Rekor, Sunindo (SUNI) Bungkus Laba Rp205 Miliar di Kuartal IV-2024
IDXChannel - Emiten migas, PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mempertajam rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp205,1 miliar pada kuartal IV-2024.
Laba bersih tersebut meningkat sebesar 103,6 persen YoY. Laba SUNI pada kuartal IV telah melampaui revisi target dengan pencapaian sebesar 102,7 persen.
Pada semester II tahun lalu, perseroan telah merevisi target pencapaian di 2024 karena capaian laba pada semester I telah melampaui target tahunan awalnya.
Dari sisi pendapatan, perseroan mencetak pendapatan usaha sebesar Rp1,05 triliun pada kuartal IV-2024 atau naik 37,3 persen dibandingkan periode yang sama 2023. Dan telah mencapai target pendapatan perseroan sebesar 105,3 persen.
Peningkatan pendapatan usaha tersebut seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang masing-masing tumbuh sebesar 40,2 persen YoY dan 21,4 persen YoY.
Direktur Utama Sunindo Pratama, Willy Johan Chandra mengatakan, SUNI berhasil melanjutkan peningkatan kinerja yang signifikan pada kuartal IV-2024 sebagai hasil dari implementasi langkah-langkah strategis perseroan di 2024.
Setelah perseroan mencetak rekor laba tertinggi di kuartal IV-2024, perseroan melanjutkan tren positif tersebut dengan membukukan laba bersih yang cukup signifikan pada periode tersebut.
"Kami sangat mensyukuri hasil yang telah didapat oleh perseroan selama 2024. Pada 2024, perseroan telah mencatatkan rekor laba dan penjualan sepanjang sejarah. Tentunya ini berkat penerapan strategi bisnis yang tepat serta kerja keras dari semua lini di dalam perseroan," ujar dia dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
"Namun hasil yang baik tersebut tentunya tidak membuat kami berhenti untuk terus meningkatkan kinerja perseroan. Saat ini,
perseroan masih terus berfokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari entitas anak Perseroan, PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM)," tutur Willy.
Menurutnya, fasilitas plant 2 RTM ini ditargetkan untuk dapat beroperasi pada 2026.
"Peningkatan kapasitas produksi tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan ke depan serta menjamin dan ketersediaan OCTG tubing secara nasional," kata Willy.
Di sisi lain, ekuitas meningkat sebesar 33 persen menjadi Rp782,5 miliar dibandingkan periode kuartal IV-2023. Peningkatan ekuitas tersebut sudah termasuk dengan pembagian dividen sebesar Rp11 miliar sesuai dengan Keputusan RUPST pada 12 Juni 2024.
Selain itu, SUNI mendapatkan arus kas positif dari aktivitas operasional sebesar Rp269,5 miliar, atau melambung sebesar 1.008,4 persen YoY. Peningkatan arus kas operasional yang signifikan ini sejalan peningkatan laba perseroan.
Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp200,7 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 68,8 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp118,9 miliar.
Peningkatan ini disebabkan peningkatan kegiatan pembangunan pabrik ke-2 perseroan di Batam untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 86,7 persen YoY, terutama disebabkan penerimaan dana IPO pada 2023.
Sementara Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono mengatakan, perseroan telah mulai mempersiapkan tim operasional yang diperlukan berkaitan dengan pembangunan dan operasional plant 2 RTM.
Pada tahun ini, perseroan telah menyelesaikan pendirian workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree sebagai langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).
Saat ini, PSM tengah mengurus perizinan dan sertifikasi yang diperlukan agar dapat segera beroperasi secara komersial. PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.
“Saat ini sertifikasi API telah didapatkan oleh perseroan. Selain itu, PSM juga sedang mengurus sertfikasi TKDN, sehingga PSM dapat segera beroperasi dan berkontribusi pada kinerja SUNI," ujar Bambang.
Direktur Keuangan SUNI, Freddy Soejandy menambahkan, perseroan tahun ini telah mengeluarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp200,7 miliar ini untuk pembangunan Pabrik ke-2 RTM.
“Pada 2025 rencana capex yang akan dikeluarkan kurang lebih sebesar Rp170 miliar untuk meneruskan proyek pembangunan pabrik baru tersebut," kata Freddy.
(Fiki Ariyanti)