Harga Emas Dunia Berpeluang Naik Lagi Pekan Ini

Harga Emas Dunia Berpeluang Naik Lagi Pekan Ini

Ekonomi | idxchannel | Senin, 14 April 2025 - 00:20
share

IDXChannel – Harga emas dunia menembus level USD3.200 pada Jumat (11/4/2025) pekan lalu, didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan China.

Kekhawatiran akan risiko resesi membuat investor beralih ke aset aman seperti emas sebagai bentuk perlindungan.

Harga emas spot naik hampir 1,97 persen ke posisi USD3.237,93 per troy ons pada Jumat, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di USD3.245,48 di awal sesi. Sepanjang pekan ini, harga emas telah melonjak lebih dari 6,59 persen.

"Emas jelas menjadi aset safe haven favorit di tengah kekacauan yang dipicu perang dagang Trump. Dolar AS melemah, dan obligasi pemerintah AS mengalami tekanan besar karena kepercayaan terhadap AS sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan mulai luntur," kata analis komoditas di WisdomTree, Nitesh Shah.

Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, sehingga membuat harga emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Kenaikan harga emas sepanjang 2025 juga didorong oleh pembelian dari bank sentral, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), ketidakpastian geopolitik, dan arus dana investor ke ETF berbasis emas.

Data menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga turun 0,4 persen pada Maret, namun tarif impor yang lebih tinggi diperkirakan mendorong inflasi dalam beberapa bulan ke depan.

Pelaku pasar kini memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada bulan Juni, dengan total pemangkasan diperkirakan mencapai sekitar 90 basis poin hingga akhir 2025.

Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas secara tradisional menjadi lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi, serta cenderung menguat di tengah suku bunga rendah.

Namun, analis UBS mencatat bahwa beberapa faktor dapat membatasi kenaikan emas, seperti meredanya ketegangan geopolitik, kembali pulihnya hubungan dagang global, atau perbaikan signifikan dalam kondisi ekonomi dan fiskal AS.

Proyeksi Harga Emas Pekan Ini

Survei mingguan Kitco News menunjukkan para analis Wall Street semakin bullish terhadap harga emas, dengan 94 persen responden memperkirakan harga terus naik pekan ini. Tak satu pun dari 16 analis yang memprediksi penurunan harga, dan hanya satu yang memproyeksikan harga stagnan di level tinggi saat ini.

Sentimen positif juga datang dari kalangan investor ritel, di mana 69 persen dari 275 responden memprediksi harga emas akan meningkat.

Analis Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, memperkirakan harga emas bisa mencapai USD3.300 bahkan USD3.500 dalam jangka menengah, di tengah gejolak pasar dan pelemahan dolar. Analis lainnta, Adrian Day dan Darin Newsom, sepakat bahwa momentum emas masih kuat.

Sementara analis Forex.com James Stanley menyebut tren kenaikan ini belum layak untuk dibalik.

Analis RJO Futures Daniel Pavilonis menilai lonjakan imbal hasil obligasi telah memperkuat pergerakan emas. Ia menilai tren ini sulit dihentikan, kecuali terjadi intervensi besar atau manipulasi pasar. Ia juga menilai tekanan jual dari Eropa atas obligasi AS lebih disebabkan kebutuhan fiskal daripada motif politik.

Meski begitu, Pavilonis menyarankan investor untuk mulai mempertimbangkan lindung nilai, mengingat pasar tengah berada di fase awal dari perubahan besar akibat dinamika geopolitik dan tarif dagang.

Pekan ini, perhatian pasar akan tertuju pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell dan keputusan suku bunga dari Bank of Canada dan Bank Sentral Eropa (ECB). Data ekonomi seperti Empire State Manufacturing Survey dan klaim pengangguran mingguan AS juga berpotensi memengaruhi arah harga emas. (Aldo Fernando)

Topik Menarik