Berapa Besaran Gaji Dokter Residen?

Berapa Besaran Gaji Dokter Residen?

Ekonomi | okezone | Kamis, 10 April 2025 - 18:39
share

JAKARTA - Berapa besaran gaji dokter residen? Publik tengah digemparkan oleh kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan dua dokter residen dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. 

Selain memicu kemarahan dan kecaman luas, kasus ini juga menimbulkan rasa penasaran masyarakat terhadap profesi dokter residen, terutama mengenai besaran gaji yang mereka terima selama menjalani pendidikan spesialis. Berikut Okezone rangkum informasinya pada Kamis (10/4/2025).

1. Apa Itu Dokter Residen?

Dokter residen atau peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) adalah dokter umum yang sedang menjalani pendidikan lanjutan untuk menjadi dokter spesialis. 

Dalam masa pendidikan ini, mereka aktif bekerja di rumah sakit pendidikan seperti salah satunya di RSHS Bandung. Menangani pasien secara langsung di ruang gawat darurat, ICU, hingga ruang operasi. Meski masih dalam pengawasan, tanggung jawab mereka tidak ringan, bahkan seringkali mendekati peran seorang dokter spesialis.

2. Berapa Gaji Dokter Residen di Indonesia?

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, termasuk Kementerian Kesehatan, besaran gaji dokter residen bervariasi, tergantung institusi dan kebijakan rumah sakit tempat mereka menjalani pendidikan:

 

Gaji dasar dokter residen berkisar antara Rp5 juta hingga Rp8 juta per bulan.

Di rumah sakit pendidikan besar seperti RSHS Bandung, angka ini bisa mencapai Rp7,5 juta per bulan, sesuai kebijakan yang diberlakukan Kementerian Kesehatan sejak 2024.

Selain gaji pokok, dokter residen juga dapat menerima tunjangan dan insentif pelayanan, terutama jika mereka terlibat dalam tindakan medis seperti operasi atau penanganan pasien gawat darurat.

Total penghasilan dokter residen di beberapa kasus dilaporkan bisa mencapai Rp23 juta hingga Rp25 juta per bulan, atau bahkan mencapai Rp80 juta di situasi tertentu dengan beban kerja serta intensitas pelayanan yang tinggi.

3. Tanggung Jawab dan Tekanan Tinggi

Meskipun nominal gaji terlihat menjanjikan, pekerjaan dokter residen dikenal sebagai salah satu jenjang pendidikan yang paling berat di dunia kedokteran. Mereka bekerja dengan jam yang panjang, sering kali lebih dari 80 jam seminggu di bawah tekanan fisik dan mental yang tinggi.

Dokter residen tidak hanya belajar teori dan praktik klinis, tetapi juga harus mampu menangani kondisi pasien dengan risiko tinggi, sambil memenuhi target akademik seperti presentasi kasus, jurnal ilmiah, hingga skripsi atau tesis.

4. Refleksi atas Kasus RSHS

Kasus dugaan kekerasan seksual yang menyeret dua dokter residen anestesi dari Universitas Padjadjaran menjadi pengingat penting bahwa status dan profesi bukanlah jaminan integritas. Di balik gaji dan penghargaan yang melekat, etika dan profesionalisme harus tetap dijunjung tinggi.

Insiden ini turut mengangkat kembali diskusi tentang transparansi dan pembinaan dalam dunia pendidikan kedokteran, termasuk mengenai kesejahteraan residen, beban kerja, dan perlindungan terhadap pasien maupun peserta pendidikan itu sendiri.

Topik Menarik