5 Tips Mengelola Saham saat Market Memburuk, Tetap Tenang Jaga Cuan 

5 Tips Mengelola Saham saat Market Memburuk, Tetap Tenang Jaga Cuan 

Ekonomi | idxchannel | Kamis, 10 April 2025 - 03:50
share

IDXChannel – IHSG terus melemah dalam beberapa pekan terakhir. Ada beberapa tips mengelola saham saat market memburuk yang bisa Anda terapkan untuk melindungi investasi Anda. 

Pasar saham memang tidak selalu bersinar. Ada masa-masa ketika indeks melemah, saham anjlok, dan sentimen negatif mendominasi. Dalam situasi seperti ini, kepanikan mudah menyebar, terutama di kalangan investor kecil. Tapi, apakah benar saat pasar turun kita pasti rugi? Jawabannya tentu tidak selalu. 

Meski begitu, Anda harus memahami strategi untuk menanganinya. Jika bisa mengelolanya dengan baik, pasar yang lesu ini justru bisa menjadi peluang. Oleh karena itu, berikut ini IDXChannel menyajikan beberapa tips mengelola saham saat market memburuk yang bisa Anda terapkan. 

Tips Mengelola Saham saat Market Memburuk

Ketika market tengah mengalami penurunan dan kian memburuk, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebagai berikut. 

1. Tetap Tenang dan Lakukan Evaluasi 

Investor yang panik cenderung menjual saham dalam keadaan rugi karena takut harga turun lebih dalam. Hal ini sering disebut sebagai cut loss emosional, bukan berdasarkan analisis fundamental. Oleh karena itu, Anda perlu tetap tenang dan cobalah untuk melakukan evaluasi. 

Cek kembali alasan Anda membeli saham tersebut. Kemudian, cari tahu apakah fundamental perusahaan masih kuat? Apakah penurunan ini karena faktor eksternal atau isu internal perusahaan? Jika penurunan hanya akibat sentimen pasar, biasanya harga akan pulih seiring waktu.

2. Perkuat Diversifikasi Portofolio

Tips mengelola saham saat market memburuk berikutnya bisa dilakukan dengan memperkuat diversifikasi portofolio. Saat market bearish, saham-saham sektoral akan terdampak berbeda. Sektor teknologi mungkin anjlok, tapi sektor consumer goods atau healthcare biasanya akan tetap stabil.

Karena itu, jangan menaruh semua dana di satu sektor atau satu saham. Upayakan untuk memiliki campuran saham defensif dan agresif. Pertimbangkan menyisipkan emas atau reksa dana pasar uang sebagai stabilisator. Diversifikasi ini akan menyeimbangkan risiko saat satu sektor terpukul.

3. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Membeli saham secara bertahap dalam interval waktu tertentu bisa mengurangi risiko beli di harga tertinggi. DCA cocok untuk menghadapi volatilitas tinggi. Tetapkan nominal rutin, misalnya Rp500 ribu per minggu untuk saham tertentu. Kemudian, fokus pada saham blue chip yang punya track record baik. Dengan strategi ini, Anda bisa memperoleh harga rata-rata lebih rendah saat market sedang lesu.

4. Jangan Gunakan Uang Panas

Salah satu kesalahan investor saat market turun adalah terpaksa menjual saham karena butuh uang tunai. Hal ini justru bisa membuat kerugian makin besar. Pastikan Anda sudah punya dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran. Jangan gunakan dana pendidikan, tabungan darurat, atau uang utang untuk investasi saham. Sebaliknya, investasi harus dilakukan dengan uang yang siap "nganggur" dalam jangka waktu menengah hingga panjang.

5. Tetap Update Berita Terkini

Market saham tidak bergerak dalam ruang hampa. Suku bunga, inflasi, geopolitik, dan kebijakan pemerintah sangat memengaruhi arah pasar. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengikuti berita ekonomi terkini dari sumber terpercaya. Pahami bagaimana data ekonomi, seperti inflasi atau keputusan suku bunga berdampak pada sektor saham tertentu. Dengan wawasan makro yang tajam, Anda bisa mengambil keputusan lebih rasional.

Itulah beberapa tips mengelola saham saat market memburuk yang bisa Anda lakukan. Semoga tips ini bermanfaat!

Topik Menarik