif membuat pijakan dari bambu untuk sekedar bisa dipijak dan dilewati.
Warga pun sangat menanti perbaikan jembatan satu-satunya yang menghubungkan antara Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang dengan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti
"Setiap hari, saya dan teman-teman harus seperti ini untuk menyeberang. Walaupin takut kami terpaksa karena tidak ada jalan lain," kata Lukman salah seorang siswa warga Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bunggulang, kepada iNewsGarut.id, Kamis (12/12/2024).
Bahkan saat hujan pun kami tetap nekat menyeberang agar bisa sampai tepat waktu ke sekolah.
"Terkadang kami tidak sekolah kalau hujan besar karena jembatanya goyang-goyang, takut ambruk dan jatuh," keluhnya.
Diakui Dimas, dirinya bersama teman sebayanya untuk aktifitas pergi ke sekolah menyebrangi sungai Cirompang, namun saat musim penghujan debit air sungai besar.
"Kalau nyebrang sungai takut terbawa arus, ini kan airnya besar. Jadi terpaksa menyebrangi jembatan ruksak ini," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui Jembatan Saparantu yang menghubungkan Kampung Wangun, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang dengan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Mekarmukti hancur dihantam banjir bandang pada beberapa tahun kebelakang.